Mohon tunggu...
Aliyatul Husna
Aliyatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Tuna kaleng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Way Of Life

30 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 6 September 2024   19:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo, namaku 'Aliyatul Husna. Orang-orang biasa memanggilku Aliya. Aku lahir di Kota Padang Panjang, 10 Juni 2009.

Aku lahir dari pasangan yang kusebut Abi dan Umi. Abi bernama Lukman. Ia bekerja sebagai seorang Wirausaha. Sedangkan Umi bernama Hannilfi Yusra. Ia bekerja sebagai PNS(Pegawai Negeri Sipil).

Aku adalah anak sulung dari 4 bersaudara. Adik pertamaku bernama Yusuf. Ia bersekolah di salah satu SDN di Kota Sungai Penuh tepatnya kelas 6 SD. Adikku ini sangat ramah kepada orang lain. Ia akan menyapa siapa saja yang ia kenal.

Adik keduaku bernama Hanifah. Hanifah bersekolah di SDN 12 Padang Panjang Timur. Akhir-akhir ini ia banyak mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolahnya. 

Adik terakhirku bernama Fatimah. Fatimah satu sekolah dengan Hanifah. Ia pergi ke sekolah lebih cepat dari pada aku dan pulang hampir sama dengan jam pulangku. Hal itu dikarenakan ia menunggu kakaknya selesai mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah untuk pulang bersama. 

Seluruh keluargaku beragama Islam. Abi dan Umi selalu mengajak aku dan adik-adikku untuk sholat berjamaah di masjid. Abi dan Umi juga mengingatkanku untuk tidak meninggalkan sholat walaupun ketika sibuk. Tak lupa umi juga menyuruhku untuk menghafal Al-Qur'an. Hal ini membuatku menjadi lebih disiplin dalam beribadah.

Aku bercita-cita menjadi seorang Penulis. Aku ingin menerbitkan  buku-buku yang berguna bagi masyarakat luas. Aku juga ingin menginspirasi masyarakat lewat karya-karyaku. Aku akan belajar bagaimana cara untuk menggapai cita-citaku itu.

Hobiku menulis. Hobi ini bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Hobi ini membuatku dapat menyampaikan isi pikiranku kepada orang ramai. Aku ingin orang-orang suka dengan tulisanku.

Pendidikanku dimulai dari salah satu TK di Kota Padang Panjang bernama TK Aisyiah. Aku bersekolah di sana selama dua tahun. Aku bersekolah di sana ketika berumur 5 dan 6 tahunDi sana aku mulai belajar bagaimana cara berteman dan bermain bersama.

Aku melanjutkan pendidikan ku di  MIUT Thawalib Kota Padang Panjang selama lima setengah tahun. Aku memiliki banyak teman di sana. Pada kelas lima semester dua aku pindah ke Kota Sungai Penuh. Aku bersekolah di salah satu SD di kota tersebut selama satu semester. Aku sering mengikuti berbagai macam lomba di sana. Aku pindah kembali ke Kota Padang Panjang di saat aku kelas enam dan bersekolah di SDN 12 Padang Panjang Timur. Aku merasa beruntung dan bahagia bersekolah di sini. Pengalaman ini akan berguna bagiku.

Sekarang aku bersekolah di MTsN Kota Padang Panjang. Banyak teman-temanku masuk ke sekolah ini. Aku masuk ke kelas 7D atau lebih dikenal dengan kelas fisika. Setelah kelas tujuh aku masuk kelas 8A. Kelas berpenghuni murid-murid hebat dan pintar itu membuatku merasa minder. Masuk ke kelas ini juga membuatku semakin malas dalam belajar karena aku merasa tidak bisa bersaing dengan murid-murid di kelas itu. Sekarang aku duduk di kelas 9F. Aku ingin menjadi lebih baik dan lebih rajin lagi dibandingkan kelas tujuh dan delapan.

Aku ingin melanjutkan jenjang pendidikanku di MAN 2 Kota Padang Panjang. Di sana aku tinggal di asrama. Aku ingin ikut kegiatan yang berkaitan dengan keasramaan. Aku ingin tamat dari sana ketika berumur 18 tahun. Aku akan belajar cara menjadi pribadi yang bersyukur di sana.

