Kemudian sisihkan sebagian gaji kamu untuk membeli seluruh kebutuhan pokok tersebut, selanjutnya cek apakah kamu memiliki utang atau kredit yang harus dibayar pada bulan ini, jika ada maka sisakan gaji kamu guna melunasi utang ini. Selanjutnya, tentukan berapa persen dari gaji kamu yang harus kamu tabung setiap bulannya. Kemudian kamu bisa menyisihkan gaji kamu untuk kebutuhan lain-lain dan keinginan kamu.
Kurangilah kebiasaan berutang atau belanja dengan sistem kredit untuk barang yang sifatnya tidak produktif. Jika memang harus mengkredit, maka utamakan membayar cicilan ini setiap periodenya. Pastikan juga gaya hidup kamu satu tingkat di bawah pendapatan kamu, ini merupakan saran dari para financial advisor.Â
3. Belanjakan uang kamu untuk hal yang bisa meningkatkan nilai dirimu!
Jika kamu masih berusia 20-an, maka manfaatkan privilege ini dengan sebaik mungkin karena di usia ini kamu masih memiliki banyak waktu dan uang yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan kualitas dirimu sendiri. Prioritaskan sebagian besar uangmu untuk meningkatkan skill mu atau belajar keahlian baru, gunakan uangmu untuk memperbanyak pengalaman baik misalnya jalan-jalan ke daerah baru dan belajar budaya setempat atau mencoba bisnis kecil-kecilan.Â
Berinvestasilah ke diri kamu sendiri, gunakan pendapatanmu untuk hal yang bisa meningkatkan kecerdasan, kesehatan, penampilan, dan kebahagiaan kamu. Meningkatkan value diri bisa menaikkan gaji kamu sehingga akan semakin banyak pilihan cara pengembangan diri yang bisa kamu akses.Â
Jadikan uang sebagai sarana upgrade diri dan kamu akan takjub melihat kemampuanmu dalam mentransformasi hidupmu!
4. Mulailah belajar investasi
Perekonomian kita tak luput dari inflasi, semakin hari biaya hidup semakin tinggi. Untuk mencapai kehidupan yang sehat dan layak akan semakin sulit jika kamu tidak tahu cara melindungi nilai uang kamu.
Sederhananya dengan investasi sedini mungkin, kamu akan memperoleh compound interest sehingga dapat melindungi kamu dari efek buruk inflasi. Jika kamu seorang pemula yang takut kehilangan uang kamu, maka kamu merupakan seorang investor konservatif.
Kamu dapat mulai berinvestasi dengan produk yang rendah risiko terlebih dahulu, misalnya seperti reksadana pasar uang atau surat berharga negara. Namun, tetaplah berhati-hati dalam membeli instrumen investasi, pilihlah produk yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Perhatikan baik-baik berapa return dan risiko yang akan kamu peroleh saat jatuh tempo, sesuaikan instrumen investasi dengan tujuan kamu.
Jika kamu berinvestasi untuk dana darurat, maka pilihlah instrumen investasi yang dapat dicairkan kapan pun kamu butuhkan. Sesuaikan juga dengan profil risiko dan pengetahuanmu, jangan membeli saham jika kamu masih pelajar dengan ilmu dan pendapatan yang minim.Â