Mohon tunggu...
Lynette Elleanora
Lynette Elleanora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cara Membuat Kerajinan Tangan Batu Ukir

8 April 2021   01:00 Diperbarui: 8 April 2021   01:12 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan batu ukir ini sangatlah membutuhkan teknik yang tepat.

seperti halnya dalam membuat seni patung membutuhkan ketelatenan dan keterampilan. Untuk dapat memberi kesan indah, artistik, dan mempercantik suatu ruangan interior, batu dapat digunakan sebagai hiasan dinding, hiasan lantai, atau bahkan hiasan seperti patung dan masih banyak lagi. Tak hanya itu juga, batu juga berfungsi sebagai alat yang memperkokoh suatu bangunan tergantung bagaimana pencampuran dalam pembuatan batu tersebut.

Banyak sekali macam-macam batu yang kita kenal. Namun yang saya ingin bahas kali ini ialah batu ukir yaitu batu yang di ukir menggunakan teknik tertentu dengan menggunakan bahan-bahan seperti gips, semen dan pasir batu ukir ini berfungsi untuk mempercantik dinding maupun area tertentu pada suatu ruangan interior. Seperti yang kita kenal dengan hiasan dinding, nah kali ini saya membuat batu ukir untuk hiasan dinding.

dokpri
dokpri
1. pertama-tama bentuklah tanah liat menjadi sebuah balok berukuran 15x15x4 cm di atas sebuah triplek sebagai alas.

dokpri
dokpri
2. kedua, buatlah ukiran di pada tanah liat tersebut menggunakan alat seperti gambar di samping atau jika kalian tidak punya, kalian bisa menggunakan paku kecil untuk mengerik tanah liatnya dan jangan lupa untuk membersihkan sisa-sisa kerikan agar ketika di cetak terlihat rapi dan bersih tidak berlubang-lubang. Setelah melakukan proses ini, tunggu tanah liat sampai mengering 

Sumber Gambar Pribadi : Lynette Elleanora
Sumber Gambar Pribadi : Lynette Elleanora

Sumber Gambar pribadi : Lynette Elleanora
Sumber Gambar pribadi : Lynette Elleanora

3. ketiga, kalau  tanah liat sudah mengering, maka berilah lem kaca di atasnya, tekan tekan dengan merata agar lem kaca tersebut dapat mengikuti bentuk ukiran yang telah dibuat. lem kaca tersebut akan berfungsi sebagai cetakan, maka buatlah lem tersebut setebal mungkin kurang lebih 3-4cm, hal ini dilakukan umtuk menghindari kerusakan cetakan seperti mudah robek.

Sumber Gambar pribadi : Lynette Elleanora
Sumber Gambar pribadi : Lynette Elleanora

4. kemudian, setelah lem mengering, buatlah adonan gypsum, ambil gypsum secukupnya dan air secukupnya perbandingannya 2:1 yaitu 2 gypsum dan 1 air, aduk rata hingga halus dan jangan sampai adonan terlalu kental.

Sumber Gambar Pribadi: Lynette Elleanora
Sumber Gambar Pribadi: Lynette Elleanora

5. buatlah pembatas (bisa menggunakan triplek yang di solasi, seperti pada gambar di bawah ini kemudian tuanglah adonan gypsum di dalamnya, pastikan tanah liat yang menempel pada alas berada di tengah-tengah pembatas yang dibuat. tunggulah hingga gypsum mengering.

dokpri
dokpri
6. jika sudah kering, bukalah pembatas tersebut dan ambilah taah liat yang menempel pada cetakan secara perlahan agar tidak merobek cetakan, kalau sudah bersihkan cetakan dari sisa-sisa tanah liat

dokpri
dokpri
7. kemudian buatlah adonan gypsum lagi dan tuangkan di cetakkan yang tadi. Tunggulah sampai gypsum mengering. Kemudian lepaskan gypsum yang sudah mengering dengan perlahan dari cetakan agar cetakan tidak sobek dan masih bisa digunakan kembali untuk membuat batu dari adonan semen dan pasir

8. kemudian buatlah adonan 3:1 yaitu pasir dengan semen caranya ialah ambil air sedikit lalu tambahkan semen dan paasir ke dalam ember dan aduk hingga rata kemudian tuangkan adonan diatas cetakan dan ratakan. 

Tunggu sampai adonan tersebut benar-benar kering. Jika sudah kering, ambilah batu tersebut dari cetakan dengan perlahan-lahan dengan menggunakan alat tuas berbahan kayu, dan jangan ambil pakai tangan, karena dapat membuat cetakan sobek. 

dokpri
dokpri
9. Gambar dibawah merupakan hasil dari campuran semen dan pasir. Selanjutnya, jika sudah dilepas, amplas bagian bagian yang kasar terlebih bagian bawah belakang batu, dan kalau ada lubang-luang kecil tutuplah dengan menggunakan pasta semen. agar terlihat rapi. pasta semen dibuat dengan cara menyampurkan semen dengan air sampai menjadi pasta kemudian oleskan pada permukaan yang berlubang.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
10. Yang terakhir, cat lah batu kalian dengan rapi menggunakan cat dinding agar terlihat menarik dan indah.  

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kesimpulan

Ketika ingin membuat batu dari semen, gips, maupun semen dan pasir kita harus memperhatikan perbandingan komposisinya. Perlu diperhatikan juga dalam membuat motif ukiran pada tanah liat, harus terlihat jelas motif ukirannya. Kedua, dalam membuat cetakan dari lem kaca, harus di tekan tekan agar mengikuti bentuk ukiran yang dibuat. Mengapa harus menggunakan lem kaca? Karena lem kaca berbentuk pasta dan mudah mengering selain itu ketika mengering tidak mudah sobek dan sifatnya lentur seperti silikon, namun masih lebih kuat silikon.

Ketiga, kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan batu dari cetakan lem kaca jika kita ingin membuat batu lagi dengan motif ukiran yang sama. setelah melepaskan batu dari cetakan, batu yang berbahan campuran semen dan pasir harus di amplas pada bagian bawah atau belakangnya, agar batu terlihat halus dan ditambal jika ada lubang-lubang kecil yang tidak diinginkan. 

Jika batu sudah mengering, maka saatnya mengecat batu dengan menggunakan cat dinding, cat dinding jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental. Tujuan dilakukan pengecatan adalah untuk menambah suatu nilai keindahan dalam batu tersebut, selain itu untuk menambah nilai materi sehingga dapat meningkatkan daya jual. dan dapat dijual dengan harga yang lebih mahal daripada tidak di beri cat atau di finishing.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun