Mohon tunggu...
Luthfiyah Iyah
Luthfiyah Iyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sosial pada Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

6 Juli 2024   18:42 Diperbarui: 6 Juli 2024   18:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapal Van Der Wijck merupakan novel klasik sastra Indonesia karya Sutan Takdir Alisjahbana. Terbit pertama kali pada tahun 1939. Novel ini berkisah tentang kisah cinta tragis antara Zainuddin, seorang pria Minang yang berlatar belakang bangsawan, dan Hayati, seorang gadis desa biasa. Kisah mereka berlatar belakang masyarakat Minangkabau Sumatera Barat yang masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda pada awal abad ke-20. 

Novel ini menceritakan kehidupan Zainuddin sebelum jatuh cinta pada Hayati, latar belakang keluarga, dan lingkungan sosial tempat ia dibesarkan. Saat Zainuddin bertemu Hayati, hubungan mereka tidak disetujui oleh keluarga Zainuddin karena perbedaan status sosial yang sangat jauh, di mana Zainuddin berasal dari keluarga bangsawan dan Hayati adalah anak seorang pengusaha kecil. Konflik-konflik yang timbul dari perbedaan kasta ini menjadi inti cerita, menimbulkan pertanyaan tentang tradisi, kebebasan individu, dan harga diri dalam masyarakat yang terikat oleh norma-norma tradisional yang kuat. 

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck tidak hanya menyajikan kisah cinta yang penuh gairah, namun juga mengeksplorasi dinamika sosial yang dihadapi para karakternya dalam mencari kebahagiaan dan mempertahankan identitas di mana pun mereka berada.

Kesimpulan mengenai Kritik Sosial:

Dari cerita tragis Zainuddin dan Hayati, penulis menghadirkan kritik mendalam terhadap struktur sosial dan adat istiadat yang menentukan kehidupan masyarakat Minangkabau saat itu. Selain kisah cinta yang mengharukan, novel ini mencerminkan realitas sosial dan budaya yang kompleks serta tantangan yang dihadapi individu dalam mencari kebebasan dan kebahagiaan dalam keadaan yang keras dan penuh kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun