Mohon tunggu...
Reyna Alvionita
Reyna Alvionita Mohon Tunggu... Lainnya - Hi Everyone
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Prof Dr Apollo: Conceptual Framework

25 Maret 2020   14:59 Diperbarui: 25 Maret 2020   15:14 6749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Teori Akuntansi - Kelompok 3 :

  • Lova ultaviya               (43217010121)
  • Lestari nugraheni      (43217010215)
  • Reyna alvionita           (43217010218)

Conceptual framework adalah suatu sistem yang koherent dari tujuan yang saling berkaitan dan fundamental yang diharapkan untuk mengarah kepada standard yang konsistem dan menggambarkan sifat, fungsi dan limitasi dari financial accounting dan reporting.

Conceptual framework sangat penting karena memiliki landasan alasan sebagai berikut :

  • Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan.
  • Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru dan mungkin mengandung risiko tinggi.
  • Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan keuangan dan menimbulkan rasa percaya pada laporan keuangan tersebut.
  • Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan) pada laporan keuangan banyak perusahaan.

Berikut ini adalah kerangka conceptual framework yang memiliki beberapa tingkatan, yaitu:

  • Pada tingkatan teori tinggi : kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan
  • Pada tingkatan selanjutnya : kerangka konseptual meng-identifikasi dan menddfinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen laporan keuangan.
  • Pada tingkatan operasional yang lebih rendah : kerangka konseptual berkaitan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan (rules) tentang pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan

Tujuan dan Kegunaan Conceptual Framework 

Tujuan dari conceptual framework  menurut FASN adalah financial reporting seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor yang sekarang maupun potensial dan user lainnya untuk mengambil keputusan investasi, kredit dan keputusan yang serupa.

Perkembangan Conseptual Framework 

Perkembangan conceptual frameworks dipengaruhi oleh dua issue yaitu:

1. Penetapan standar dengan pendekatan berbasis prinsip dan berbasis peraturan

Penetapan standar berbasis principles dan berbasis rule sebagai berikut:

  • IASB banyak menghasilkan standar yang berbasis koherent, konsisten,
  • Rule-based standards dapat meningkatkan pembandingan dan daya verifikasi serta dapat mengurangi earnings management
  • Standard dari FASB yaitu berbasis peraturan
  • Saat ini penekanan yang diberikan adalah pada prinsip

2. Informasi untuk pendekatan pengambilan keputusan dan pendekatan teori keputusan

Pendekatan teori keputusan dalam akuntansi berguna dalam menguji akuntansi apakah telah mencapai targetnya. Teori harus berperan sebagaimana standar dimana praktik akuntansi akan diterapkan.

Kritik Atas Proses  Conceptual Framework

Kerangka konseptual dikritik karena masih ditemukan masalah pada pendefinisian dan pengukuran. Di dalam pengukuran masih ada hal yang tidak jelas seperti persediaan yang diukur berdasarkan beberapa metode, atau IFRS yang menyarankan pengukuran berdasarkan current cost bukan historical cost.

   1. Masalah interpretasi : beberapa metode menghasilkan hasil yang berbeda--beda.

   2. Hanya tergantung pada pengamatan yang terjadi /tidak disusun secara terstruktur sehingga tidak memenuhi standar

  • Deskripsi : dari hasil pengamatan lalu dijelaskan sampai pada kondisi tersebut.
  • Preskriptive : kebalikan dari deskripsi dijelaskan karena penyebabnya dijelaskan lebih dulu.

   3. Kelemahan rule-based antara lain :

  • Dipengaruhi kelompok dominan (sesuai dengan lingkungan dimana kelompok itu berada) sehingga standarnya tidak berlaku umum.
  • Kelemahan dalam pendefinisian yaitu pendefinisian elemen--elemen tertentu yang sulit ditentukan kepastiannya.

Conceptual Framework untuk auditing 

Auditing adalah suatu ilmu yang didasarkan logika. Menurut Mautz dan Sharaf,  Auditing bukanlah sub divisi dari akuntansi melainkan suatu disiplin berdasarkan logika. Pemikiran ini menjadi dasar bahwa auditor tidak dibatasi secara natural dalam memverifikasi informasi akuntansi. Oleh karena sekitar tahun 1970 Mautz dan Sharaf mengembangkan ASOBAC (statement of basic auditing concepts) diterbitkan oleh ikatan akuntan amerika.

ASOBAC berfokus pada proses pengumpulan bukti , dan evaluasi bukti. Seiring berjalannya waktu perkembangan jasa audit mulai mengalami perubahan dengan berjalannya COSO, auditor semakin berhati hati dalam mengaudit perusahaan dan mulai memperthatikan pengendalian internal. Klien dengan pengendalian internal yang baik menyediakan kesempatan untuk mengefisienkan proses audit dan memperkecil biaya. Tidak hanya rerangka konseptual yang diperhatikan tetapi juga memperhatikan risiko bisnis. Di sini lebih mengutamakan bagaimana karakter bisnis dari organisasi klien dan bisa membantu jasa konsultasi dalam standart akuntansi (menjadi audit internal) yang tugasnya meyakinkan bahwa laporan keuangan sudah sah.

Dalam akuntansi yang perlu dilakukan auditor adalah memeriksa laporan keuangan dan memberi pendapat. Tujuannya untuk meyakinkan laporan keuangan disusun sesuai aturan yang berlaku. Pekerja auditor tidak cukup memberi pendapat kewajaran saja  sehingga akuntan publik harus melakukan hal - hal berikut ini agar laporan audit  dapat digunakan:

  • Pengambil keputusan mendapat informasi yang lengkap
  • Harus mempertimbangkan atau melibatkan resiko bisnis klien
  • Menekankan kegiatan internal auditor yang bertujuan untuk lebih meyakinkan keabsahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun