"Kamu Kpopers?"
Inilah kalimat yang kurasa mulai membangun persahabatan kita. Tanpa ragu, aku melanjutkan menjawab, "Ya, kamu?"
Disitulah aku mulai merasa diriku ter-Hype. Sulit bagiku untuk menemukan sesama teman yang pencinta dunia per-Kpopan. Pembicaraan kita berlangsung hingga kurang lebih 3 jam, berakhir dengan,
"Kita jadi sahabat ya?"
Malam itu mengubah takdir hari-hariku untuk dua tahun kedepan. Aku mempunyai teman sekarang. Teman yang se-frekuensi, satu selera, dan cocok. Aku cepat beradaptasi dengannya.
Setelah dua tahun dilewati, ternyata jauh diatas ekspektasi, kita benar-benar menjadi sangat dekat. Segala hal, bukan lagi sebatas nge-fangirl saja, atau membahas pelajaran, bertanya tugas, tapi juga ke masalah pribadi, menjadi teman curhat mulai dari hal-hal ringan sampai membahas masalah yang deep, itulah yang kami lewati.
Aku sangat beruntung. Kehadirannya dalam hidupku mencerahkan tiga tahunku duduk di bangku SMP ini. Aku mendapat banyak ilmu baru, banyak juga curhatan-curhatan yang selama ini hanya aku pendam sendiri akhirnya bisa aku luapkan, karena aku sudah menemukan orang yang tepat.
Aku juga kadang kali mendapat buah tangan darinya. Aku diberi snack, dan merchandise Kpop. Tapi apa yang paling berharga dari semua ini? Kita meninggalkan jejak kenangan yang indah.
Chat kita, selama dua tahun ini adalah hal yang paling ku jaga dalam HP-ku. Memang banyak berkas penting disana, tapi chat kita, kurasa tidak ada yang bisa menggantikan itu. Disitu tempat kita meninggalkan kenangan indah yang hanya diketahui dan dapat dibaca oleh kita berdua.
Aku tidak tahu apakah dia merasa begitu nyaman denganku, tapi aku merasa nyaman dengannya. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas semua ini, aku pikir aku telah berhutang budi. Maafkan aku karena aku hanya bisa meminta maaf, dan berterimakasih.Â
Melalui dia, aku bisa menemukan definisi seorang teman, yang selalu ada untuk kita.Â