Komunikasi interpersonal merupakan sebuah kemampuan untuk bersosialisasi secara langsung antar individu didalam situasi dan kondisi tertentu. Komunikasi interpersonal sangat penting dalam dunia kerja yang menjadi kebutuhan untuk memastikan kelancaran kerja, tujuan kerja dan hubungan kerja. Menurut Sundari dkk, komunikasi interpersonal merupakan suatu proses bertukar informasi atau pesan antar dua individu atau lebih melalui komunikasi verbal dan nonverbal seperti melalui gerakan atau gestur, ekspresi wajah, dan nada suara. Ada tiga prinsip dasar komunikasi interpersonal yaitu yang pertama adalah kejelasan, artinya pesan atau informasi yang disampaikan antar individu harus jelas dan mudah dimengerti oleh penerima informasi agar tidak terjadi konflik dan salah paham. Kedua adalah empati yang harus dimiliki oleh setiap individu. Empati merupakan kemampuan untuk memahami sudut pandang dan perasaan yang dialami oleh orang lain dengan tujuan dapat menciptakan hubungan yang baik. Ketiga adalah mampu mendengarkan secara aktif yang berati mampu untuk memahami pesan atau informasi yang disampaikan oleh orang lain. Seseorang akan cenderung merasa lebih dihargai apabila mereka merasa didengar dan dihargai sehingga mereka puas dengan hasil kerjanya.
Komunikasi interpersonal memiliki peran penting dalam kelangsungan bersosialisasi khususnya di dunia kerja agar terjalin hubungan yang harmonis sesama rekan kerja. Menerapkan komunikasi yang baik dapat meningkatkan keeratan hubungan antar tim, menumbuhkan rasa saling percaya, dan meminimalisir konflik. Komunikasi yang baik juga berdampak pada produktivitas kerja antar rekan kerja. Berikut adalah beberapa pengaruh komunikasi interpersonal terhadap produktivitas kerja menurut Monica dkk dalam artikel Pengaruh Komunikasi Interpersonal Skill terhadap Dunia Kerja
1. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Komunikasi interpersonal yang benar dapat mengalirkan informasi dengan jelas baik secara horizontal yakni sesama rekan kerja atau vertikal yakni dengan pemimpin dan pekerja. Apabila informasi yang disampaikan disalurkan dengan baik maka dapat menghindari kesalahan atau pengulangan hasil kerja karena kesalahpahaman. Contohnya seperti pada penelitian di sektor manufaktur dan supervisor yang mampu berkomunikasi dengan baik dapat membantu anggota tim kerja untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat karena tidak ada kebingungan antar tim karena mendapatkan arahan yang kurang jelas. Umpan balik saat berkomunikasi juga bagian dari kelancaran penerimaan informasi sehingga dapat memahami kebutuhan dan tujuan kerja dan mendapatkan solusi yang lebih cepat agar kualitas kerja tetap terjaga.
2. Meminimalisir Konflik
Konflik bisa terjadi apabila komunikasi interpersonal buruk. Misalnya pemberian instruksi yang tidak jelas antar individu dapat menyebabkan ketegangan dan kerenggangan. Serta komunikasi yang kurang terbuka juga memengaruhi karena tidak bisa saling memahami apa yang sedang dibutuhkan dan diinginkan. Sebaliknya, jika komunikasi dilakukan secara terbuka dapat mencegah terjadinya hal hal buruk. Misalnya ketika terjadi perbedaan pendapat antar rekan kerja dapat diatasi dengan menanggapi secara terbuka dan konstruktif agar dapat menyelesaikan masalah tanpa ketegangan yang berkepanjangan.Â
3. Meningkatkan Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan salah satu dampak dari penggunaan komunikasi interpersonal. Apabila seseorang mendapatkan validasi, pujian, dan merasa dihargai atas pekerjaan yang mereka lakukan maka pada diri mereka akan tumbuh rasa ingin berkontribusi lebih pada pekerjaannya karena merasa termotivasi untuk melakukan banyak hal hal yang baik untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan memiliki motivasi yang tinggi, seseorang akan lebih aktif untuk melakukan kegiatan, melakukan inovasi serta hubungan saling mendukung sesama rekan kerja untuk mencapai hasil kerja sama yang baik.Â
4. Meningkatkan Kolaborasi
Banyaknya tim yang dibentuk didunia kerja membutuhkan kolaborasi yang menjadi kunci utama keberhasilan dalam tim. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran komunikasi interpersonal. Dengan berkomunikasi antar tim dapat berbagi ide kreatif, menyelesaikan masalah dengan kondusif, dan lancarnya proses kerja sama antar tim. Komunikasi yang terbuka dan jujur membantu antar individu untuk memahami tanggung jawab dan kewajiban masing masing individu sehingga dijauhkan dari konflik karena ketidakjelasan peran dari tiap anggota tim dalam proses bekerja. Dalam tim pasti melakukan proses pengambilan keputusan yang melibatkan semua anggota tim yang bersangkutan untuk memberikan pendapat sesuai dengan perspektif mereka yang akhirnya dapat didiskusikan dengan baik melalui kesepakatan bersama dan mencapai tujuan yang tepat. Proses pengambilan keputusan akan lebih mudah dicapai jika antar anggota tim mampu memahami tujuan dan langkah apa saja yang harus diambil dari keputusan tersebut. Hal ini penting untuk menghadapi tekanan waktu bekerja dimana keterlambatan dalam pengambilan keputusan akan berdampaknya pada hasil akhir.
Keterampilan komunikasi interpersonal merupakan kunci terhadap keberhasilan pekerjaan. Pengelolaan komunikasi yang tepat tidak hanya memengaruhi produktivitas pada individu atau tim namun juga menciptakan hubungan yang solid dan lingkungan yang harmonis. Melalui strategi dan penerapan yang baik seperti melatih komunikasi interpersonal individu secara rutin dapat mengembangkan keterampilan dasar seperti mengetahui cara untuk memberikan umpan balik, mendengarkan secara aktif dan cara menyampaikan pesan secara jelas. Dengan memahami keterampilan dasar, individu dapat memahami perspektif orang lain dan menerimanya secara terbuka sehingga individu bisa merasakan kebebasan dan tidak perlu khawatir yang berlebihan sehingga memicu penurunan pada kinerja individu.Â