Tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana strata 1 (S1) di Indonesia merupakan fenomena yang memprihatinkan dan menimbulkan berbagai pertanyaan. Berikut adalah artikel yang membahas alasan-alasan mengapa banyak sarjana S1 yang masih menganggur.
Kurangnya Pengalaman Kerja
Salah satu alasan utama mengapa banyak sarjana S1 menganggur adalah kurangnya pengalaman kerja. Banyak perusahaan mencari kandidat yang tidak hanya memiliki gelar akademik tetapi juga pengalaman praktis di lapangan.Â
Pengalaman ini bisa diperoleh melalui magang, kerja paruh waktu, atau kegiatan ekstrakurikuler yang relevan. Sayangnya, tidak semua sarjana memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman tersebut selama masa studi mereka¹.
Ketidakseimbangan Antara Pencari Kerja dan Lowongan Kerja
Alasan kedua adalah ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan jumlah lowongan kerja yang tersedia. Dengan jumlah lulusan yang terus meningkat setiap tahun, pasar kerja menjadi semakin kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak sarjana S1 yang kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka¹.
Kurang Aktif Mencari Informasi
Era digital seharusnya memudahkan pencarian informasi tentang lowongan kerja. Namun, masih ada sarjana S1 yang kurang aktif dalam mencari informasi atau tidak memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal. Mereka mungkin hanya mengandalkan situs pencarian kerja tertentu dan tidak mencari melalui berbagai kanal lain yang bisa memberikan lebih banyak peluang¹.
Sikap Terlalu Pilih-Pilih
Beberapa sarjana S1 mungkin terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Mereka cenderung menunggu pekerjaan impian di perusahaan besar atau dengan gaji tinggi.Â
Sikap ini bisa membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan, terutama jika mereka belum memiliki pengalaman kerja yang cukup. Lebih baik memulai dari posisi yang lebih rendah atau di perusahaan yang lebih kecil sebagai langkah awal untuk membangun karier¹.