Mohon tunggu...
luthfiyatul azimah
luthfiyatul azimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Tetep semangat sampai titik dimana kesuksesan itu ada dan seterusnya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan yang Mempengaruhi Kesadaran Anger dan Fear

6 Desember 2022   19:39 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kesadaran diri tentang siapa kita dan bagaimana kita? adalah hal yang sangat besar penting dalam membangun kecerdasan kasih sayang, untuk kesadaran diri ini berhubungan dengan unsur itu sendiri esensial dalam kehidupan manusia seperti (1) mengetahui dan merasakan perasaan sendiri, (2) memahami penyebabnya sensasi muncul dan (3) menyadari Efek emosi pada Tindakan.

Perkembangan Sosialisasi dan emosi pada anak ini merupakan keadaan emosi dan daya tanggap anak terhadap lingkungannya sejak usia dini. Perkembangan sosio-emosional pada anak ditujukan untuk memahami seperti apa mereka dan bagaimana berperilaku dengan orang lain, terutama teman sebaya dan mereka yang lebih tua dari mereka. Pengalaman sosial awal sangat penting, pengalaman sosial anak akan menentukan kepribadiannya setelah dewasa. Banyaknya pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan yang mengarah pada sikap tidak sehat terhadap pengalaman sosial anak, yang dapat mendorong anak menjadi terganggu, antisosial dan bahkan anak cenderung kurang percaya diri.

Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain serta berperilaku ramah sosial. Pentingnya pembelajaran sosial-emosional pada anak adalah agar anak merasa termotivasi untuk berhasil, percaya diri akan keberhasilannya sendiri, dan agar anak memiliki kemampuan untuk mengelola emosi positif di masyarakat, atau dalam interaksi sosial.

Kesadaran diri (self-awareness) Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan memahami apa sebenarnya citra diri seorang anak. Menurut Cornier, manajemen diri adalah proses di mana klien secara langsung memodifikasi perilaku mereka sendiri dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi dari beberapa strategi. Kombinasi dari strategi manajemen diri ini dapat berupa latihan dalam pemantauan diri, kontrol stimulus, dan penilaian diri.

Karakteristik emosional masa kecil. Anak prasekolah cenderung mengekspresikan perasaannya secara bebas dan terbuka. Anak-anak usia ini sering mengungkapkan kemarahan. Kecemburuan pada anak-anak usia ini adalah hal biasa. Mereka sering bersaing untuk mendapatkan perhatian guru. Emosi yang kuat seringkali disebabkan oleh masalah psikologis daripada masalah fisiologis. Orang tua hanya mengizinkan anak untuk melakukan hal-hal tertentu, bahkan jika mereka merasa dapat melakukan lebih banyak

Anger (Marah)

Kemarahan muncul ketika seseorang merasa digagalkan, frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan, dihina, diancam oleh orang lain, atau dihadapkan pada tuntutan yang bertentangan dengan keinginannya. Perasaan marah ini membuat orang ingin menyerang "musuh" mereka. Kemarahan membuat individu menjadi sangat energik dan impulsif (karena nafsu/keinginan).

Manajemen kemarahan adalah proses yang membantu individu mengubah perilaku mereka dan mengatasi masalah individu, dari ketidakmampuan individu untuk membuat keputusan hingga pemecahan masalah yang berlebihan. Implementasi aplikasi dibuat untuk orang tua yang gagal memberikan bimbingan atau bimbingan kepada remaja saat marah, kemudian orang tua memberikan bimbingan kepada remaja yang tidak mampu menangani tantrum dengan baik. 

Menurut (Soputro, 2013) peningkatan yang tampak pada pengendalian perilaku marah ini juga disebabkan karena partisipan mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapinya saat ini dari hasil sharing atau berbagi dengan partisipan lain, dan adanya dukungan yang diberikan antar partisipan. Kesal ketika arah tindakan dilarang atau frustrasi, seringkali sangat rentan terhadap pembalasan yang menyebabkan kerusakan atau pembantaian.

Rasa marah atau amarah adalah hal yang wajar dan wajar dialami setiap orang. Secara umum, emosi tersebut muncul ketika seseorang telah diperlakukan tidak adil atau berada di bawah tekanan, frustrasi, dan kecemasan. Meskipun kemarahan adalah hal yang wajar, kemarahan yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada hubungan kerja, persahabatan, dan bahkan kesehatan mental Anda sendiri.

Fear (Takut)
Ketakutan adalah reaksi terhadap sesuatu yang konkret dan nyata saat ini. Misalnya, ketika tiba-tiba seorang penjahat menodongkan senjata ke arah kami dan mengancam kami. Atau ketika Anda sedang berjalan-jalan di hutan dan menemukan seekor ular yang sepertinya ingin menikam orang di depannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun