Norepinefrin disebut juga noradrenalin (NA). Ibarat seorang pebisnis sejati, otaknya selalu dipenuhi oleh yang namanya peluang dan keuntungan. Melihat usaha yang bisa mendatangkan uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Instingnya ke masalah bisnis melulu. Demikian halnya dengan pecandu pornografi, otaknya hanya berputar-putar dengan yang namanya seks atau porno.Â
Gampang sekali berpikir ngeres, imajinasinya liar. Otaknya selalu dipenuhi daftar kosakata dan kejadian yang berbau (berhubungan) dengan seks. Sehingga membuat malas belajar, malas berpikir, dan malas bekerja.
Serotonin
Saat seorang perokok sedang frustasi atau stres, dia akan merokok. Mengapa? Karena rokok akan membuatnya senang, nyaman, dan damai. Inilah efek hormon serotonin. Saat seseorang menonton pornografi, ia akan merasa senang, merasa nyaman. Setiap ia sedang frustasi atau kesepian, ia akan lari ke pornografi. Setiap ada masalah, ia menghibur diri dengan film porno.
Oksitosin
Seorang ibu dan anak akan memiliki ikan batin tertentu. Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitosin terpancar keluar dari tubuhnya. Efeknya adalah dia akan mencintai sesuatu yang membuat hormon oksitosin itu keluar. Hal ini akan membuat si ibu memiliki ikatan batin dengan anaknya. Inilah hormon tersebut bekerja. Pornografi akan membuat hormon oksitosin bekerja secara terus-menerus pada saat seseorang mengakses pornografi.
Akhir kata, yuk hindari diri dan keluarga kita dari pornografi. Â Say No to Porn.
Oleh: Trimanto B. Ngaderi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H