Nastar, bohong banget kalo pada gak tau sama kue jenis ini. Â Nastar itu bisa dikatakan kue kering sejuta umat disaat lebaran. Â Kue yang tidak pernah lelang oleh waktu. Â Coba tes deh tanya sama nenek kamu, tahu ga sama kue nastar? Trus kamu tanya sama keponakan kamu yang usianya sekolah dasar dan sering banget keliling rame-rame buat cari amplop thr pas keliling-keliling ke rumah tetangga. Â Mesti kue nastar selalu ada dimeja sebagai hidangan. Â Tapi, kamu ngerasa gak sama keberadaan kue nastar ini mengalami perkembangan di eranya, meskipun isian utamanya adalah selai nanas.
Sejarah Nastar
Nastar merupakan resep kue asal Belanda yang dikenal sejak zaman kolonial. Â Pengambilan nama nastar sendiri berasa dari ananas dan tart, lambat laun disingkat menjadi nastar. Nastar merupakan kue berbahan tepung terigu, gula, mentega dan telur. Â Pada dasarnya mirip dengan bahan kue lainnya. Â Yang membedakannya jelas komposisi takaran dari bahan tersebut.
Jika mundur kembali ke belakang, awalnya resep nastar terinspirasi dari kue pie Eropa dalam satu loyang berisi selai strawberry, blueberry atau apel. Â Ternyata buah-buahan tersebut tidak semudah buah nanas yang memiliki rasa hampir serupa yaitu asam dan manis. Â Dulu, kue ini disajikan hanya untuk kaum bangsawan atau priyayi dan orang-orang kaya. Â Lama kelamaan resepnya semakin menyebar dan menjadi identik sebagai sajian hari raya besar.
Fakta Kue Nastar
Melihat sejarah dan perkembangan kue nastar, faktanya nastar  yang berasal dari Belanda, dalam bahasa Inggris sering disebut pineapple tarts bukan nastar.  Terinspirasi dari kue pie, sebenarnya nastar tidak termasuk dalam kategori kue kering, karena teksturnya yang lembut dan lembab, bukan garing dan renyah, seharusnya lebih tepat disebut cake, namun masyarakat sudah kadung menyebut nastar adalah salah satu kue kering, padahal nastar adalah kue nanas.  Selain itu filosofi nastar yang memiliki cita rasa unik di lidah, dipercaya sebagai simbol kemakmuran, rezeki dan kemakmuran bagi etnis Tionghoa dengan nama lain Ong Lai atau pir emas.
Ngomong-ngomong kue pie, saya jadi teringat dengan bay tat yang merupakan kue pie asal Bengkulu, yang rasanya menyerupai nastar namun dengan tekstur lebih padat dan lembab, mungkin bisa dicoba sebagai perbandingan, atau jangan-jangan resep baytat tidak berbeda jauh dengan nastar yang kita kenal pada umumnya.
Jadul hingga kekinian
Masih ingat saat kecil, pertama kali mendapatkan suguhan nastar yang berbeda dengan dihidangkan di rumah, bentuknya seperti jambu dengan cengkeh sebagai penghias tangkainya. Â Nenek begitu saya panggil saat bersilaturahmi ke rumahnya saat lebaran, menyebutnya nastar Jambu air adalah resep lama yang digunakan dan berbeda dengan nastar yang sudah banyak dijual. Â Mengapa disebut nastar Jambu, karena bentuknya dibuat menyerupai Jambu air, dan isian selai nanasnya, asli buatan beliau yang dibuat hanya dengan menggunakan nanas dan gula pasir. Â Selain itu teksturnya lebih padat dan tidak mudah hancur saat dipegang. Â Bahkan kita bisa memegang tangkai cengkehnya tanpa mengotori tangan dengan remah nastar yang bisa saja berjatuhan. Â Hebatnya adalah meskipun terkesan keras, begitu dimasukkan ke dalam mulut bisa seketika lumer menyatu dengan lidah. Â Sementara tangkai cengeh tersebut menurut beliau bisa ikut dimakan sebagai penghangat tubuh dan pengharum aroma mulut termasuk menambah citarasa aroma nastar tersebut.