Mohon tunggu...
Herlya Inda
Herlya Inda Mohon Tunggu... Administrasi - Momhomeschooler

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kasih Sayang Bulan Ramadan dan Hari Waisak, Saling Menguatkan Melewati Ujian

7 Mei 2020   21:49 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:05 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saling support (sumber : dictioid)

Hari ini, tanggal 7 Mei 2020, Umat Budha di Seluruh dunia merayakan hari Waisak.  Setiap hari waisak, saat itulah saya selalu ingat dengan teman masa kecil bernama Purnama Sidhi.  Terlepas dimana dia tinggal saat ini dan bagaimana kabarnya, namun secuil cerita saya dengan dia saat masih sama-sama bersekolah di salah satu sekolah katolik itulah yang memberi kesan hubungan namanya dan Waisak menjadi saya mengerti.

Awalnya saya tidak mengetahui jika Purnomo, seringnya saya panggil begitu, merupakan seseorang yang beragama Budha.  Karena panggilan namanya terkesan Jawa,  selain wajahnya oriental, seringkali saya pikir dia agama katolik tulen.  Bagaimana tidak, karena kami bersekolah di sekolah katolik, maka pelajaran agama katolik tetap harus dipelajari.  Sementara saya dan dia hanya sering berganti tingkat mendapat rangking di kelas, tentu saja nilai pelajaran agama katolik tidak pernah dibawah 7.  

Namun suatu saat, dimana musim-musimnya buku diary tren waktu itu, yaitu buku kecil dengan berwarna-warni bersampul cantik yang digunakan untuk saling bertukar biodata pertemanan ditambah foto dan dihias-hias *ahh lucunya masa itu ;) baru saya ketahui bahwa Purnomo beragama Budha.  Dari situlah dia bercerita arti namanya Purnama Sidhi yaitu bulan purnama penuh hari Waisak yang dirayakan biasanya pada bulan Mei sama dengan hari lahirnya.  

Pada saat terang bulan (Purnama Sidhi), ada tiga peristiwa penting yang diperingati  yaitu saat kelahiran Pangeran Siddhartha Gotama, Pencapaian Penerangan Sempurna, dan Sang Buddha Parinibbana. Oleh karena tiga peristiwa diperingati dalam satu kali upacara maka disebut Tri Suci Waisak.

Dalam perayaan Waisak di keluarganya, seringkali dihiasi dengan lentera di rumahnya juga saling bertukar kartu ucapan antara teman dan keluarga.  Tentu saja merayakannya dengan pergi ke Vihara.

Kalender Bulan bagi Waisak dan Ramadan.

Dalam penetapan bulan Ramadan dengan menggunakan kalender Islam atau dikenal kalender Hijriyah di bulan Ramadan.  Penentuan awal Ramadan memperhatikan hilal atau kondisi bulan sabit di kaki langit yang tampak pertama kali, setelah terjadinya ijtima pada waktu ghurub atau matahari terbenam menjelang pergantian bulan.

Sementara penetapan hari Waisak merupakan fase bulan penuh bundar 100% dihitung menurut penanggalan Buddha atau biasa dikenal BE yang merupakan singkatan dari Buddhist Era. Perhitungan kalender Buddha sendiri dimulai sejak sang Buddha wafat atau paranibbana pada usia 80 tahun. sang Buddha lahir pada tahun 634 Sebelum Masehi (SM) dan wafat pada 544 SM. Jika tahun 1 BE dimulai pada tahun 544 SM, maka tahun 2020 ini bertepatan dengan tahun 2564 BE.  Dalam kalender BE, secara berturut-turut keduabelas bulan tersebut ialah Caitra, Vaisakha, Iyaistha, Asdha, Sravana, Bhaadrapada, Asvina, Karttika, Margasirsa, Pausa, Magha, dan Phalguna. Perayaan Waisak ini jatuh pada bulan Vaisakha atau juga dikenal dengan Vesakha

Bulan Ramadan dan Waisak keduanya menggunakan pengamatan fase bulan dalam penentuan waktunya.

Gambar fase bulan selama Mei 2020 - kredit:  langit selatan
Gambar fase bulan selama Mei 2020 - kredit:  langit selatan

Ramadan dan Waisak di Masa Pendemik Covid19

Masa pendemik saat ini memaksa kita semua untuk menjaga jarak dalam berinteraksi sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran virus yang menyebar dengan cepat.  

Bulan Ramadan yang biasanya umat muslim melaksanakan sholat tarawih berjamaah, tadarusan, hingga itikaf bersama di masjid dalam menjemput malam Lailatul Qadar, dengan adanya pendemik ini, menjadikannya dilaksanakan di rumah masing-masing.

Ssholat Tarawih - sebelum pendemik Covid19 (sumber: rakyatjabarnews)
Ssholat Tarawih - sebelum pendemik Covid19 (sumber: rakyatjabarnews)

Begitupun dengan hari Waisak yang biasanya umat Budha pergi ke vihara untuk melaksanakan ritual puja bakti yang bertujuan mengingat kembali ajaran sang Budha, dengan adanya pendemik, saat ini perayaan Waisak pun dilakukan di rumah bersama keluarga.

Peringatan hari raya Waisak di Vihara tahun 2017 (sumber : cakrawalanews)
Peringatan hari raya Waisak di Vihara tahun 2017 (sumber : cakrawalanews)


Kasih sayang menumbuhkan rasa optimis melewati ujian

Ajaran kasih Budha dalam peringatan Waisak memancarkan secara universal terhadap semua makhluk di dunia tanpa pamrih dan penuh ketulusan.  Tanpa kedengkian dan kemarahan hingga permusuhan.  Pun bulan Ramadan merupakan bulan kasih sayang yang merefleksikan kebaikan bagi sesama.  Memperbanyak silaturahim dan bersedekah tanpa syarat.

Banyak hal yang dapat kita lakukan bersama tanpa memandang siapa dan dari mana kita, lakukan apapun yang kita bisa dengan penuh kasih sayang, karena rasa saling menyayangi inilah yang membuat kita saling peduli hingga makin menguatkan kita semua untuk terus optimis berhasil melewati ujian yang kita rasakan bersama saat ini.

InsyaaAllah,
Salam kompal

Kompasianer Palembang (sumber fb kompal)
Kompasianer Palembang (sumber fb kompal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun