Sejarah Singkat
Kuda Renggong adalah salah satu kesenian tradisional dari Jawa Barat yang unik dan atraktif. Kesenian satu ini merupakan kesenian atraksi kuda yang sudah di latih untuk suatu pertunjukan. Kuda Renggong ini sangat terkenal di Jawa Barat, khususnya daerah Sumedang. Nama Kuda Renggong di ambil dari kata ronggeng yang dalam bahasa sunda berarti "keterampilan". Sehingga Kuda Renggong dapat di artikan sebagai "keterampilan berkuda".Â
Menurut beberapa seniman, Kuda Renggong ini muncul pertama kali di desa Cikurubuk, kecamatan buah dua, kabupaten Sumedang. Karena menampilkan pertunjukan yang menarik dan di sambut baik oleh masyarakat, maka kesenian ini mulai menyebar ke berbagai tempat di luar kecamatan buah dua bahkan sampai ke luar kabupaten Sumedang.Â
Kesenian Kuda Renggong ini biasanya di lakasanakan setelah acara sunatan. Seamakin berkembang seiring berjalannya waktu, kesenian kuda renggong ini tidak hanya ditemukan dalam acara sunatan saja, tetapi sering diadakan pada pekanan tertentu.
Masuknya Kesenian Kuda Renggong ke Kabupaten/Kota Bandung Â
Setelah berkembang, kesenian kuda renggon ini juga tidak asing ditemui di wilayah Bandung, terutama pada Bandung Timur. Saat masuk ke wilayah Kabupaten/Kota Bandung kesenian ini kerap disebut sebagai seni reak kuda renggong, benjang, atau ada juga yang menyebutnya dog dog. Kesenian Reak merupakan sebuah kesenian dengan perpaduan antara reog, angklung, kendang, dan topeng yang berasal dari daerah Jawa Barat. Disebut kesenian Reak karena saat pertunjukan reak ini berlangsung akan terdengar suara eak-eakan (dalam bahasa Sunda) dari para pemainnya.Â
Salah satu kesenian Reak yang ada di Jawa Barat yaitu dari daerah Rancaekek, Bandung. Kelompok yang masih melestarikan budaya kesenian Reak di Rancaekek adalah kelompok Sinar Karuhun, yang dicetuskan oleh Aki Sarta pada tahun 1926.Â
Di daerah sekitar tempat tinggal saya yaitu wilayah Bandung Timur tepatnya di Kecamatan Cibiru dan sekitarnya seperti Cileunyi, Cinunuk, Ujung Berung dsb. Kesenian kuda renggong ini sudah menjadi ciri khas, sebab tidak hanya terdapat pada acara acara tertentu saja, seringkali seni reak kuda renggong ini rutin dilaksanakan seminggu sekali.Â
Nilai-Nilai dan Peranan Kesenian Kuda Renggong dalam Pembentukan Karakter Siswa SDÂ
1. Nilai Spiritual/Religius
2. Nilai interaksi antar makhluk Tuhan
3. Nilai Estetika
4. Nilai kerjasama
5. Nilai kekompakan dan ketertiban
6. Nilai kerja keras
7. Nilai sosial
Dampak yang Ditimbulkan Dari Kesenian Kuda Renggong Kepada Siswa SD
- Dampak Positif
1. Menjaga dan melestarikan budaya yang ada2. Mengeratkan tali persaudaraan
3. Melatih kerjasamaÂ
4. Menumbuhkan nilai pendidikan karakter
5. Meningkatkan nilai solidaritas
- Dampak Negatif
1. Selalu menghubungkan dengan hal mistis
2. Jika anak usia kisaran Sekolah Dasar latihan bermain seni ini seringkali tidak sesuai dengan waktu dan tempatnya, sehingga menyebabkan kontroversi dengan masyarakat sekitar
3. Seringkali mendapat pengaruh pergaulan negatif dari orang yang lebih dewasa, seperti minum minuman keras, dan kekerasan.
Solusi dari Dampak Negatif dalam Pembentukan Karakter Siswa SDÂ
1. Pemimpin daerah memfasilitasi untuk mengembangkan budaya, seperti dibuatnya cagar budaya
2. Orang tua perlu memperhatikan pergaulan dari setiap anak
3. Memberikan apresiasi kepada anak yang ikut serta dalam pelestarian budaya sekitar
4. Sekolah menjadi wadah dalam pengembangan kreatifitas dan pelestarian budaya Indonesia