Mohon tunggu...
Muhammad Agung Buono
Muhammad Agung Buono Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNY yang berusaha menjadi muslim yang bertakwa pada Alloh, bangsa dan negara. Berprinsip "fastabiqul khoirot" berlomba- lomba dalam kebaikan dan takwa untuk semesta alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nafas Sebuah Perjuangan

7 Mei 2013   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah Hampir dua tahun ku tak mengangkat parangku. Panah pun sudah dua tahun menjadi pajangan indah dikamar rumahku yang sederhana. Dan bendera merah putih pun tidak lagi dipasang pada bambu runcing. Benar-benar lingkungan yang relatif damai lingkunganku sekarang.
Hanya teringat waktu itu....

Terpaksa harus mengangkat senjata untuk melindungi sukuku. Sungguh sekarang lingkunganku benar-benar relatif damai.

Tapi, jika harus melakukannya lagi, saya bersedia!

Mujahid Muda: apakah engkau telah melupakan nafas perjuangan kita?

Mahasiswa: tentu saja tidak pernah

Mujahid Muda : sadar tidak sadar kamu telah menjadi lembek dengan semua musik, video game, budaya dan literatur barat itu.

Mahasiswa : bukankah sekarang sedang tiada perang?

Mujahid muda : saat ini ya, tapi tidakkah engkau mempersiapkannya?

Mahasiswa : tentu saja aku memperiapkannya, saudaraku, tapi apakah kita tidak merubah pola perjuangan kita?

Mujahid muda :pola perjuagnan bagaimana yang Anda maksud?

Mahasiswa : menegakkan syariat dengan pendekatan kultural, kita dekati mereka dengan ramah dan kita tidak melebur dengan kegiatan mereka yang penuh maksiat

Mujahid Muda: saya tahu itu tapi melihat kamu..... aku jadi ragu

Mahasiswa : mengapa?

Mujahdi Muda : dasar Qur an dan Sunnah mu belum cukup kuat. Dan sudah berapa juz kamu hapal? Berada hadist sahih kamu hapal?

Mahasiswa : Hmm. Ya aku sedang berusaha.

Mujahid Muda : dengar! Aku tidak meragukan keimanan kamu, tapi ingarlah betapa pentingnya kekuatan itu. Jadilah muslim yang kuat, latihan lagi berpedang, berkuda dan memanah

Mahasiswa : insya Alloh ku kan berusaha

Marhaen : apa yang sedang kalian bicarakan?

Mahasiswa dan mujahid muda : kamu enggak perlu tahu!

Marhaen : ya sudah kalo tidak perlu bantuan lagi. Tapi ingat betapa bodohnya kamu ini. Berapa banyak pemuda muslim kelaparan, wanita muslimah yang tidak memiliki keterampilan apa- apa dan menjadi bahan siksaan oknum Kerajaan Arab. Dan satu pertanyaan, hai mujahid muda uang buat beli senjata itu kamu dapat dari mana?

Sumber gambar: http://www.google.com/imgres?um=1&sa=N&biw=1280&bih=699&hl=en&tbm=isch&tbnid=4YIf4MKpueKEKM:&imgrefurl=http://www.facebook.com/pages/International-Tahfiz-Science-Academy/152680241456763&docid=azOuTYVnVSEUOM&imgurl=http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-ash3/p480x480/545584_353277991396986_383592102_n.jpg&w=620&h=480&ei=ZR2JUbrMN8_trQfG3oHgBg&zoom=1&ved=1t:3588,r:98,s:0,i:387&iact=rc&dur=1302&page=5&tbnh=197&tbnw=255&start=84&ndsp=24&tx=121&ty=78

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun