Dalam jelaga, entah apa-bagaimana, menghilang
Lalu bersama temaram, mengucap salam
Kau hadiahkah cawan-cawan harapan
Dekat, dekat, semakin menjangkau lambaian
---------------------------------------------
Sayang, kau bodoh
Maaf, bagiku, terpaksa mengatainya, itu bodoh
Sekali lagi lenyap sirna tak berjejak
Lalu cawan-cawan itu pecah berserakan
Bersama pecahnya bendungan air mata
------------------------------------------------
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!