Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titik Temu dan Titik Tengkar Agama Ibrahimi

27 Juli 2015   14:35 Diperbarui: 27 Juli 2015   14:35 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, ketiga agama samawi tersebut mencoba untuk membuka diri, mengajak dialog, serta membangun hubungan yang lebih harmonis. Mereka lebih banyak mencari persamaan untuk membangun dunia yang lebih kondusif. Menghindari berbagai hal yang bisa memicu konflik dan pertentangan. Masing-masing berusaha menyadari bahwa tidak sepatutnyalah sesama saudara, satu nenek-moyang, satu akar keyakinan; berkonflik dan berseteru.

Untuk itulah, yang perlu dibina pada masing-masing pemeluk agama samawi adalah sikap toleransi, saling menghargai, dan kasih-mengasihi. Hindari sikap permusuhan, kebencian, saling curiga, menyalahkan dan merasa benar sendiri. Perang atau konflik hanya akan menyisakan kesedihan, kehilangan nyawa dan harta-benda. Kita jadi tak sempat lagi untuk memikirkan persahabatan, membangun dunia menjadi indah dan sejahtera.

Menjalin hubungan harmonis tidak hanya sesama agama samawi saja, tapi juga dengan semua agama-agama dan kepercayaan yang ada di dunia ini, termasuk dengan kelompok-kelompok spiritual/keyakinan tertentu. Harapannya semuanya dapat hidup rukun dan damai dalam bingkai keanekaragaman. Semoga.

(Bandung Lor, 23-07-2015; 20: 37)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun