KEPATUHAN KONTROL PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III
Penelitian pada variabel ini adalah kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kontrol pemeriksaan haemoglobin di trimester III yang dikelompokkan dalam dua kategori yaitu, Patuh : Jika ibu hamil sudah melakukan pemeriksaan haemoglobin di trimester III dan Tidak patuh : Jika ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan haemoglobin di trimester III7. Hasil penelitian pada variabel kepatuhan ibu hamil yang didapatkan dari buku KIA yang sudah melakukan pemeriksaan haemoglobin di trimester III tingkat kepatuhannya 90%. Menggambarkan bahwa motivasi keluarga berpengaruh terhadap perilaku tingkat kepatuhan ibu dalam memelihara kesehatan kehamilannya. Informasi pengetahuan yang terdapat di buku KIA ditahun 2022 sudah terserap baik oleh ibu hamil.
Berdasarkan di dalam teori kepatuhan berasal dari kata patuh, yang berarti disiplin dan taat. Kepatuhan merupakan perilaku positif untuk melaksanakan anjuran yang dianjurkan. Kepatuhan juga merupakan gambaran seseorang untuk melaksanakan aturan yang disarankan oleh tenaga kesehatan12. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil diantaranya yaitu, usia, pendidikan, pekerjaan, gravida dan motivasi15.
Usia produktif menurut KSPR (Skor Puji Rochjati) yang optimal atau normal adalah antara usia 17 – 34 tahun. Usia mempengaruhi cara berpikir seseorang dan ibu hamil dengan usia produktif (17 – 34 tahun) dapat berpikir lebih rasional dibandingkan ibu dengan usia lebih muda atau lebih tua, sehingga ibu hamil dengan usia produktif memiliki kepatuhan melakukan pemeriksaan kehamilannya13. Tingkat pendidikan secara umum mempengaruhi perilaku. Pendidikan tinggi merupakan faktor penting untuk melatarbelakangi dan memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Namun bukan berarti ibu hamil yang memiliki pendidikan rendah tidak melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standart1. Dari segi faktor pekerjaan menurut teori Green dalam penelitian Mayang (2020), ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas dan intensitas tinggi lebih memilih memprioritaskan karirnya dibandingkan kesehatannya sendiri, sehingga sulit mematuhi kontrol skrining haemoglobin pada kehamilan trimester III dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang memiliki lebih banyak waktu luang untuk mengatur dan menjadwalkan kontrol skrining haemoglobin pada kehamilan trimester III13. Jumlah kehamilan yang berlebihan yang dialami seorang wanita disebut gravida. Ketika dia hamil, seorang wanita yang memiliki anak pertamanya akan lebih proaktif daripada seorang wanita yang hamil dengan banyak anak. Hal ini terjadi karena ibu pertama kali masih tidak yakin apa yang harus dilakukan selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil masih belum memahami perubahan fisiologis yang mereka alami, sehingga mereka rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan karena mereka tidak memahami akan hal-hal baru mengenai kehamilan. Berbeda dengan ibu yang memiliki banyak anak, dia memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa dia sudah tahu segala sesuatu yang perlu dilakukan selama kehamilan dan dia juga terbiasa dengan keluhan kecil sehingga cenderung tidak menjalani tes laboratorium9. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan selanjutnya adalah motivasi, dan motivasi adalah sikap atau perilaku yang mendorong atau mendukung orang lain. Perilaku ibu hamil akan membaik dengan peningkatan motivasi. Keluarga dan hubungan interpersonal lainnya dapat memberikan motivasi. Keluarga juga memainkan peran besar dalam mendorong atau memotivasi ibu untuk melakukan pemeriksaan haemoglobin3.
Penelitian ini pada variabel kepatuhan mendapatkan hasil yang baik, dalam artian ibu hamil patuh melakukan pemeriksaan haemoglobin di trimester III. Pemberian informasi tentang pemeriksaan haemoglobin dapat menambah pengetahuan ibu dalam mengubah sikap ataupun tindakan dalam berperilaku. Pengetahuan yang di peroleh oleh ibu hamil melalui buku KIA juga sudah terserap dengan baik maka dari itu buku KIA bukan hanya sumber pengetahuan yang bisa ibu peroleh akan tetapi sebuah alat untuk memantau kondisi ibu selama hamil. Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan haemoglobin merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan suatu program dalam kesehatan ibu hamil.
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KONTROL PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III
Hasil penelitian hubungan motivasi keluarga dengan kepatuhan kontrol pemeriksaan haemoglobin ibu hamil trimester III yang memakai uji statistik spearman rank didapatkan nilai signifikan atau ρ value sebesar 0,003. Disimpulkan bahwa ρ value 0,003 < α 0,05 maka hipotesa yang diambil adalah Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada hubungan antara motivasi keluarga dengan kepatuhan kontrol pemeriksaan haemoglobin ibu hamil trimester III di Posyandu Tanggul Kulon. Pada nilai koefisien korelasi diperoleh nilai 0,524 dengan tingkat korelasi sedang dan sesuai pedoman dalam buku bahwa ditemukan kategori tingkat interval koefisien antara 0,400 – 0,599. Hubungan ini memiliki arah korelasi positif (+) yang berarti searah, semakin besar motivasi keluarga maka semakin besar pula kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan haemoglobin di trimester III17.
Berdasarkan teori antara motivasi keluarga dengan kepatuhan ibu hamil menyatakan bahwa motivasi yang kuat dari keluarga akan berkontribusi pada kepatuhan ibu hamil maka motivasi keluarga menjadi aspek penting dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil. Motivasi merupakan bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Partisipasi dan motivasi dari anggota keluarga selama kehamilan dapat memberikan energi positif bagi ibu hamil dan telah terbukti meningkatkan kesiapan mereka untuk menghadapi kehamilan dan proses persalinan. Salah satu faktor yang mendasari perilaku seseorang adalah motivasi, yang juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap suatu masalah15.Hubungan motivasi keluarga dengan kepatuhan kontrol pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil di trimester III merupakan hubungan yang mengambil salah satu faktor yang berkaitan dengan kepatuhan ibu hamil. Ibu hamil memiliki ikatan yang sangat erat dengan keluarga mereka, sehingga mereka mengembangkan kepedulian terhadap anggota keluarga lainnya. Keluarga mendorong atau memotivasi ibu hamil untuk terus melakukan pemeriksaan selama kehamilan karena pengaruhnya sangat penting bagi kesehatan jangka panjang ibu. Kepatuhan yang didapatkan oleh ibu hamil merupakan bentuk salah satu motivasi yang diberikan oleh keluarga sehingga kesehatan ibu dalam proses kehamilan dapat terpantau dengan baik. Hasil dari pemeriksaan haemoglobin ibu hamil trimester III pada penelitian ini masih menggunakan aturan buku KIA tahun 2022 di karenakan kebanyakan ibu hamil masih berpacu pada informasi buku KIA tahun 2022. Sesuai yang terjadi dilapangan bahwa buku KIA tahun 2023 masih belum tersosialisasikan dengan sepenuhnya kepada ibu hamil jadi untuk melakukan penelitian dengan memakai aturan terbaru masih belum bisa maksimal untuk melihat tingkat kepatuhan ibu hamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H