Mohon tunggu...
Luthfiyah Nurlaela
Luthfiyah Nurlaela Mohon Tunggu... -

Pendidik di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabar dari Maluku Barat Daya (MDB) 1

24 Juli 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Assalamualaikum Wr. Wb. Ibu, sebelum saya kembali ke Sermata, saya sempatkan sms bu Luthfi mengenai penarikan. Mungkin memang tidak bisa dipungkiri kalau saya dan teman-teman sudah rindu pada keluarga dan semua yang ada di Jawa. Tapi untuk saya pribadi, setelah mengingat, menimbang dan memutuskan sayang jika tidak ada pertemuan antara peserta lama dengan peserta baru. Mengapa?


  1. Kalau tidak ada pertemuan dan sharing sama saja kita mulai dari Nol lagi. Alias babat alas lagi.... jadi program kita mulai dari awal, mbangun pondasi baru lagi.
  2. Ada banyak hal yang kita alami yang sebelumnya juga tidak pernah terpikirkan ada menghadapi beberapa problem ini. Meskipun sepele namun jg cukup menghambat, dan jika ada sharing paling tidak bisa di hindari atau diminimalisir oleh teman-teman peserta baru.
  3. Perlunya tukar pikiran antara peserta lama dan baru tentang hal-hal yang perlu di perhatikan di tempat tgs.
  4. Membekali teman-teman peserta baru ttg pengalaman kami selama d tempat tgas. Segala hal tentang lingkungan setempat, karakter masyarakat dll...
  5. Mungkin paling tidak kalau kita pulang ke Jawa saat sudah ada teman-teman baru yang siap meneruskan langkah kami, kami bisa lebih lilo ninggal anak-anak kami... biar gak terlalu sedih buuuu...hiks hiks. Maaf, ibu, smsnya puanjaangg sekali."


"Oke, Nanda. Sdh kuterima semua sms-mu. Aku perhatikan. Kapan kembali ke Sermata?" (Sermata adalah desa tempat Nanda bertugas, ada di Pulau Mdona Hyera).

"Enggeh bu, sayang nya saya tidak bisa menghubungi yang ada di sermata, karena mas noval dan mbak risna juga masih tertahan di sermata dari awal liburan bu, belum ada kapal....
Mungkin seperti itu ibu secara garis besarnya. Namun kalau bisa, agar sama2 'enak',  mohon diperhatikan masalah jadwal pengiriman teman-teman peserta baru yang bertugas di  MBD.. mungkin diusahakan bisa lebih awal atau tepat waktu, agar penarikan peserta lama juga tidak terlalu molor bu. InsyaAllah seperti itu bu untuk sementara yang ingin saya sampaikan... terimakasih ibu luthfi: )"

Saya pikir, itu adalah SMS Nanda yang terakhir sebelum dia dan kawan-kawannya bertolak kembali ke Sermata. Ternyata kapal tak kunjung berlayar, dan besoknya (15 Juli 2013), Nanda memenuhi ponsel saya dengan SMS-SMS-nya lagi.

"Assalamualaikum. Ibu ada beberapa hal lagi yang mungkin menjadi masukan saya mewakili teman-teman khususnya yang ada di Mdona Hyera mengenai penempatan teman-teman peserta baru... (sebentar ibu smsnya panjang)".

"Bercermin pada pengalaman angkatan saya, ada beberapa hal sepele tapi penting yang perlu diperhatikan. Kalau boleh saya tahu untuk daerah mdona hyera ada sekolah mana saja yang menjadi sasaran bu?"

"Sekedar masukan ibu...


  1. Untuk keamanan dan keselamatan, mohon diusahakan untuk setiap penempatan ada laki-laki (jika memungkinkan).
  2. Untuk desa Rumkisar, jika ada yang ditempatkan disana mungkin lebih dikhususkan lagi kareka karakter daerahnya yang 'lebih' dari pada lainnya. Mungkin jika memang harus ada yang ditempatkan di sana, paling tidak ada 3, harus ada laki-laki, atau lebih baik perbandingan laki-laki lebih banyak dari perempuan, misalnya 2:1".


"Tapi kapan hari saya bertemu dengan salah satu bapak pengawas, beliau bilang ke saya katanya, jikalau tahun ini rumkisar dapat guru sm3t lagi, maka kemungkinan besar akan dipindah ke desa lain. Yang jadi alasan Rumkisar 'istimewa':
- Ujung pulau
- Musim teduh atau gelombang, Rumkisar tetap akan gelombang.
- Jangkauan ke desa sebelah via darat medan susah dan masuk hutan (samun)
- Jangkauan via laut juga tidak mudah karena selalu gelombang.
- Speed satu-satunya di rumkisar rusak.
- Hal-hal magic menurut penduduk pulau yg saya sendiri kurang paham.
Bahkan warga sebelah desa pun banyak yang dr kecil sampai tua belum pernah ke rumkisar karena beberapa alasan td".

"Jadi saya sendiri salut dengan perjuangan 3 saudara saya yang bertugas disana ibu, Romlah, Yuni dan mbak Vina... mereka sering sakit...
Tapi mereka bersikeras untuk tahun ini harus ada penerus..kalau tidak sekolah tutup.
Karena selama ini saja jika ada guru yang asli dari sermata mendapat SK di rumkisar, baru 2 minggu mereka sudah pulang ke desanya dan tidak mau kembali lagi... tapi teman-teman saya ini bertahan demi kewajiban tugas dan anak-anak. Singkat cerita tentang rumkisar seperti itu ibu.... mungkin bisa jadi tambahan informasi dan semoga sedikit membantu. Berikutnya Luang...."

"Untuk luang, meskipun merupakan pulau kecil yang terpisah dari ibu kota kecamatan, namun sarana komunikasi masih lancar... masih ada telepon satelit. Dan ada kapal yang singgah di luang. Ikan banyak, tapi air tawar yang bisa dikatakan tidak ada... saya kurang info masalah luang dari pada tempat lainnya. Namun yang saya tahu relatif lebih nyaman dari desa yang sebelumnya. Karena jarang ada keluhan... tapi kalau bisa tetap ada laki-laki bu, meskipun satu.."

"Sementara itu ibu... sebenarnya saya ingin mengirim cerita lagi tentang gambaran dan karakter tempat di mdona hyera. Mungkin bisa memberi sedikit info untuk angkatan berikut. Cuma sayangnya FD saya sudah terkirim ke Jawa semua. Jadi disini sudah tidak pegang FD lagi bu..  untuk lelang, mahaleta dan elo relatif aman... meakipun ada masalah insyaAllah masih bisa diatasi... hehehe.. nggeh mpun bu... terima kasih.... wassalamualaikum".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun