Seksualitas ini dialami dan diekspresikan dalam pikiran, fantasi, keinginan, keyakinan, sikap, nilai, perilaku, kebiasaan, peran, dan hubungan. Sementara seksualitas dapat mencakup semua dimensi ini, tidak semuanya selalu dialami atau diekspresikan. Seksualitas seseorang dibentuk oleh dampak dari banyak faktor, di mana ada interaksi faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, budaya, dan hukum, sejarah, agama, spiritualitas, dll.
Karakteristik seks adalah karakteristik biologis yang melekat pada setiap manusia. Fokusnya adalah pada perbedaan struktur kromosom, hormon, serta organ seksual dan reproduksi. Secara umum, ada tipe wanita, pria, dan silih berganti. Yang sering menimbulkan stigma dan kontroversi adalah antar perdebatan. Padahal, di Indonesia, interseks sering dikaitkan dengan ilmu gaib.Â
Interseks adalah kondisi individu yang karakteristik jenis kelaminnya berbeda dari klasifikasi medis biasa, yaitu tubuh perempuan (perempuan) dan laki-laki (laki-laki). Interseks berbeda dengan biseksual atau poliseksual. Sejak lahir, orang tidak secara otomatis menjadi seperti pria atau seperti wanita.
Misalnya, ada orang yang memiliki vagina, tetapi tidak memiliki rahim. Ada juga orang yang hormonnya tidak sama dengan hormon wanita atau pria. Ada juga orang yang alat kelaminnya jelas menyerupai mikropenis, yang tampak terlalu kecil untuk disebut penis, tetapi terlalu bengkak untuk disebut klitoris. Kemudian, transgender, sebutan bagi para transgender yang memutuskan untuk menjalani prosedur medis, seperti terapi sulih hormon dan operasi penegasan jenis kelamin, untuk mendapatkan gambaran tubuh dan karakteristik seks yang mereka butuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H