Tidak bisa dipungkiri memang menumbuhkan budaya membaca memiliki tantangan tersendiri. Beberapa tantangannya meliputi kurangnya akses buku yang berkualitas, rendahnya minat baca, kergantungan dengan gedget sebagai huburan utama dan tidak semua orang tua menyadari pentingnya membaca. Namun tantangan tersebut bisa diminimalisir dengan, kampanye literasi untuk menyadarkan betapa pentingnya menanamkan kebiasaan membaca terutama pada anak-anak dan meninggkatkan peran teknologi seperti membaca aplikasi dongeng digital atau dengan e-book menjadi solusi untuk jangkauan anak di era moderen.Â
Peran Orang Tua dan Guru dalam Membangun Budaya MembacaÂ
Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama kali untuk memperkenalkan kegiatan membaca pada anak, karena anak tumbuh dan berkembang dipengeruhi oleh orang tuanya. Jadi jika sedari awal anak sudah dikenalkan dengan budaya membaca anak juga akan tumbuh memjadi anak yang suka membaca. Sementara guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dangan memperkenalkan buku bacaan dongeng Nusantara. Selain itu juga perlu kolaborasi dari orang tua dan guru agar saling mendukung dan mendorong anak seperti mengakses perpustakaan di sekolah dan membaca buku bacaan dirumah. Mengajak anak berkunjung ke perpustaan atau ke toko buku dapat menjadi cara lain untuk menanamkan rasa cinta terhadap membacaÂ
Membangun generasi yang cinta akan membaca bukanlah hal yang mudah tetapi sanagat mungkin dilakukan dengan strategi yang tepat. Dongeng nusantara sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya memiliki potensi yang besar untuk menjadi jembatan penghubung dalam mengembangkan kemampuan anak dan dunia membaca. Dengan mengenalkan dongeng sejak dini secara kreatif serta melibatkan peran orang tua dan guru, kita telah menanamkan benih cinta membaca dan budaya  serta menciptakan generasi yang lebih cinta dengan membaca. Tidak hanya cinta membaca, tapi dengan dongeng nusantara juga akan mengajarkan anak untuk cinta budaya bangsa. Jadikan dongeng nusantara sebagai jembatan menciptakan anak bangsa yang lebih cerdas dan berbudaya!Â
Daftar PustakaÂ
Karta, I. W., Rachmayani, I., & Astini, B. N. (2022). Pembelajaran menggunakan sastra tradisional untuk meningkatkan kemampuan sosial-emosional anak kelompok b di tk kreativa. Jurnal Mutiara Pendidikan, 2(1), 1-7.
Pattiasina, P. J., Fatmawati, E., & Wulandari, M. (2022). Penggunaan Metode Mendongeng Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 6(3), 667-674.
Novia, L., Firdausi, I. A., Putri, S. R. D., Srihayani, S., Fitri, S., & Hamzah, Y. (2023). Meningkatkan Minat Baca Anak-anak Melalui Cerita Rakyat Lokal: Program Dongeng dan Kreativitas Untuk Membuka Dunia Imajinasi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi, 2(2), 32-37.
AP, A. (2021, Desember 17). Meningkatkan Minat Baca Anak Melalui Metode Mendongeng . Retrieved from Jawa Pos radarsemarang.id: https://www.google.com/amp/s/radarsemarang.jawapos.com/untukmu-guruku/amp/721389134/meningkatkan-minat-baca-anak-melalui-metode-dongeng
Fatmawati. (2019, Juli 4). Dongeng Menumbuhkan Minat Baca Anak . Retrieved from dkpus.babelprov.go.id: https://dkpus.babelprov.go.id/content/dongeng-menumbuhkan-minat-baca-anak