Mohon tunggu...
Lynna
Lynna Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Challenge Berbahaya di TikTok Masih Berkeliaran?

3 Maret 2020   14:15 Diperbarui: 3 Maret 2020   17:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Tiktok telah menyediakan layanan mencegah kekerasan di Internet seperti fitur anti bullying, parental guide untuk orang tua mengawasi anaknya, nyatanya Tiktok masih butuh waktu yang lama untuk menciptakan lingkungan yang aman di Internet.

Beberapa contoh challenge berbahaya seperti; skullbreaker, saltchallenge, pennychallenge masih berkeliaran di Tiktok. Mau seberapa besar usaha Tiktok menciptakan lingkungan yang aman, nyatanya Tiktok masih menghadapi tuntutan yang besar karena dituduh menciptakan platform yang membahayakan.

Mungkin anda bertanya-tanya, kenapa challenge berbahaya masih berkeliaran di Tiktok;

1.  Content Moderator Yang Kewalahan

Content Moderator adalah orang-orang yang menentukan apakah video anda berhak naik atau tidak. Umumnya, setiap content moderator harus mengkurasi minimal 1000 video selama jam kerjanya berlangsung. Sayangnya, Content Moderator tidak bisa 'membuang' langsung content yang buruk, karena mereka akan menemukan video yang sama di profil yang berbeda.

Pastinya, challenge berbahaya di Tiktok sudah diberi warning agar tidak makin disebarluaskan. Sayangnya, usaha itu tidak sebanding dengan maraknya pengguna Tiktok yang melakukan challenge berbahaya tersebut. Makin banyak yang melakukan challenge tersebut, makin susah juga untuk dihapus sehingga mereka pun kerap kewalahan.

2.  Perbedaan Policy Tiap Negara

Meskipun Tiktok sudah mengglobal, anda perlu mengetahui setiap Negara memiliki policy yang berbeda untuk mengoperasikan Tiktok. Fitur parental guide Tiktok baru muncul di Inggris sebagai bentuk menaati peraturan perlindungan anak di Eropa, dan campaign Anti Bullying di Tiktok untuk sejauh ini baru diberlakukan di Indonesia.

Ini menunjukkan bahwa setiap Negara memiliki policy nya sendiri, tetapi policy tersebut belum diterapkan secara global. Kemungkinan besar ada beberapa Negara yang menanggap challenge berbahaya di Tiktok belum menampilkan efek yang besar, maka dari itu Content Moderator nya masih meloloskan challenge tersebut.

Itulah 2 hal penting kenapa Challenge berbahaya di Tiktok masih berkeliaran. Untuk menghilangkan challenge berbahaya di Tiktok seutuhnya memang sulit dilakukan. Tetapi, masih ada beberapa hal yang bisa anda lakukan sebagai user untuk menanggulangi penyebaran challenge berbahaya ini;

1.  Jangan Menonton Challengenya

Semakin anda mengeksplor challengenya, maka challenge tersebut akan meraih impresi besar yang nantinya menjadi tantangan bagi para Content Moderator untuk menghapusnya. Semakin anda tidak tertarik dengan challenge ini, maka tugas Content Moderator bisa sedikit lebih mudah untuk menghapusnya.

2.  Jangan Lakukan Challengenya

Mungkin hal ini sudah umum dibicarakan, yang jelas jangan pernah mengikuti challenge berbahaya ini. Tiktok pun tidak memiliki tanggung jawab penuh apabila anda melakukannya dan tiba-tiba mendapat kecelakaan. Percuma saja anda menyalahkan Tiktok karena sejatinya hanya aplikasi yang tidak bisa bertindak apa-apa.

Untuk menciptakan lingkungan yang aman, anda juga harus memberikan kontribusi untuk Tiktok dengan tidak mengikuti atau membantu memviralkan challenge berbahaya. Masih banyak challenge yang bisa anda akses yang jauh lebih menyenangkan dan aman untuk dicoba juga.

Note: Internet tidak pernah salah, yang salah adalah penggunanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun