Memang setelah mendapatkan bantuan kuota internet, yang perlu dipastikan lagi adalah koneksinya. Tidak ada gunanya dong, kuota penuh tapi koneksinya lelet atau sering terputus. Karena koneksi internet yang stabil adalah kebutuhan utama dalam kelas maya.
Berbagai povider internet pun berlomba-lomba dalam menyediakan layanan koneksi internet tanpa putus. Salah satu provider yang menawarkan koneksi internet stabil adalah IndiHome yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Telkom Indonesia. Memang terbukti sih, kalau IndiHome itu handal.Â
Meskipun kami pernah kecewa dengan pelayanan Telkom Indonesia. Saat itu sedang ada Asesmen Nasional di bulan September tahun lalu, kami memilih model online, sehingga keberadaan internet sangat dibutuhkan, namun sayangnya koneksi internet terputus tanpa pemberitahuan sehingga asesmen tidak berjalan sesuai rencana.
Oke, back to topic. Manfaat internet sangat dirasakan saat pembelajaran dilakukan di kelas maya, dimana guru dan murid bertemu, berbincang dan berbagi.Â
Dua tahun sudah, kita melakukan pembelajaran melalui kelas maya. Memang mulai bulan Januari kemarin Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sudah dapat dilakukan, namun karena sifatnya yang terbatas, maka materi yang tidak tersampaikan tetap diberikan kepada siswa di kelas maya.
Di  awal pemberlakuan pembelajaran daring, banyak guru yang mengeluh tidak dapat menyukai model pembelajaran ini. Guru sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengajar, memberikan materi dan juga tugas agar semua indikator tersampaikan namun hanya sebagian kecil siswa yang memperoleh nilai nilai di atas KKM. Para guru pun akhirnya dihimbau mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat membantu guru untuk melakukan pembelajaran daring secara optimal.
Itu dari sisi guru. Bagaimana dengan siswa? Apakah mengeluh dengan pemberlakuan pembelajaran daring? Awalnya iya, sama persis dengan guru, mereka mengeluhkan bosan, lelah.Â
Mereka merasa waktu belajar menjadi semakin panjang, pada pembelajaran biasa waktu belajar dari pukul 07.00 sampai pukul 15.30, tetapi pada pembelajaran daring, waktu belajar bisa sampai 24 jam sehari. Belum lagi ketika guru hanya share materi tanpa memberikan penjelasan sedikit pun. Akhirnya tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM karena kurangnya pemahaman materi tetapi dipaksa untuk tetap mengerjakan tugas maupun ujian.
Oke, itu adalah sedikit cerita serba serbi pembelajaran daring dimana siswa belajar di dunia maya. Lalu bagaimana sekarang? Setelah pembelajaran tatap muka sudah bisa dilakukan?
Uniknya sekarang, di saat pembelajaran sudah dilakukan secara tatap muka. Kebiasaan mengirim materi, tugas bahkan melakukan penilaian melalui dunia maya dengan memanfaatkan internet masih dilakukan oleh hampir semua guru. Cara ini dirasa mudah dan praktis, dimana guru tidak lagi menuliskan materi pelajaran di papan tulis, cukup sekali klik, materi langsung tersampaikan dan dibaca oleh siswa. Sangat mudah bukan?
Dari sisi siswa juga merasa senang dengan pembelajaran daring, karena mereka tidak harus menyalin materi dari papan tulis ke buku. Kebiasaan belajar daring dengan smartphone seakan sudah mendarah daging. Memegang smartphone seakan menjadi hal yang wajib dilakukan pada saat pembelajaran, meski sudah berada di kelas-kelas nyata.