Mohon tunggu...
Luthfiyah Rahadatul Aisy
Luthfiyah Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - 210105110043 PIAUD A

Hallo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile kami.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Otak Anak Usia Dini Tidak Secepat pada Masa Bayi

17 April 2022   12:12 Diperbarui: 24 April 2022   19:47 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anak merupakan pemberian dari Allah swt yang tak ternilai. Untuk itu kita harus menjaganya dengan baik dengan cara memperhatikan setiap tumbuh kembang yang dialami oleh anak terutamanya pada saraf dan otak anak. Allah menciptakan manusia dalam kesempurnaan baik itu dari tahapannya, strukturnya, dan fungsinya. Oleh karena itu kita harus mengetahui setiap perkembangan otak anak supaya dapat mencegahnya dalam berbagai pengaruh yang buruk.

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya agar terlahir secara sehat tanpa adanya gangguan neurologis. Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka harus memenuhi beberapa kriteria dalam proses tumbuh dan kembangnya anak sedari sejak dalam kandungan. Salah satunya yakni dengan memperhatikan bagaimana otak terbentuk secara baik dan tepat, sebab kemampuan otak nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. 

Dalam sains pengalaman yang kita miliki pada awal tahun kehidupan itu kedepannya akan berpengaruh pada arsitektur fisik otak kita yang sedang mengalami perkembangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa otak bukan hanya dilahirkan, akan tetapi dibangun dari waktu ke waktu yang didasarkan pada pengalaman. Apabila menginginkan otak berkembang secara baik, maka membutuhkan dasar yang baik pula.

Interaksi yang dibangun antara anak dengan pengasuhnya sangat membantu untuk membangun otak yang sedang dalam masa perkembangan. Apabila anak tersebut mengalami kesulitan yang cukup serius dan akan berlanjut, seperti kekerasan dan penelantaran dan anak tersebut tidak memiliki orang lain yang dirasakannya dekat dengan anak tersebut untuk memberikan sebuah dukungan, maka struktur dari otak anak tersebut yang sedang mengalami perkembangan akan hancur atau rusak.

Pada umumnya otak berkembang karena disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor gen dan faktor lingkungan. Otak dalam perkembangannya menciptakan relasi kuat mengenai aspek-aspek perkembangan lainnnya. Santrok mengatakan bahwa otak diciptakan bukan hanya mengatur perilaku, akan tetapi otak juga mengatur metabolisme tubuh manusia. Pusat dari mengaturnya seluruh kegiatan manusia baik dalam emosi, berperilaku, dan lainnya itu terdapat di Otak. Otak sudah sepantasnya dapat dikatakan sebagai pusat kendali terhadap manusia. Otak sebagai pengendali pusat, maka tentu memiliki peranan yang sangat penting, untuk itulah kita harus menjaga dan memeliharanya dengan baik. 

Santrock mengatakan bahwa berat otak anak ketika lahir yakni sekitar 25% dari berat otak orang dewasa yang di dalamnya memiliki sekitar milyaran sel saraf. Ketika memasuki usia 2 tahun otak mengalami peningkatan dalam perkembangannya yakni beratnya sudah mencapai 75%. Disini yang terpentinb bukan hanya perkembangan otak saja, tetapi ada hal lainnya yaitu perkembangan sel saraf yang terdapat pada otak. 

Bertambahnya usia anak, maka otak akan terus mengalami perkembangan. Apabila otak anak tersebut berkembang dengan baik, maka stimulus yang diberikan sudah tepat. Namun sebaliknya apabila otak anak tidak berkembang secara maksimal, maka kemungkinan stimulus yang diberikan kurang tepat. Secara anatomis perkembangan otak dapat dikatakan baik apabila dilihat dari banyaknya rambatan konektivitas antar sel. Apabila rambatan konektivitas yang dibangun sel banyak jumlahnya, maka akan bertambah baik.

Pada anak usia dini perkembangan otaknya tidak secepat perkembangan otak pada masa bayi. Meskipun begitu, otak dan kepala mengalami pertumbuhan begitu cepat dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya. Otak mengalami peningkatan ukuran karena disebabkan oleh myelinasi dan ada beberapa juga disebabkan oleh hal yang lain seperti, peningkatan ukuran dan jumlah dari dendrit.

Pada area lobus frontal ketika memasuki usia 3-6 tahun tumbuh kembangnya begitu cepat dimana terlibat dalam perencanaan dan mempertahankan perhatiannya terhadap tugas. Pada usia 3-6 tahun otak anak mengalami peningkatan dalam hal konsentrasi dopamine di dalam otak anak.

Bertambahnya ukuran dan jumlah sel hingga mencapai 80% dari otak orang dewasa terjadi pada usia 3 tahun.  Pada usia ini pula bertambahnya jumlah sinapsis sebanyak tiga kali lipat dibandingkan saat dewasa. Perlu diketahui sinapsis adalah jaringan yang menghubungkan antara sel saraf satu dengan sel saraf yang lainnya. Secara bertahap otak akan memotong sinapsis dengan cara menghancurkannya seiring dengan perkembangannya. Otak mulai memfokuskan energinya pada koneksi yang penting dan membuangnya apa yang tidak digunakan.

Otak akan mengalami perkembangan sesuai dengan pengalamannya ketika berusia 5 tahun. Dari kejadian-kejadian yang dialami nantinya sinapsis akan terbentuk. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan ialah faktor penting terhadap perkembangan otak anak usia dini. Pada area lobus temporal dan parietal dapat dikatakan pertumbuhan yang dramatis ketika anak berusia 6 tahun hingga masa pubertas.

Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh tumbuh kembang otaknya. Setelah anak itu lahir, kegiatan dalam otak anak akan bergantung pada sel-sel juga cabangnya untuk membentuk sambungan antar sel. Oleh karena itu stimulus yang diberikan sejak dini akan berpengaruh pada perkembangan otak anak sehingga otak akan berkembang secara maksimal apabila stimulus yang diberikan tepat. 

Pada saat anak mendapatkan stimulus yang baru, maka akan menyimpan informasi baru tersebut di dalam otaknya. Otak akan berkembang baik apabila stimulus yang diberikan semakin banyak dan tentunya tepat atau sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, pentingnya memberikan stimulus sejak dini terutama pada kehidupan awal anak. 

Memberikan stimulus dapat dimulai dengan cara yang sederhana dan tentunya mudah dilakukan seperti, merangkai, berbicara, meraba, dan lain sebagainya. Stimulus yang diberikan dapat membantu dalam menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak oleh karena itu pentingnya untuk menciptakan dan merancang lingkungan sedemikian rupa agar berdampak ke arah positif terhadap perkembangan otak anak. Lingkungan yang merangsang perkembangan otak adalah dengan mengajak anak bermain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun