Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Indonesia memiliki banyak ragam bahasa, salah satunya adalah bahasa minang. Bahasa Minang merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat Minangkabau, khususnya di daerah Sumatera Barat. Namun beriringan dengan jalannya waktu, banyak kosakata bahasa minang yang mulai dilupakan oleh masyarakat minangkabau.
Minangkabau sendiri berasal dari kata Menang dan Kerbau. Dalam sejarah, pertandingan adu kerbau dilakukan untuk menghindari terjadinya pertempuran. Dalam pertandingan tersebut, pasukan majapahit menggunakan kerbau yang besar, agresif, dan sehat, sedangkan masyarakat lokal menggunakan anak kerbau yang sedang kelaparan dan dipakaikan tanduk besi.
Pada pertandingan tersebut, anak kerbau langsung berlari kearah kerbau musuh dengan menyangka bahwa kerbau tersebut hendak akan menyusuinya, alhasil anak kerbau tersebut mencabik-cabik perutnya dan pertandingan tersebut dimenangkan oleh masyarakat lokal.
Kembali kepada topik sebelumnya, berikut adalah kosakata bahasa minang yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat minangkabau :
1. Cipia
Dahulu, piring makan disebut dengan Cipia, sekarang bahasa ini mulai dilupakan dan masyarakat Minangkabau menggantinya dengan sebutan Piriang
2. Kumbuak
Pada masa sekarang ini, saya sendiri tidak pernah mendengarkan kata ini, kumbuak ini merupakan teko atau tempat air minum yang terbuat dari tembikar. Bagaimana? Apakah sanak familiar dengan bahasa ini?
3. Sanduak
Sanduak merupakan alat dapur yang sering digunakan untuk membuat gulai pada pesta pesta. Kata ini sudah mulai kembali digunakan karena lagu yang berhasil viral yaitu lagu Sanduak Uda Salman.
4. Kucabuak
Kucabuak adalah tempat/mangkok untuk mencuci tangan atau yang sering dikenal dengan kata-kata kobokan.
5. Sarabeta
Sarabeta adalah sehelai kain yang digunakan untuk membersihkan tangan atau yang sering disebut dengan saputangan.
6. Mok
Mok adalah gelas besar yang terbuat dari bahan seng.
7. Pinggan
Pinggan sendiri berarti piring makan yang berukuran besar.
8. Tenong
Tenong merupakan piring makan yang lebih besar daripada pinggan.
9. Pituluik
Pituluik merupakan bahasa minang dari pensil, memang masih ada yang menggunakan bahasa ini, namun jumlah orang yang menggunakannya tergolong sedikit.
10. Tangkelek
Kalian pasti familiar dengan kata ini, benar tangkelek merupakan Sendal kayu yang sering digunakan pada jaman dulu.
11. Kajai
Kata-kata kajai/karet sering digunakan anak-anak 10 tahun yang lalu, namun bahasa ini mulai dilupakan karena anak-anak mulai berfokus kepada gadget.
12. Cangok
Cangok digunakan untuk menyindir orang yang "Rakus".
13. Turiak
Turiak digunakan untuk mengatakan orang yang tuli.
14. Kuhua
Kuhua adalah sebutan untuk penyakit batuk.
15. Kumbu
Kumbu adalah sebutan untuk sakit perut, namun sekarang masyarakat lebih sering mengatakan sakik paruik.
16. Canggu
Canggu adalah sebutan untuk bagian tubuh yang rusak akibat sakit gula.
Masih banyak bahasa minang lain yang sudah jarang digunakan, seperti kurok, panau, bapenda, dll. Oleh karena itu marilah kita membiasakan diri menggunakan bahasa-bahasa minang yang sudah jarang digunakan supaya nilai budaya Minangkabau tidak luntur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H