Mohon tunggu...
Lythie Kid
Lythie Kid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sistem Registrasi Online Universitas Terbuka 2014 Tidak Berguna

9 Januari 2014   09:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00 3639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah pelajar yang hendak mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka (UT) khususnya UPBJJ-UT Jakarta. Saya berminat mendaftar jurusan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan. Berhubung tempat tinggal saya di Tangerang Selatan, saya familiar sekali dengan UT Pondok Cabe. Maka, untuk menggali informasi mengenai pendaftaran mahasiswa baru saya buka di http://www.ut.ac.id/. Kalau dipikir-pikir, dari awal website ini cukup aneh. Saat mendekati penerimaan mahasiswa baru, tidak ada pemberitaan spesial di halaman utamanya. Apakah tidak mau menerima mahasiswa baru atau bagaimana ya? Atau, mungkin itu hanya rutinitas yang tak perlu digembor-gemborkan. Jadi, ya kalau ada yang butuh biar datang sendiri, tanya sendiri, repot sendiri, apakah demikian? Lantas untuk apa gunanya dibuat website? Bagaimanapun, niat mendaftar tentunya adalah untuk menimba ilmu. Saya sedang berkuliah di jurusan kedokteran juga. Dan, banyak literatur dan buku teks berbahasa Inggris yang digunakan. Sehingga menurut saya, akan bermanfaat apabila saya juga mempelajari sastra Inggris untuk memudahkan memahami literatur-literatur tersebut. Kemudian saya mengikuti panduan pendaftaran yang kemudian saya kenal sebagai Registrasi. Saya pilih registrasi secara online demi memudahkan pendaftaran. Saya sudah mengikuti alur pendaftaran online yg tercantum pada pdf berjudul Panduan Aplikasi SRO Non Pendas yg saya dapat dari http://sro.ut.ac.id/nonpendas/info. Namun, saya bingung dengan salah satu prosedur (lihat Gambar 1), yakni: "Setelah melakukan pengisian informasi data pribadi mahasiswa silahkan cek email masing-masing (paling lambat 1 x 24 jam ), untuk mengecek notifikasi dari sistem registrasi online. Kemudian jika sudah mendapat kiriman email dari SRO silahkan mengirimkan berkas ijazah yang dilegalisir ke alamat kantor upbjj dengan menyertakan lembar bukti pendaftaran admisi untuk kelengkapan berkas."

[caption id="attachment_289152" align="aligncenter" width="574" caption="Gambar 1. Panduan Registrasi Online Pada Halaman Terkait"][/caption] Saya, pikir softcopy hasil scan ijasah tidak dapat menggantikan fotokopi asli ijasah yang dilegalisir. Sehingga saya datang langsung ke UT Pondok Cabe, ternyata tidak bisa di UT Pondok Cabe dan saya harus ke UPBJJ-UT Jakarta. Maka, saya datang langsung ke UPBJJ-UT Jakarta untuk menyerahkan langsung berkas fotokopi asli ijasah yang dilegalisir dan hardcopy bukti pendaftaran admisi. Sampai di sana, ternyata saya harus mengisi kembali formulir data pribadi dan menyerahkahkan hardcopy pas foto. Lantas, untuk apa saya mengisi formulir dan mengupload berkas foto dan ijasah secara online kalau setiba di UPBJJ-UT Jakarta saya harus mengisi formulir lagi? Jika Sistem Registrasi Online tersebut tidak digunakan, mengapa sampai saat ini laman SRO tersebut (http://sro.ut.ac.id/nonpendas/pendaftaran) masih bisa diakses (lihat Gambar 2)? Selain itu, tidak ada informasi secara jelas dan pasti bahwa SRO itu tidak dapat digunakan dan wajib datang langsung untuk mendaftar. Bukankah hal ini akan merugikan calon-calon pendaftar yang melakukan registrasi online? [caption id="attachment_289153" align="aligncenter" width="492" caption="Gambar 2. Laman Pada Sistem Registrasi Online Non Pendas UPBJJ-UT"]

1389232719591380330
1389232719591380330
[/caption] Kalau saya boleh tendensius, saya pikir mental birokrat di UT ini ribet dan tidak praktis serta mau duitnya saja. Pastinya dalam membuat sistem registrasi online tersbut telah mengeluarkan biaya yang tidak kecil. Bisa puluhan juta bahkan ratusan. Dan tujuan dibuatnya sistem registrasi online adalah memudahkan pekerjaan khususnya dalam membuat database yang begitu banyak dan berbelit. Nah, setelah sistem tersebut dijalankan maka akan banyak orang yang menjadi kehilangan pekerjaan. Tadinya mengisikan formulir, mengetik satu persatu tapi sekarang sudah diisi langsung oleh pendaftar dan terinput otomatis oleh mesin. Kalau hilang pekerjaan ya tidak ada gaji dan hilang juga deh duitnya. Beginikah mental birokrat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun