Karya sastra merupakan karya fiksi yang merupakan sifat imajinatif, penulis berusaha memanfaatkan kondisi sosial disekitarnya sebagai objek karya sastra. Kehadiran sastra memiliki tujuan tertentu dari seorang penulis sebagai warga masyarakat yang peka akan situasi yang dialaminya. Pada novel terbitan Grasindo tahu 2005 yang berjudul 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini banyak memberikan pelajaran mengenai arti persahabatan yang sesungguhnya juga cinta kasih sayang yang dialami oleh para tokoh didalamnya.
Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini bertemakan persahabatan yang abadi. Pemilihan novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini sebagai bahan penelitian dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk memahami aspek realitas sosial yang tercermin dari sikap dan perilaku tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro melalui pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang mengkaji karya sastra berkaitan dengan realitas atau kenyataan, pendekatan ini juga memandang karya sastra sebagai imitasi dari realitas itu sendiri. Dalam hubungan karya sastra dengan mimetik, Plato berpendapat bahwa sastra merupakan tiruan dan tidak menghasilkan kopian yang sungguh-sungguh. Seni hanyalah meniru dan membayangkan hal yang tampak, berdiri dibawah kenyataan.
Fokus utama permasalah dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro adalah bagaimana fenomena realitas sosial yang terjadi dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro dengan pendekatan mimetik pada aspek realitas sosial yang dialami oleh para tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro. Realitas sosial tersebut mengacu pada masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial dalam novel tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi, kebudayaan, dan psikologis yang dialami oleh para tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro.
Permasalahan tersebut sebagai dampak adanya interaksi sosial antartokoh, antara tokoh dengan kelompok, atau antarkelompok. Masalah-masalah sosial tersebut meliputi masalah persahabatan, percintaan, kemiskinan, dan kejahatan. Masalah persahabatan yaitu permasalahan yang terjadi didalam persahabatan itu sendiri, terjadi karna beberpa faktor ketidak sengajaan atau mungkin sengaja. Masalah percintaan merupakan permasalahan dalam kasih sayang yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau sekelompok yang mungkin bisa bertolak, sehingga terjadi permasalahan cinta yang amat rumit. Permasalahan kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami istilah ini secara subjektif dan komparattif, sementara yang lainnya melihat dari segi moral dan evaluatif, dan yang lain memahami dari sudut yang telah mapan. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial, apabila perbedaan kedudukan ekonomis para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Pada masyarakat yang bersahaja susunan dan organisasinya, mungkin kemiskinan bukan merupakan masalah sosial karena mereka beranggapan bahwa semuanya telah ditakdirkan sehingga tidak ada usaha-usaha untuk mengatasinya. Masalah kejahatan merupakan masalah yang cukup serius dan dapat merugikan berbagai pihak yang terlibat.
Teori berguna sebagai pemikiran. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka dalam artikel ini penulis mengambil beberapa teori menurut para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Jika berbicara tentang pendekatan mimetik, Kita tidak dapat terlepas dari pengaruh dua orang filsuf besar dari Yunani, yaitu Plato dan Aristoteles. Plato menganggap bahwa karya seni berada di bawah kenyataan karena hanya berupa tiruan dari tiruan yang ada dipikiran manusia yang meniru kenyataan. Sementara, Aristoteles sebagai murid dari Plato berbeda pendapat. Aristoteles menganggap karya seni adalah berada di atas kenyataan karena karya seni sebagai katalisator untuk menyucikan jiwa manusia.
Semi (1985:43) menuliskan bahwa pendekatan mimetik bertolak dari pemikiran bahwa sastra -sebagaimana hasil seni yang lain- merupakan pencerminan atau representasi kehidupan nyata. Sastra merupakan tiruan atau pemaduan antara kenyataan dengan imajinasi pengarang atau hasil imajinasi pengarang yang bertolak dari suatu kenyataan. Menurut Abrams pendekatan mimetik merupakan pendekatan estetis yang paling primitif, pendekatan mimetik adalah pendekatan yang memandang prosa fiksi sebagai hasil ciptaan manusia yang ditulis berdasarkan bahan-bahan yang diangkat dan semesta. Akar sejarahnya terkandung dalam pandangan Plato dan Aristoteles. Menurut Plato, dasar pertimbangannya adalah dunia pengalaman, yaitu karya sastra itu sendiri tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan secara hierarkis dengan demikian karya seni berada di bawah kenyataan. Pandangan ini ditolak oleh Aristoteles dengan argumentasi bahwa karya seni berusaha menyucikan jiwa manusia.
Hubungan antara karya sastra dalam artikel ini dengan dunia kenyataan sangatlah kompleks. Hal ini sesuai pendapat Teeuw (1984:219) yang menyatakan, kehidupan nyata selain dengan terkait ilmu sastra, juga terkait dengan maslah filsafat, psikologi, sosiologi, dan lain sebagainya. Peristiwa mimetik sebuah karya sastra ini juga dipertegaskan oleh Wellek dan Warren (1989:109), yang mengatakan sifat sastra memang menyajikan sebagian besar tentang kehidupan, sementara itu kehidupan dunia nyata merupakan keadaan sosial masyarakat. Jadi ada faktor tiruan terhadap keadaan sosial dunia nyata dalam karya sastra. Jadi bagi Plato mimetik terikat pada ide pengarang, dan ide itu tidak bisammenghasilkan tiruan yang persis sama, lewat mimetik tataran yang lebih tinggi hanya berupa angan-angan. Karya seni (sastra) tidak bisa menjelma langsung dalam bentuk yang ideal. Pandangan Plato terhadap seni adalah negatif karena apa yang dituangkan dalam karya sastra hanyalah khayalan semata-mata yang masih jauh dari "kebenaran".
Peneliti dari aliran sosiologi (psikologi) sastra beranggapan bahwa karya seni sebagai dokumen sosial. Kenyataan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang telah ditafsirkan sebelumnya dan yang dilaminya secara subjektif sebagai dunia yang bermakna dan koheren. Hubungan antara seni dan kenyataan bukanlah hubungan searah atau sederhana. Hubungan itu
merupakan interaksi yang kompleks dan tak langsung ditentukan oleh konvensi bahasa, konvensi sosio-budaya dan konvensi sastra. Bukan kesadaran yang menentukan kehidupan, tapi kehidupanlah yang menentukan kesadaran. Bukan kesadaran manusia yang menentukan keberadaan mereka, melainkan keberadaan sosial antar manusia diikat dengan cara mereka memproduksi kehidupan materialnya. Hubungan antar kelas kapitalis dan kelas proletar membentuk basis ekonomi dan infrastruktur. Dari infrastruktur ini di setiap periode muncul superstruktur, yaitu bentuk-bentuk kesadaran sosial yang nyata. Seni yaitu bagian dari ideologi masyarakat. Memahami masyarakat berarti memahami terhadap seluruh proses sosial tempat sastra merupakan bagiannya. Karya sastra merupakan bentuk persepsi (cara khusus dalam memandang dunia) dan memiliki relasi dengan cara memandang realitas yang menjadi ideologi sosial suatu zaman. Memahami karya sastra adalah memahami hubungan taklangsung antara karya sastra dengann dunia ideologis tempat karya itu berada yang muncul pada unsur-unsur karya sastra.
Hubungan antara novel dengan pendekatan mimetik, yaitu pada realitas sosial yang dimunculkan pengarang pada novelnya yang berjudul  5 CM. Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini memunculkan empat macam realitas sosial yang semua realitas tersebut mengacu pada masalah-masalah sosial yang terjadi dilingkungan sekitar. Permasalahan tersebut sebagai dampak adanya interaksi sosial antartokoh, antara tokoh dengan kelompok, atau antar kelompok. Masalah-masalah sosial tersebut meliputi masalah persahabatan, percintaan, kemiskinan, dan kejahatan.