Setelah SMA aku ingin berkuliah di salah satu universitas di timur tengah bernama Universitas Al-Azhar. Aku ingin melanjutkan pendidikan agamaku di sana. Selain itu aku juga ingin melihat piramida dan wajah Fir'aun. Aku akan menimba ilmu sambil jalan-jalan lalu menyebarkan ilmu agama yang kudapatkan nanti kepada orang ramai.

Aku akan menyelesaikan kuliahku pada umur 22 tahun. Aku akan kembali ke kampungku setelah itu. Aku akan berbagi ilmuku selama berkuliah kepada orang-orang kampung.

Soal pekerjaan aku berencana untuk menjadi guru di kampungku. Di samping itu aku juga akan menulis buku dan menerbitkannya. Aku akan memprioritaskan pekerjaanku sebagai seorang penulis. Aku akan melakukan pekerjaan ini selama satu tahun.

Dengan menabung insyaa Allah aku akan membangun rumah yang sederhana di Aceh. Masyarakat Aceh semuanya beragama Islam. Lingkungan seperti ini membuatku merasa sedikit nyaman. Aku akan menetap di sana sambil melakukan pekerjaanku sebagai seorang penulis.

Untuk tahfizh aku ingin melanjutkan pendidikan pendalaman Al-Qur'an di Universitas Ummul Qurra dari umur 24 hingga umur 26 tahun. Salah satu universitas di kota Makkah Al-Mukarramah ini telah banyak melahirkan para hafizh dan hafizhah hebat. Aku ingin menjadi salah satu dari para hafizhah itu.

Selama belajar di Universitas Ummul Qurra, aku akan melaksanakan haji setiap tahunnya. Aku ingin menyampaikan doa serta ucapan syukur di sana. Semoga Allah memudahkan jalanku untuk menggapai impianku ini. Aamiin.

Selesainya pendidikan di Universitas Ummul Qurra aku akan menikah di umur 27 tahun dengan seorang pemuda yang tinggal di Kota Makkah tersebut. Aku ingin ia mempunyai kebun kurma sehingga aku dapat memakan kurma tersebut kapanpun aku mau. Aku akan tinggal di Makkah bersama suamiku dan kembali melanjutkan pekerjaanku sebagai seorang penulis.

Untuk saat ini aku ingin pernikahanku di berikan seorang anak lelaki. Aku ingin memberikan kasih sayangku kepada anakku itu dan mendidiknya dengan penuh kebaikan. Aku juga ingin mendidiknya dengan tegas agar ia bisa menjadi pribadi mandiri dan kuat. Aku ingin ia menjadi imam yang terkenal esok.

Kedua orang tuaku akan aku ajak untuk tinggal bersama denganku di Makkah. Mereka dapat menghabiskan masa tua mereka dengan beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu dengan tinggal di Makkah orang tuaku bisa beribadah setiap hari di depan Ka'bah. Itu akan menambah bekal mereka untuk akhirat kelak.

Dalam bersedekah aku ingin memberi sebagian hartaku kepada pelajar-pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu agama di timur tengah. Itu akan memudahkan mereka untuk belajar tanpa harus memikirkan kekurangan uang sedikitpun. Insyaa Allah aku akan melakukan sedekah itu setiap tahun.

Aku ingin membangun sekolah di Kota Madinah. Aku akan menggratiskan biaya kepada pelajar-pelajar Indonesia ketika bersekolah di sana. Itu akan membuat Indonesia semakin maju dengan banyaknya lulusan yang berkualitas.

Aku juga menambahkan kegiatan menghafal Al-Qur'an dan hadist pada sekolah milikku itu. Dengan itu banyak ulama-ulama terlahir dari sekolahku itu. Itu akan membuat Islam semakin menyebar ke penjuru dunia.

Aku ingin meninggal pada usia 45 tahun dan di depan Ka'bah. Aku hanya ingin melihat Ka'bah sebelum aku meninggal. Aku ingin meninggal ketika anakku menjadi imam shalat subuh di Masjidil Haram. Aku hanya ingin mendengar suara anak yang aku didik dengan penuh kebaikan untuk terakhir kalinya. Aku juga ingin shalat subuh menjadi amalan terakhirku sebelum meninggal dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun