Pada tahun 1991, Japan Council of Independent Living Centers (JIL) dibuka dan, pada tahun 2006, lebih dari 130 ILC ada di Jepang yang terkait dengan JIL. ILC menawarkan program hidup mandiri yang bertujuan untuk membangun keterampilan sosial, kepercayaan diri, dan sikap para peserta. Ini memberikan mereka yang cacat dengan keterampilan penting untuk hidup dalam masyarakat yang tidak ditawarkan di sekolah terpisah.Â
Pada tahun 2008, Undang-Undang Promosi Ketenagakerjaan, dll. dari Penyandang Disabilitas (1960) direvisi untuk memastikan bahwa pemberi kerja akan memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas baik selama proses perekrutan (pasal 34) dan selama mereka bekerja, termasuk upah, pelatihan dan kesejahteraan (pasal 35).
Undang-undang tersebut juga mensyaratkan bahwa pemberi kerja memastikan bahwa fasilitas yang memadai untuk membantu disabilitas karyawan dipasang, bersama dengan mempekerjakan asisten jika diperlukan (Pasal 36-2 dan 36-3).
Per Juli 2015, perusahaan dengan 101 atau lebih karyawan diwajibkan untuk membayar retribusi jika mereka lalai untuk mencapai kuota yang disyaratkan secara hukum.
Dalam hal entitas dengan setidaknya 301 pekerja gagal mencapai kuota, mereka diharuskan membayar retribusi sebesar 50.000 per bulan untuk setiap orang yang berada di bawah kuota. Untuk entitas dengan 300 pekerja atau kurang, mereka diharuskan membayar 40.000 per bulan untuk setiap orang yang kekurangan kuota dalam 5 tahun pertama.Â
Jika suatu entitas melebihi kuota mereka, mereka dapat mengajukan tunjangan penyesuaian sebesar 27.000 setiap bulan untuk setiap penyandang disabilitas yang mereka pekerjakan di atas kuota.
Pada 2019, dua kandidat penyandang disabilitas terpilih dalam pemilihan Dewan Penasihat Jepang (DIET) 2019 untuk Reiwa Shinsengumi. "Yasuhiko Funago, 61, yang menderita penyakit Lou Gehrig, dan Eiko Kimura yang berusia 54 tahun, yang menderita cerebral palsy, memenangkan kursi DIET berdasarkan prioritas dalam daftar perwakilan proporsional grup". Funago adalah orang pertama dengan amyotrophic lateral sclerosis yang terpilih menjadi anggota DIET dan Kimura adalah seorang aktivis yang menyerukan untuk mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat. Terpilihnya dua kandidat dipandang sebagai kemajuan besar bagi representasi dan visibilitas penyandang disabilitas di Jepang.
Seolah seluruh perjuangan kaum disabilitas terjawab, sejak tahun 2019 pemerintah Jepang semakin menaruh perhatian lebih terhadap kaum disabilitas. Masyarakat sekitar dan keluarga menerima keberadaan mereka dan mengakui kemampuan yang dimiliki orang-orang dengan disabilitas. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, kini Jepang menjadi negara yang dinilai sangat perhatian dengan kasus disabilitas.