Mohon tunggu...
Luthfiyah Rahadatul Aisy
Luthfiyah Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - 210105110043 PIAUD A

Hallo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile kami.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Emosi Bisa Terjadi?

14 Mei 2022   23:15 Diperbarui: 14 Mei 2022   23:46 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu menjumpai atau mendengar kalimat seperti ini "Sungguh saya emosi dengan apa yang dikatakannya". "Kalau masalah seperti ini janganlah kamu menghadapinya dengan emosi".

Kedua ungkapan di atas yang mana sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat menggambarkan artian dari kata "emosi", namun sayangnya pengertian dari emosi itu tadi kurang tepat dikarenakan pengertian emosi menurut KBBI yang pertama, emosi ialah luapan perasaan dalam hati yang berkembang dan akan mereda pada waktu yang singkat, kedua emosi merupakan suatu reaksi tubuh atau keadaan dan psikologis dan fisiologis, ketiga emosi berarti tindakan marah.

Pada kalimat pertama tadi adalah dengan maksud sebagai tanda bahwa orang tersebut mengatakan dalam kondisi marah, berbeda dengan kalimat kedua yang menimbulkan kesalahpahaman, bagaimana mungkin maksudnya memang setiap orang ketika menghadapi suatu permasalahan rumit tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang tersebut emosi, tetapi maksud dari kalimat tersebut adalah sabar, dan perlu diketahui sabar juga termasuk salah satu bentuk dari emosi. 

Hubungan Otak dan Emosi
Otak terbagi ke dalam tiga bagian yakni otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Organ tubuh yang bernama otak sama halnya dengan organ tubuh lain mengalami tumbuh kembang. Berkembangnya otak depan disertai dengan terbentuknya otak besar atau lebih dikenal dengan sebutan (serebrum), otak tengah memiliki ukuran kecil yang memiliki peran sebagai penghubung antara otak depan dan otak belakang, berbeda dengan otak belakang yang mana menjadi otak kecil dan sumsum lanjutan.

Umumnya, otak memproses bentuk dari emosi itu dalam beberapa langkah atau tahapan di dalamnya. Pertama, informasi yang diserap ini dinilai dan harus memberi nilai emosionalnya. Proses itu tadi tanpa kita sadari berlangsung secara cepat. Berawal dari situlah yang menyebabkan kita tanpa pikir panjang sehingga keluarlah tindakan emosional. Namun, reaksi emosi awal yang kita keluarkan bergantung pada sejumlah bias dan konteks dari individu sendiri.
Setelah reaksi emosi tersebut, selanjutnya kita dapat merasakan dan mengidentifikasi bentuk emosi tadi. Semua tergantung pada kondisi sosialnya untuk kita mengatur emosi. Seperti, ketika kita sedang menonton film horor ada part-part tertentu yang membuat kita merasa tegang, tetapi bagaimana kita harus tetap tenang agar dapat menikmati film tersebut.

Setiap hari kita turut merasakan efek dari sistem limbik dan mungkin kita juga tidak menyadari akan hal itu.  Perlu diketahui sistem limbik merupakan tempat respon awal dari emosional ini berasal. Istilah sistem limbik berasal dari kata "Limbus" yang memiliki arti sebagai perbatasan. Dilihat secara fisiknya, letak sistem limbik tepatnya pada perbatasan kedua dari bagian otak yakni otak (neokorteks) dengan batang otak. 

Perlu diketahui juga bahwasanya sistem limbik bukan dari satu bagian, tetapi kumpulan dari berbagai sekelompok bagian otak oleh para ilmuwan. Meski begitu, para ilmuwan belum mencapai konsensus mengenai bagian dari otak yang harus menyusun sistem limbik. Komponen penting dari sistem limbik yang berproses dalam bentuk emosi adalah amigdala, hipotalamus, korteks cingulate, dan area tegmental ventral.

Salah satu komponen utama  dari penghasil emosi adalah Amigdala. Jika dibandingkan dengan makhluk lain otak kita memiliki dua amigdala yang berukuran besar. Oleh karena itu, apabila terdapat seseorang yang amigdalanya diambil dengan alasan berbau medis atau mungkin karna sebab lainnya, maka jelas orang tersebut akan mengalami gangguan dalam emosi dan bahkan bisa saja untuk tidak memiliki ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Tahukah kamu, ketika pada keadaan sedih atau terharu anda akan menangis dikarenakan amigdala akan merangsang jaringan otak juga struktur dari saraf untuk mengeluarkan air mata. Akan tetapi, apabila pada amigdala mengalami kerusakan, mungkin masih dapat melakukan komunikasi namun sangat disayangkan sikap kita akan berubah menjadi pasif dan respon dari kadar emosi akan menjadi kecil kemungkinan bahkan juga tidak dapat menangis. Kondisi tersebut disebut dengan affective blindnness.

Komponen lain yang juga terlibat dalam emosi yakni insula. Secara literal insula yakni goa sebab insula terletak di lipatan lobus frontal dan temporal pada kedua belahan otak. Insula juga terkenal dengan sebutan antiteror otak, dimana insula membantu kita melakukan mediasi dengan reaksi yang dihasilkan adalah rasa jijik. Setelah struktur yang sudah dijelaskan di atas tadi menilai emosi pada stimulus dari yang diterima kita, maka disitulah sebuah reaksi emosi dimulai.

Kita gambarkan seperti ini, terhubungnya amigdala pada hipotalamus yang merangsang sehingga mengakibatkan denyut jantung mengalami peningkatan juga tekanan darah, yang mana keduanya merupakan bentuk dari rasa takut atau juga marah. Tentunya tubuh kita ini menangkap gejala-gejala tersebut sehingga mengenali suatu bentuk dari emosi. Selain adanya perubahan dari dalam tubuh kita, pusat dari emosi memberikannya pada area korteks yang mana tidak menutup kemungkinan untuk kita mengenali emosi yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun