Mohon tunggu...
Luthfi Zaennuri
Luthfi Zaennuri Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Swasta

Karyawan Swasta , Freelancer, Wirausahawan. Hobi nulis / ngetik cerita disela waktu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Review Printer HP 115, Sebuah Kisah UMKM

4 November 2023   14:29 Diperbarui: 4 November 2023   15:03 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga terakhir saya servis mandiri kabel fleksibel printhead pun juga rusak, haduh...akhirnya setelah beberapa tahun berjalan, harus suntik mati printer saya yang pertama ini, berbagai kerusakan dan biaya servis yang tidak sedikit.

2. HP (Hewlett Packard) 115

https://www.yangcanggih.com/wp-content/uploads/2020/07/hp-ink-tank-115.jpg
https://www.yangcanggih.com/wp-content/uploads/2020/07/hp-ink-tank-115.jpg

Setelah Move On dari printer Epson, saya memutuskan untuk mencari unit baru saja, untuk servis sudah tidak sepadan dengan umur printer yang sudah tua, apalagi untuk kinerja berat saat banyak orderan masuk. Dengan hasil kemarin yang pas pasan saya tabung. Akhirnya jatuhlah pilihan saya pada brand lain, HP, dengan harga yang lebih murah dari Epson dahulu, dapat di harga Rp. 1.500.000, lebih murah dari Epson L1110 seharga Rp. 1.900.000.

  Dengan harga yang lebih murah, tak banyak basa basi langsung saya boyong printer ini, dengan penuh senang hati. Saat mendengar brand ini yang terlintas di pikiran saya adalah brand asal Amerika yang digadang-gadang terjamin kualitasnya. Apalagi dengan sistem kartrid, biaya mengganti printhead saat sudah baret, juga jauh lebih murah daripada printer yang dulu, selain penggantian unit printhead, sebelumnya bisa dicoba dengan membersihkan permukaan nip nya saat ada residu tinta di permukaannya, tentu lebih ekonomis dan lebih mudah perawatannya. Sistem penarik kertas menggunakan roll yang bundar full, sehingga lebih kuat dalam menarik kertas, tidak seperti printer Epson yang sistem penariknya setengah lingkaran seperti hook saja, kadang kertasnya tidak ketarik kedalam untuk dicetak sehingga harus agak repot didorong kertasnya.

Kemudian, setelah beberapa bulan, saya kembali merasa kecewa. Setelah printer ini digempur orderan yang lumayan banyak, penyakit printer HP 115 mulai muncul, yaitu unit printhead nya macet, sehingga muncul error seperti ini :

https://h30434.www3.hp.com/t5/image/serverpage/image-id/237087iD267DECD9F1D7D62?v=v2
https://h30434.www3.hp.com/t5/image/serverpage/image-id/237087iD267DECD9F1D7D62?v=v2

Setelah berjalan cetak beberapa lembar, wadah printhead atau carriage nya, membentur beberapa kali pada sisi kanan body printer nya. Kemudian berhenti mencetak dan muncul error seperti diatas, sudah berbagai percobaan dan tutorial saya cari, namun eror nya masih muncul. Dari bagian pita encoder harus diganti, sampai restart nyalakan ulang printer, tetap saja muncul lagi. Entahlah mungkin sistem mainboardnya yang demikian, sistem adjust semacam tahapan saat mencetak, kertas masuk dan printhead memposisikan dipojok print, namun mungkin karena terbaca macet pada dinamo nya akhirnya muncullah error seperti diatas. Masalah itu kadang aku akali dengan membiarkan printer menarik kertas kosong, sampai suara benturan itu hilang dan akhirnya bisa normal untuk sementara, sedangkan bisa muncul lagi setelah beberapa lembar.

Masalah Carriage macet ini, saya curigai karena, printhead nya juga terlibat beban dalam menarik kertas, jadi pada sisi belakang carriage, ada semacam, tuas yang mendorong gear sambungan saat menarik kertas. Bisa dibayangkan, printhead yang sensitif, ikut dilibatkan dalam beban menarik kertas, apa tidak beresiko eror dan rusak ? Kadang juga macet di sisi kiri, saat printhead hendak parkir di housing bagian kiri, yang terdapat cover karet dan gabus, parts yang ini bisa diturunkan, namun mungkin karena dinamo nya melemah, tidak kuat menarik untuk terpasang pada housing, akhirnya eror carriage macet muncul lagi. 

Error lain yang muncul adalah bagian karet pembersih head dibagian tengah dalam, entah kenapa tidak mau turun dan akhirnya membentur ujung kertas sehingga kertasnya ngejam dan rusak. Setelah dibawa ke teknisi langganan, karet itu dilepas saja, katanya itu tidak mempengaruhi jalannya printing, cuma memang harus dilap manual saja akhirnya.

Dan akhirnya, setelah berjalan 3 tahun, saya memutuskan untuk menambah satu unit printer lagi untuk usaha saya, bukannya saya boros, tapi setelah akan menerima order print foto pada blangko, sebanyak ribuan lembar, saya mulai ketar ketir, jika hanya mengandalkan satu unit saja, lama-lama bisa keok dan almarhum seperti printer pertama saya...dan juga printer HP ini tidak bisa print duplex, yaitu panjang kertas nya hingga sampai 1,2 meter seperti brand lain, jadi tidak cocok untuk blangko ukuran panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun