11 CARA BERPIKIR UNTUK MENJADI PENULIS SUKSES
Oleh: Trimanto*)
Pernah dimuat di majalah Sabili
Kesuksesan seorang penulis sangat ditentukan oleh cara berpikirnya. Sobat mungkin pernah bertanya, apa yang menjadikan seorang penulis itu sukses. Sobat mungkin berpikir bahwa penulis sukses pastilah orang yang pintar atau mungkin orang yang memiliki bakat tertentu. Banyak hal yang menjadikan seseorang penulis sukses, tetapi pastinya penulis sukses memiliki persamaan dalam cara berpikir. Hasil dari proses berpikir yang baik menjadi sumber kekuatan utama penulis sukses.
Penulis sukses adalah pemikir andal. Mereka tidak pernah kehilangan ide dan selalu memiliki padangan jauh ke depan. Mereka adalah orang yang tidak pernah puas atas hasil pemikirannya. Mereka tidak pernah mengandalkan satu ide atau pemikiran untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Hal ini dikarenakan mereka selalu menyediakan waktu untuk membangun dan mengembangkan cara berpikir yang baik.
Perubahan cara berpikir bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan harus melalui proses dan bahkan terkadang berbagai rintangan. Namun, imbal hasil yang diberikan sangatlah besar. Kunci utama perubahan adalah disiplin dalam menjalani proses perubahan itu sendiri. Berpikir untuk sesuatu yang lebih baik sudah harus menjadi nilai dan kebiasaan keseharian seorang penulis.
Perubahan cara berpikir biasa dimulai dengan membaca atau berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki pandangan jauh ke depan. Pemikir andal selalu mencari materi atau tema yang bisa mendorong dirinya untuk berpikir aktif dan kreatif. Mereka juga selalu mencari peluang diskusi bersama orang-orang yang bisa membantunya dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri. Misalnya, bergabung dengan komunitas pecinta buku, komunitas gemar membaca, organisasi kepenulisan dan lain-lain.
Untuk mengubah cara berpikir, seorang penulis dituntut menguasai 11 kemampuan berpikir, yaitu sebagai berikut:
- 1. Berpikir Menyeluruh
Yaitu kemampuan melihat suatu hal, ide, peristiwa, atau fenomena sebagai suatu kesatuan sehingga menghasilkan pandangan yang jauh ke depan. Kemampuan ini bisa diperoleh dengan membiasakan diri terhadap hal-hal yang kompleks dan ambigu, belajar dari pengalaman pribadi atau orang lain.
- 2. Berpikir Fokus
Yaitu kemampuan berpikir secara jernih dan penuh konsentrasi atas suatu permasalahan yang sedang ditulisnya. Selektif adalah kunci utama dalam memilih fokus ide. Ide yang dipilih haruslah ide yang baru, unik, berparadigma baru dan dalam konteks kekinian. Mendedikasikan waktu untuk berpikir dan membuat daftar ide yang harus dipikirkan adalah merupakan langkah berpikir fokus.
- 3. Berpikir Kreatif
Yang disebut kreatif tidaklah harus berupa ide yang orisinal, karena memang jarang ditemui ide yang benar-benar orisinal. Ide kreatif sering dijumpai dalam bentuk perenungan dari ide-ide yang sudah ada atau sudah populer saat ini, atau ide yang diolah dengan paradigma baru. Berpikir kreatif sangat penting dalam proses penciptaan ide yang lebih baik lagi.
- 4. Berpikir Realistis
Cara berpikir ini malah sering dipandang sebagai penghambat terciptanya kreativitas seorang penulis. Justru sebaliknya, realitas membantu seorang penulis untuk menuangkan ide-idenya secara tepat, relevan dan bisa dipertanggungjawabkan. Demikian halnya dalam menulis fiksi, ide yang dikembangkan tak bisa dilepaskan dari realitas yang ada.
- 5. Berpikir Strategis
Ini sangat terkait dengan proses perencanaan. Misalnya, segmentasi pembaca yang akan kita bidik, dampak yang kita inginkan dari tulisan kita, promosi dan pemasaran buku, adanya tema atau buku sejenis dan sebagainya.
- 6. Berpikir Positif
Mampu melihat segala kejadian dan kenyataan yang ada dari sudut pandang positif. Adanya persaingan yang ketat, kelesuan industri perbukuan, tren pasar yang selalu berubah, kondisi perekonomian dan sosial keamanan yang tidak menentu, kurangnya perhatian dan bantuan pemerintah; tidak membuat seorang penulis menjadi pesimis. Ia selalu bisa mengambil hikmah dan menemukan peluang baru.
- 7. Berpikir Reflektif
Yaitu memikirkan kembali berbagai pengalaman, sejarah, peristiwa untuk mengambil makna, menemukan makna baru atau menggali ide. Berpikir reflektif bisa membuat tulisan kita menjadi lebih dalam, berbobot, dan bertujuan mulia. Tulisan kita akan memiliki kekuatan, ruh, dan landasan filosofis serta visi-misi yang jelas.
- 8. Berpikir Kritis
Berani memiliki pandangan yang berbeda, memiliki kemampuan untuk menilai dan menganalisis, berpikir terlebih dahulu sebelum menyetujui sebuah pandangan. Kemampuan berpikir kritis juga harus diimbangi dengan argumen yang kuat, menyodorkan perbandingan, serta tetap bersikap menghargai orang lain.
- 9. Berpikir Kolektif
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan ide atau gagasan yang baru, inovatif dan cemerlang. Hal ini bisa dilakukan melalui tukar-pandangan, diskusi, ngobrol santai, musyawarah. Di sini kita dituntut untuk mau membuka diri dan menghargai pendapat orang lain. Berpikir kolektif bisa dilakukan, misalnya pembuatan buku antologi, tema kampanye pendidikan, perencanaan program, dll.
10. Berpikir Manfaat
Bahwa apapun yang kita tulis dan kita kerjakan selalu diorientasikan untuk kebaikan orang lain, misalnya memberikan pencerahan, berbagi ilmu, berbagi informasi. Ini akan memberikan nilai kepuasan tersendiri. Kita sangat yakin dan percaya, semakin kita banyak memberi, semakin banyak pula yang akan kita dapat.
11. Berpikir dengan basis bottom line (tujuan akhir)
Menentukan tujuan utama dalam menulis sangatlah penting. Hal ini akan berpengaruh terhadap apa-apa yang akan kita tuliskan dan bagaimana kita menuliskannya. Uang dan nama besar bukanlah tujuan utama, tapi hanyalah “konsekuensi”. Tujuan utama kita menulis adalah untuk berdakwah – amar ma’ruf nahi munkar. Kita menjadi kepanjangan tangan dari Tuhan, kita adalah salah satu “pena” Tuhan.
Itulah 11 cara berpikir yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang jika ingin menjadi penulis sukses. Tanpa kemampuan berpikir tersebut di atas, kita hanya akan menjadi penulis yang biasa-biasa saja, tak memiliki daya saing, tak mampu bertahan, hasil tulisannya kurang berkualitas, dan sangat mungkin hanya mengejar keuntungan finansial dan kepopuleran semata. Wallahu a’lam bish-shawab.
Referensi:
1) John C. Maxwell, 2009. How Successful People Think; Change Your Thinking, Change Your Life. Center Street.
2) Majalah SWA No. 26/XXV/10-20 Desember 2009.
3) Promod Brata & Vijay Brata, 2007. Management Think Tank. Jakarta: Buana Ilmu Populer.
4) www.arvanpradiansyah.com; www.ilm.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H