Serpihan batu menembakkan dirinya
Debu mencucikan tangannya
Terik menghujani tubuh
Angin membolongi rusuk
Dentuman memenuhi ruang tanpa batas
Hantaman yang semestinya lembut mampu memecahkannya
Dari kuat menjadi menjadi lemah
Dari lemah, bersatu menjadi kuat
Dirinya tak pernah mempedulikan angka
Bahkan lekukan halus yang ada di wajahnya ia hiraukan
Kotor yang menemaninya diabaikan demi benda bernilai
Terulang tanpa jeda, sampai yang ada tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!