Masalah persahabatan dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantor merupakan permasalahan sosial yang dialami tokoh-tokoh dalam Novel. Masalah persahabatan tampak pada hubungan kelima orang yakini Gemta, Zafran, Riani, Arial dan Ian. Sebuah persahabatan tentunya akan memiliki sebuah permasalahan. Namun permasalahan-permasalahan tersebut  membuat mereka belajar dan hubungan persahabatan menjadi semakin kokoh. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:
"Kalau inget kejadian Ian menemukan dirinya sendiri, yang Ian namakan "Finding Ian", nggak sadar mereka berempat tersenyum dan tengok-tengok sendiri. Dari kejadian "Finding Ian" itu bukan cuma Ian yang belajar, tapi semuanya belajar banyak banget. Ngeliat Ian yang sekarang, bukanlah Ian yang dulu. Ian yang sekarang lebih berisik (tetep!). Ian yang apa adanya, yang lucu, jago nyanyi, jago main gitar, dan ngefans sama Indomie, Manchester United, dan juga Happy Salma." (Hal. 53)
Kutipan diatas menggambarkan permasalahan yang dialami salah satu dari kelima sahabat itu yang bernama Ian tidak menjadi dirinya sendiri. Mereka mengatasi masalah persahabatan tersebut dan akhirnya Ian berubah menemukan jati dirinya sendiri.
Cinta merupakan sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Kisah cinta dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini tergambar pada tokoh Zafra yang menyukai Dinda adik dari salah satu sahabat mereka. Genta menyukai Riani namun ternyata Riani menyukai Zafran. Akhirnya Riani dan Zafran pun menikah dan dikaruniai seorang anak. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:
"...Mata Riani sudah berkaca-kaca, tetapi tak ada sedikit pun air mata menetes. Entah kenapa kekecewaan Genta malam itu seperti hilang begitu saja. Melihat bagaimana kekuatan di mata Riani berbinar-binar bercerita tentang segala rasanya untuk Zafran, segala impiannya, segala tingkah laku Zafran yang selalu bisa membuat Riani tersenyum. Genta belum pernah melihat Riani sebahagia itu. Keduanya melewati malam yang indah bertaburan bintang di Ranu Kumbolo." (hal.367)
Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang keberadannya selalu ada di masyarakat. Masalah kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial, apabila perbedaan kedudukan ekonomis para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Pada masyarakat yang bersahaja susunan dan organisasinya, mungkin kemiskinan bukan merupakan masalah sosial karena mereka beranggapan bahwa semuanya telah ditakdirkan sehingga tidak ada usaha-usaha untuk mengatasinya.
 Realitas kemiskinan dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro digambarkan pada penjual nasi pecel di Stasiun Lempuyangan. Penjual nasi pecel tersebut adalah seorang ibu tua yang menggunakan pakaian khas Jawa dan kain batik lusung, mengusung gendongan makanannya menawarkan dagangannya. Menjual makanan di tengah malam adalah usaha agar kebutuhannya terpenuhi. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:
"Cari makan, Nak. Kalau ndak jual nasi, Mbok ndak punya uang." (hal.174)Â
Kutipan diatas menggambarkan bahwa Mbok penjual nasi, sangat menggantungkan hidupnya dengan berjualan nasi. Meski usianya sudah enam puluh tahun tetapi semangatnya masih menggebu.
Realitas sosial tokoh Mbok sama seperti yang dialami oleh penjual nasi di Alun-alun kota Malang. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:
"Alun-alun kota Malang, tempat yang begitu rindang di siang yang terik. Duduk di bangku taman ditemani es kelapa, sungguh nikmat. Tak lama ada seorang nenek renta penjual nasi bungkusan keliling menjajakan nasi sehargaRp. 2000,00. Pada usia yang cukup renta, 90 tahun tetapi masih mempunyai semangat yang cukup menggebu-gebu."
Masalah kejahatan tampak pada kejadian selepas di stasiun kereta api Blitar. Rombongan empat pria setengah baya yang berdiri berdesakan yang menaiki kereta tidak memiliki tiket. Alhasil mereka harus membayar tiket dua kali lipat harga asli jika beli di loket stasiun. Rombongan itu menganggap bahwa banyak juga yang tidak membeli karcis kereta. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:
"Banyak Mas yang ndak beli karcis, bukan aku saja. Mas lihat kan, uangnya banyak sekali di kantongnya, itu uang dari yang bayar di kereta. Nanti juga uangnya dipangan dewe..., ora kanggo stasiun (dipakai sendiri, nggak untuk stasiun)." (hal.187)
Dengan demikian realitas sosial bukanlah suatu keadaan yang tetap, tetapi merupakan proses dinamis yang di dalamnya terjadi perubahan dan masalah-masalah sosial karena masyarakat akan ada selama terjadi proses perubahan. Semua proses akan berubah dan perubahan itu mencakup masalah nilai dan moral sosial, pola-pola perilaku manusia, kekuasaan, dan sebagainya. Semua itu disebabkan faktor-faktor biologis, psikologis, ekonomis, dan kultural.
Hal penting yang terdapat dalam artikel ini adalah adanya pendektan mimetik yang terjadi di dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro dalam aspek realitas sosial yang dimunculkannya. Dengan adanya realitas sosial dalam masyarakat meyebabakan masyarakat tersebut mengadakan hubungan antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lain karena suatu anggota masyarakat tidak dapat hidup dengan menutup diri tanpa mengadakan interaksi dengan anggota masyarakat lain. Hal ini didasari karena manusia adalah makhluk sosial. Realiatas sosial yang terjadi dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro meliputi persahabatan, percintaan, kemiskinan, dan kejahatan yang terjadi dalam novel juga kerap terjadi dikehidupan nyata.
Artikel ini bukan semata-mata hanya untuk memenuhi tugas matakuliah kritik sastra. Namun dalam artikel ini penulis memberikan gambaran mengenai pendektan mimetik khususnya pada aspek realitas sosial dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro. Sehingga pembaca dapat mengetahui dan memahami apa saja realita sosial yang terjadi pada tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro tahun 2005 yang diterbitkan oleh Grasindo. Seperti dalam realitas sosial persahabatan dalam novel yang begitu erat dan saling tolong menolong satu dengan yang lainnya, begitu pula pada realitas sosial mengenai cinta dan kasih sayang, tidak hanya itu dalam novel ini juga dibahas mengenai realitas sosial kemiskinan yang digambarkan pada seorang nenek penjual nasi pecel, dan terakhir dibahas pula mengenai realitas sosial kejahatan dimana terjadi kecurangan dalam pembelian tiket sehingga dapat merugikan beberapa pihak tertentu.
Dengan itu, artikel ini dapat menjadi informasi bagi pembaca yang igin lebih memahami mengenai pendekatan mimetik dalam aspek realitas sosial yang terjadi dalam novel, khususnya dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro yang dibahas oleh penulis dan layak untuk dipublikasikan agar para pembaca dapat mengetahui informasi mengenai realialitas sosial dan membandingkannya dengan realiatas sosial yang terjadi dimasyarakat dengan realitas sosial yang dialami oleh para tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro tersebut.
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Dhirgantoro, Donny. 2005. 5 cm. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Revita, Novya, Bela. 2020. Analisis Mimetik Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. diunduh 29 Desember 2021, file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/SKRIPSI%20BELLA%20NOVYA%20REVITA%20.pdf
Semi, MA. 1985. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Septiaj, Aji, Sefia, yayah, Ayum. (2018). Kritik Sastra Mimetik. Jurnal pendidikan Vol. 2 No. 1 Februari 2018.
Teeuw, A. 1988. Sastra Dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Bandung: Pustaka Jaya.
Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.Gramedia.
Widyaningrum, Kusuma, H. (2018). Pendekatan Kritik Mimetik. Jurnal BAHASTRA Vol. XXXVIII No. 1 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H