Mohon tunggu...
Lyvia Letisha
Lyvia Letisha Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Siswa

Hai! Welcome to my kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Book

Menyampaikan Amanat Melalui Novel Romansa Hello, Cello

20 November 2022   23:01 Diperbarui: 20 November 2022   23:02 13365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkataannya ini merubah cara pandang saya sebagai pembaca terhadap tokoh Cello. Menurut saya, tokoh Cello termasuk ke dalam tokoh protagonis. Selain karena pengakuannya yang "memaksakan diri untuk menjadi seperti cap dari orang-orang", pendapat ini juga diperkuat dengan Cello yang digambarkan sebagai laki-laki yang perhatian, humoris, dan selalu memikirkan banyak cara agar dapat menyenangkan Helga tanpa disangka modus. 

  1. Helga 

Serafina Helga Pramidita atau Helga merupakan tokoh utama wanita dalam novel Hello, Cello. Ia merupakan gadis yang ceria dan selalu menomorsatukan orang lain dibanding dirinya sendiri. Dibalik keceriaannya, ternyata ada banyak sekali hal yang berusaha ia sembunyikan. Salah satunya seperti rasa sakit hati sehingga selalu merasa kurang percaya diri yang sedikit banyak timbul karena keluarganya sendiri, terutama mamanya. Hal ini dapat dilihat dari perkataan mamanya, "Dia tuh emg kebiasaan. Pake baju kayak pemalas. kelihatan kan, emang suka malas-malasan juga di rumah."

Walau begitu, Helga tetap sayang kepada mamanya dan terus menjadi pribadi yang menyebarkan energi positif tanpa memedulikan kejadian pilu yang menimpanya. Menurut saya, sudah jelas terlihat bahwa tokoh Helga termasuk ke dalam tokoh protagonis. Selain peristiwa diatas, pendapat ini juga didukung dengan perkataannya sebagai berikut.

Seluruh dunia bisa tau gue marah, tapi bukan berarti seluruh dunia harus maklumin kemarahan gue. Seluruh dunia bisa tau gue marah, tapi bukan berarti gue bisa seenaknya proyeksiin amarah gue ke orang yang gak seharusnya. Karena di dunia ini yang punya hati dan perasaan bukan cuman gue.

       C. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Mulai dari perkenalan tokoh-tokohnya. Lalu dilanjut dengan pertemuan Cello dan Helga. Kemudian menceritakan proses pendekatan kedua tokoh utamanya tersebut, sampai pengakuan dari masing-masing tokoh. Setelah itu dilanjut dengan masalah baru, yaitu rintangan yang harus dilalui keduanya agar tidak saling menyakiti dirinya masing-masing juga satu sama lain. Sampai akhirnya menceritakan nasib akhir dari Cello dan Helga. 

      D. Latar 

  1. Latar Tempat

Latar tempat pada novel ini cukup beragam, antara lain rumah Helga, kampus, restoran, rooftop apartemen Cello, dan SKY (tempat berkumpul Cello dan teman-temannya). Namun, ada dua tempat yang paling ikonik dari novel ini, yaitu JazzKarta Festival dan Sudirman. Kedua tempat ini menjadi saksi bisu kisah cinta keduanya

      E. Bahasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun