Namun, tetap ada tantangan, seperti Globalisasi membawa banyak pengaruh bahasa asing yang kadang menggeser posisi Bahasa Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan, terutama di kalangan generasi muda. Banyak anak muda yang lebih nyaman menggunakan bahasa asing terutama di media sosial. Hal ini dapat mengurangi apresiasi terhadap Bahasa Indonesia.
 Prof. Dr. Mahsun, seorang ahli bahasa, menyoroti bahwa jika tidak dijaga, bahasa Indonesia bisa kehilangan pengaruhnya sebagai simbol nasional. Oleh karena itu, pendidikan dan penguatan literasi Bahasa Indonesia perlu diperkuat agar generasi muda lebih mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam keadaan apapun.Â
Peningkatan literasi bahasa Indonesia, baik melalui pendidikan formal maupun non formal, menjadi sangat penting. Pembiasaan penggunaan Bahasa Indonesia di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu ditingkatkan. Promosi penggunaan Bahasa Indonesia di media sosial dan platform digital juga menjadi penting untuk menjangkau generasi muda. Dengan demikian, keefektifan Bahasa Indonesia dalam membangun persatuan dan identitas nasional dapat dipertahankan di tengah arus globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H