Perempuan adalah jenis yang dicitakan pencipta dengan kelaminya berlawanan dari laki-laki. Sepesifik membedakan laki-laki dan perempuan yaitu kodratnya. Dalam kebudayaan jawa, kodrat perempuan yaitu masak, macak dan manak. Berdasarkan kodeat dari kebudayaan jawa perempuan hanya dipandang mengerjakan tugas rumah dan menuruti suaminya.Â
Padahal hal ini ada yang dapat dilakukan laki-laki. Sehingga kodrat perempuan dari kebudayaan jawa masih dibilang salah. Â Kodrat perempuan sesungguhnya yaitu yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki. Kodrat perempuan yang melekat dengan reproduksinya yaitu mestruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh laki-laki.
Berdasarkan uraian di atas maka perempuan tidak terbatas oleh hal-hal yang sekiranya itu sekedar pemikiran. Karena semakin berkembangnya jaman antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan terutama di ranah sosial politik. Dahulu sebagai ketua yaitu laki-laki, namun sekarang perempuan bebas mewujudkan hak nya sebagai ketua. Selain itu perempuan dibebaskan untuk bekerja, tidak hanya pekerjaan rumah dan kegiatannya seperti halnya pembantu di dalam rumah. Â
Perempuan sekarang sudah di berikan kebebasan untuk menuntut ilmu. Sehingga ia dapat mengembangkan keahliannya dan menambah wawasan nya. Hal ini akan dapat menjadikan perempuan tidak hanya memikirkan urusan dapur rumah dan dapat meningkatkan skil nya. Oleh karena itu perempuan mendapatkan pengakuan yang sama dengan laki-laki.
Selain menuntut ilmu, perempuan diperbolehkan bekerja. Perempuan karir sekarang bukan lah masalah . Sebab jika hanya menggantungkan keuangan di tangan laki-laki padahal perempuan juga mempunyai skil untuk mendapat uang. Walaupun kita sebagai perempuan bukannya berniat menyaingi penghasilan laki-laki(suami). Selain itu terdapat orang di luar sana yang cerai sehingga perempuan tidak tau arah dalam hal ekonomi. Sehingga salah satu solusinya perempuan tetap bekerja.
Selain berkarir perempuan tetap harus benar dalam mendidik anak. Karena perempuan sebagai ibu adalah guru madrasah pertama dari anak-anaknya. Sehingga diperlukan perempuan yang memang siap. Berdasarkan hal ini maka  waktu sebelum menikah, alangkah baiknya perempuan memahami diri atau selesai dengan dirinya. Sehingga saat mendidik anak nya ia sudah matang dan siap.
Sehingga kita dapat menyimpulkan jika perempuan dan laki-laki terdalat perbedaan tetapi hanyalah di produksi. Hal -hal lain dapat dilakukan oleh keduanya. Maka sebagai perempuan janganlah merasa lemah tangan mewadah. Tetapi perempuan harus menekat dan punya tujuan yang jelas. Hal ini menjadi perempuan handal yang baik lahir batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H