Pengaplikasian Modul Ajar Karya Mahasiswa Busana Unnes Lantip 4 pada Siswa Kelas X dan XI Busana di SMK Negeri 6 Semarang

PENGAPLIKASIAN MODUL AJAR KARYA MAHASISWA BUSANA UNNES LANTIP 4 TAHUN 2024 PADA SISWA KELAS X DAN XI BUSANA DI SMK NEGERI 6 SEMARANG

Rabu, 30 Oktober 2024

Dalam dunia pendidikan, inovasi modul ajar menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah mengambil langkah maju dengan mengembangkan modul ajar inovatif dari program UNNES Lantip 4.

 Modul ini dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran siswa kelas X dan XI di SMK Negeri 6 Semarang, salah satu sekolah kejuruan terkemuka di kota Semarang.

dokpri

Perkembangan pesat industri fashion menuntut adanya tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan untuk menyediakan materi ajar yang relevan dan aplikatif. 

Modul ajar karya mahasiswa UNNES Lantip 4 hadir untuk menjawab tantangan ini, menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Tujuan dari pengaplikasian modul ini adalah multifaset. Pertama, modul ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan teoritis dan praktis siswa. Melalui materi yang disusun dengan baik, siswa diharapkan dapat memahami dasar-dasar dunia busana dengan lebih mendalam. Kedua, modul ini juga berfokus pada pengembangan keterampilan kreatif siswa. 

Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berinovasi dalam desain busana, mereka dapat mengekspresikan ide dan kreativitas mereka secara maksimal. Terakhir, modul ini memfasilitasi pembelajaran kolaboratif, di mana siswa dapat bekerja dalam kelompok, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan kerjasama tim.

Modul ajar karya mahasiswa UNNES Lantip 4 terdiri dari beberapa komponen penting. Pertama, terdapat teori dasar mengenai sejarah, perkembangan, dan teknik dasar dalam busana. 

Kedua, siswa akan terlibat dalam praktik desain, di mana mereka diajarkan untuk merancang busana menggunakan teknik dan bahan yang telah diajarkan. Sebagai penutup, setiap siswa akan menyelesaikan proyek akhir yang akan dipresentasikan, memberikan mereka pengalaman langsung dalam proses desain yang sesungguhnya.

dokpri

Selama implementasi modul ini di SMK Negeri 6 Semarang, siswa kelas X dan XI menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, dengan pemanfaatan teknologi serta bahan ajar yang menarik. Sesi praktek desain di ruang busana sekolah memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas.

dokpri

Evaluasi setelah kurang lebih dua bulan pengaplikasian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan siswa. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam mendesain busana dan mampu menerapkan teknik yang diajarkan dengan baik. 

Feedback dari siswa juga sangat positif, menandakan bahwa modul ajar karya mahasiswa UNNES Lantip 4 berhasil menarik minat dan memotivasi mereka untuk lebih mendalami dunia fashion.

dokpri

Secara keseluruhan, pengaplikasian modul ajar karya mahasiswa UNNES Lantip 4 di SMK Negeri 6 Semarang merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan industri busana. 

Dengan mengedepankan metode pembelajaran yang inovatif, diharapkan siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang mendalam, tetapi juga keterampilan praktis yang siap diterapkan di dunia kerja. 

Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah kejuruan dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan dan industri fashion di Indonesia.