Mohon tunggu...
Adhe lukman
Adhe lukman Mohon Tunggu... -

Pemilik perusahaan pembuatan plat nomor rumah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Meniru atau Menjiplak Itu Baik

11 Agustus 2012   07:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Manusia adalah peniru yang jenius

Manusia diberi anugrah oleh Tuhan yaitu Insting untuk meniru, ini adalah anugrah yang luar biasa. Kita bisa tertawa, bisa menangis, bisa membaca, bisa menulis, bisa menghitung , dll. Itu semua karena kita mampu meniru apa yang dilakukan oleh Orang Tua kita, apa yang di ajarkan oleh Guru-guru kita, dan dari apa yang di lakukan oleh orang lain yang kita temui.

Manusia akan terus menjadi peniru, semua orang di dunia ini akan meniru apa yang di lakukan oleh orang lain, oleh orang yang mereka idolakan. Anak laki-laki yang mengidolakan Supermen mereka akan menirukan beberapa karakter  yang menjadi cirri khas dari Supermen. Ada yang berkostum seperti supermen, gaya rambut yang mirip supermen atau orang dewasa yang mengidolakan artis korea, mereka  ada yang berpakaian ala orang korea, ada yang bergaya rambut seperti orang korea. orang yang mengidolakan orang lain maka dia akan meniru apa yang dilakukan oleh idolanya tersebut.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa pengetahuan yang kita miliki, prilaku yang kitalakukan, perkataan yang sering kita ucapkan adalah hasil dari peniruan kita dari hasil pemikiran orang lain, dari perilaku orang lain, dari perkataan orang lain yang pernah kita kenal atau yang pernah kita temui. Maka janganlah kita sekali-kali merasa sombong dengan pengetahuan yang kita miliki, merasa paling pintar, merasa lebih dari orang lain, karena semua itu adalah hasil dari pembelajaran atau peniruan dari orang lain.

Setelah menjadi peniru yang jenius, manusia juga cenderung ingin ditiru oleh orang lain atau oleh orang yang mereka sayangi. Seorang ibu akan  berkata dengan perkataan yang baik agar ditiru oleh anak-anaknya, seorang guru akan mengajar dengan baik supaya mudah di tiru oleh anak didiknya, seorang ustadz akan berprilaku baik agar di tiru oleh para jamaahnya.

Lalu bagaimana dengan orang yang meniru hasil karya kita, seperti yang saya jelaskan di atas bahwa orang akan cenderung meniru perilaku, perkataan, gaya yang menurut mereka menarik dari orang atau tokoh yang mereka idolakan. Jadi apabila ada orang yang meniru hasil karya kita, berarti dia menyukai hasil karya kita, dia mengidolakan kita, dia ingin seperti kita atau dia mengidolakan kita, itu adalah hal positip yang harus kita ambil, dan seharusnya kita bangga ada yang mau mencuri hasil karya kita hal itu berarti hasil karya kita sangat berharga di mata dia.

Hanya orang yang miskin yang takut hartanya di ambil orang lain, dan hanya orang yang miskin ilmu yang takut karyanya di ambil orang lain. Orang yang sangat kaya dengan harta mereka tidak akan pernah takut kehilangan satu batang emas karena dia memiliki banyak emas, orang yang sangat kaya dengan ilmu mereka tidak akan pernah takut satu karyanya di ambil, karena mereka memiliki ribuan karya-karya yang hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun