Mohon tunggu...
Lutphy FadillahAzhar
Lutphy FadillahAzhar Mohon Tunggu... Lainnya - Private Profile

pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas

1 November 2020   02:47 Diperbarui: 1 November 2020   02:52 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Feminisme Dan Islam Di Indonesia: Paradigma Ilmu Pengetahuan Dan Pelembagaannya

Feminis merupakan teori yang berupaya menganalisa berbagai kondisi yang  membentuk kehidupan kaum perempuan dan menyelidiki berbagai jenis pemahaman kebudayaan mengenai apa artinya perempuan (Jackson dan Jones (1998: 1) ). Islam pun disini mengenal istilah feminisme, dalam buku ini feminisme dalam islam merupakan sebuah teori yang menjembatani kesenjangan antara konsepsi keadilan yang mempengaruhi dan menopang penafsiran dominan terhadap syariah di satu sisi, dan HAM disisi lain. Feminisme Islam mendasarkan kerangka kerjanya pada sumber-sumber utama ajaran Islam ada tiga: Al-quran, Hadits, dan seperangkat hukum Islam. Dalam konteks perempuan terdapat yang namanya marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak pada kelompok agama minoritas sebagai tantangan gerakan perempuan, berikut merupakan bentuk dan dampak dari kekerasan dan marginalisasi terhadap perempuan: kekerasan seksual, pengucilan dari komunitas, penurunan kesehatan dan gangguan jiwa, kehilangan akses ekonomi, kehilangan hak berkeluarga, kehilangan status kependudukan. Selain itu terdapat juga kekerasan terhadap anak antara lain: diskriminasi dalam bidang pendidikan, reproduksi kebencian sesama anak, menyisakan trauma. Dituliskan dalam buku ini terdapat pembashasan inses(incest) praktik seksual yang dilakukan oleh seseorang terhadap anggota keluarga dekatnya. Oedipus complex adalah teori yang di utarakan oleh Sigmund Freud "terdapat kecenderungan pada anak laki-laki untuk memiliki ibunya dalam pengertian seksual. Tapi keinginan tersebut terhalang kuat oleh ayahnya yang memilikinya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun