Mohon tunggu...
Ellyanisa Rahmah Al Vita
Ellyanisa Rahmah Al Vita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Pembangunan Jaya

hobi membaca dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mungkinkah Skill Desain Komunikasi Visual dapat digantikkan oleh Kecerdasan Buatan (AI)?

19 Desember 2023   20:32 Diperbarui: 19 Desember 2023   21:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Apa itu kecerdasan buatan? Kecerdasan buatan merupakan ilmu teknologi baru untuk mempelajari dan mengembangkan teori, metode, teknologi, dan sistem aplikasi untuk mensimulasikan, dan memperluas kecerdasan manusia.

Transformasi teknologi industri yang mendalam telah menghasilkan lompatan besar dalam teknologi, data, industri, dan aspek lainnya. Kecerdasan buatan juga diartikan sebagai sistem yang dapat membantu manusia untuk menyelesaikan lebih banyak hal pekerjaan kreatif dan kompleks melalui penelitian dan desain, simulasi atau penggantian kecerdasan manusia, termasuk pengenalan, analisis, kognisi, dan lainnya.

Integrasi Teknologi dan Seni dalam Perkembangan Kecerdasan Buatan dan Desain Visual

Bagi suprastruktur konsep sosial manusia, seni merupakan komponen yang sangat penting. Mengapa demikian? Karena mencatat perkembangan dan perubahan masyarakat. Dalam pengembangan mata kuliah seni baru, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV) perlu dilakukan inovasi teknologi produksi dan pengembangan produktivitas secara efektif. Sedangkan seni media digital tidak hanya dapat memenuhi kegunaan fungsional terkait, tetapi juga mulai mengeksplorasi lebih jauh hubungan antara fungsi seni digital dan estetika. Seni media digital dapat mengadopsi cara-cara interaktif, secara efektif menggabungkan jaringan dan teknologi, dan secara efektif menghilangkan rasa jarak antara karya terkait dan penonton dalam proses ekspresi dan tampilan konkret, sehingga dapat meningkatkan efek pengalamannya.

Saat ini jelas terlihat bahwa media digital memadukan ciri-ciri media tradisional dan menggunakan bahasa digital sehingga memiliki ciri dan bentuk artistik baru. Dalam proses pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), seni media digital akan lebih mengintegrasikan teknologi dan seni, dan membuat media tradisional mewujudkan transformasi dan peningkatan digital dengan saling belajar dari keunggulan masing-masing kategori seni dan desain terkait.

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi komputer, teknologi komunikasi dan teknologi jaringan, komunikasi visual juga mengadopsi metode desain digital, yang secara efektif dapat mendorong perkembangan diversifikasi komunikasi visual. Dalam konteks media digital, desain grafis dua dimensi tradisional belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam aspek visual dan sensorik, sehingga perlu berevolusi ke tataran spasial “tiga dimensi”, agar ekspresi visualnya menjadi lebih hidup dan bentuk ekspresinya diperkaya.

Optimalisasi Tatanan Dinamis Teks dan Desain Ritme dalam Media Digital

Seorang desainer tentunya perlu memanfaatkan norma dan bentuk desain komunikasi visual tradisional, menganalisis pengalaman membaca audiens, dan mempertimbangkan keterbacaan, tingkat pengenalan, dan resolusi teks dalam pembawa layar, sehingga dapat secara efektif memperkuat tatanan dinamis teks dan menyempurnakan desain ritme, jeda, dan aspek lainnya. Sehingga waktu dapat kita kontrol secara efektif, mencegah memori penonton terpengaruh oleh aksi yang terlalu cepat, dan meningkatkan efek visual.

Sumber: https://images.app.goo.gl/9pQAN8G6ri15yvTP6

Jika kita melihat dari sudut pandang konteks media digital, komunikasi visual perlu menerapkan konsep desain yang beragam agar dapat melaksanakan desain media secara efektif. Bagi pencipta visual yang relevan, berbagai konsep dan teori desain komunikasi visual dapat dipertukarkan dan dipelajari secara efektif dalam konteks ini, yang dapat membebaskan ide-ide desainer sendiri, memperluas wawasan desainer dan memungkinkan teori-teori yang relevan diterapkan secara efektif dalam praktik nyata. Dalam proses diversifikasi desain komunikasi visual, perlu untuk sepenuhnya mewujudkan esensi dan cita rasa perasaan manusia. Yang perlu digarisbawahi desain komunikasi visual tidak sepenuhnya dapat tergantikan oleh AI, karena masing-masing memiliki esensi dan cita rasa yang berbeda. 

Namun, untuk pengembangan digital desain komunikasi visual, perlu bagi para desainer terkait untuk memanfaatkan konteks media digital (AI), dan mewujudkan karakteristik digital dalam konsep desain dan cara kerja komunikasi, sehingga dapat meningkatkan efek desain artistik dan membuat rasional. Penerapan teknologi digital telah secara efektif melakukan inovasi pada media informasi dan bentuk seni. Seni media digital termasuk dalam kategori seni baru, yang sangat memengaruhi desain seni tradisional, dan membawa perubahan nyata dalam gaya hidup dan konsep estetika masyarakat. Pada intinya, dalam konteks seni media digital, AI mampu berperan untuk meningkatkan efek desain komunikasi visual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun