"Ohw... Saya tahu! Rini... Tolong ambilkan handuk hangat, letakkan di atas perut Ibu Anna" Bidan Dina memberikan instruksi kepada perawat yang menemaninya.
Perawat pun dengan sigap menyiapkan handuk hangat sesuai perintah.
"Pak Dodi, bisa bantu saya? Sambil putar puting Ibu Anna agar dapat memicu kontraksi kembali?"
Dodi pun mengikuti perintah.
"Baik Ibu Anna, kita coba sekali lagi ya. Â Jangan tegang, tidak mengapa" sambil memberikan arahan nafas, Bidan Dina memegang perut Anna sambil memutar udelnya dengan perlahan yang sebelumnya diolesi minyak kayu putih.
"Aauuww.... sakit" teriak lemah Anna
"Bagus! Ayo dorong....terus! Sedikit lagi..., Ayo Ibu, jangan ditahan, tidak apa. Â Itu baru kembarnya yang keluar"
Ibunya Anna mengintip sambil memegang tangan Anna. Â Nampak seonggok tinja keluar dari dubur Anna.
"Mungkin ini yang buat anak saya berhenti mengedan" Ujar Ibunya Anna dalam hati
"Ayo terus...! Jangan putus! Tidak usah berteriak Ibu! Jangan memejam" Bidan Dina terus menyemangati.
Sementara diluar semua orang yang menemani juga sedang menanti hasil sidang Isbat yang akan diumumkan bada magrib. Â Semua mulai kembali ke klinik setelah satu persatu membatalkan puasa dan menunaikan sholat magrib.