INVESTASI SAHAM DAN PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN DI MASA PANDEMI COVID-19
Abstrak -- Pandemic covid19 telah banyak memukul berbagai sektor, termasuk pasar saham dimana banyak orang ragu untuk berinvestasi saham. Investasi saham di masa pandemi menggiurkan sekaligus menimbulkan kekhawatiran, dimana menggiurkan karena beberapa saham harganya sedang turun sehingga sekarang saatnya untuk membelinya di harga yang terdiskon. Sebaliknya, dapat disebut mengkhawatirkan jika harga saham yang digenggam investor kembali turun akibat pandemi Covid-19 yang belum selesai. Seorang Investor harus cermat dalam memilih sektor apa saja yang akan dituju. Investor perlu melakukan analisis fundamental agar tidak salah dalam menempatkan dana, dan melakukan diversifikasi saham untuk mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar dalam berinvestasi. Jika seandainya situasi kembali normal maka semua sektor akan bangkit kembali dengan penyesuaian -- penyesuaian mengikuti protokol new normal. Saham-saham sektor industri konsumer, sector telekomunikasi seperti data, tower dan sektor kesehatan seperti farmasi dan rumah sakit merupakan saham-saham yang dapat menjadi pilihan investor di masa pandemi COVID-19. Keberadaan manajemen keuangan adalah hal yang penting dalam perusahaan. Karena itu, manajemen keuangan dibutuhkan setiap perusahaan, apa pun bidang aktivitasnya. Dengan adanya manajemen, perusahaan dapat memaksimalkan bisnisnya sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal pula.
Kata Kunci : Investasi, portofolio saham, pandemic covid19
PENDAHULUAN
Virus Corona atau Corona Virus Disease 19 (COVID 19) merupakan bagian dari virus yang menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia. Kasus ini dimulai dengan adanya pneumonia atau radang paru-paru misetrius yang menyerang di Wuhan,China. Dari hasil penelitian, secara total keseluruhan pandemi ini sudah menimbulkan kurang lebih 59,2 juta kasus didunia, khususnya di Indonesia sendiri pandemi ini terjadi dalam kurun waktu 9 bulan lamanya dengan jumlah lebih dari 500 ribu kasus. Pemerintah Indonesia masih berusaha dalam melawan wabah penyakit ini dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang harus diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Dampak yang di timbulkan dari adanya Virus COVID-19 cukup serius di Indonesia, tidak hanya di dalam bidang perekonomian saja melainkan dampaknya berpengaruh pada bidang pendidikan. Dalam bidang perekonomian yang terpengaruh salah satunya adalah menurunnya harga saham yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada berbagai perusahaan industri khususnya industri rokok. Industri rokok merupakan salah satu sektor agroindustri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Dimana industri ini mampu memberikan lapangan pekerjaan terutama didaerah penghasil tembakau, cengkeh, dan sentra produksi rokok. Industri pengolahan tembakau mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, karena mempunyai multiplier effect yang sangat luas, seperti menumbuhkan industri jasa terkait, penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja mencapai 6,1 juta orang.
Pandemi virus corona (COVID-19) secara resmi ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melanda lebih dari 150 negara di dunia. Jumlah orang di seluruh dunia yang terinfeksi masih terus meningkat secara agresif. COVID-19 telah mengubah dunia dalam banyak hal, seperti mengubah cara kita bekerja, belajar, beribadah, bersosialisasi, berolahraga, makan, tidur dan seterusnya. Untuk memperlambat penyebaran COVID-19, setiap orang sangat dianjurkan untuk menjaga jarak (physical distancing), menjaga kebersihan dan menggunakan masker. Berapa lama pandemi akan berlangsung dan dampak ekonominya sulit diprediksi. Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk bertahan ditengah-tengah ketidakpastian (uncertainties). Namun belakangan pemerintah sudah mulai mencanangkan wacana transisi menuju new normal. Kondisi normal baru harus dihadapi dimana akan ada beberapa kebijakan yang diubah dan dilonggarkan, termasuk soal berinvestasi, perlu dilakukan adaptasi dimana investor harus menyusun ulang portofolio yang dimiliki. Dalam lingkungan keuangan di tengah pandemi COVID-19, investor harus berhati-hati berportofolio investasi yang holistik dan beragam, sebab bursa saham di seluruh dunia rata-rata mengalami penurunan (Collins, 2020) begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia. Banyak industri terkena dampak Covid-19 dimana sejak Maret 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan karena banyak investor menjual saham yang dimilikinya, tetapi sejak minggu ketiga Mei 2020 hingga awal Juni 2020 telah menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan perdagangan saham mulai menunjukkan perbaikan. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Juli 2020, investor pasar saham di Indonesia saat ini mencapai 1,28 juta investor, atau 42 persen dari total investor di pasar modal yang mencapai 3,02 juta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi COVID-19, para investor tetap dapat memperoleh keuntungan dalam berinvestasi saham apabila setiap keputusan yang dilakukan investor tersebut di dukung oleh perhitungan yang matang.
PENGERTIAN INVESTASI
Semua kegiatan yang dilakukan untuk menambah kekayaan, pada hakikatnya merupakan kegiatan investasi. Dapat disimpulkan investasi merupakan upaya untuk mengalokasikan sejumlah dana pada salah satu atau beberapa wadah investasi yang tersedia dengan harapan memperoleh keuntungan. Pada investasi financial assets, dituntut untuk menginvestasikan waktu agar mendapatkan informasi yang terbaru dan konkret dalam melakukan investasi di pasar saham. Investasi di bursa saham membutuhkan pergerakan cepat dalam mendapatkan rumor yang benar serta keahlian tertentu dalam menjabarkan informasi dan laporan keuangan guna memaksimalkan hasil yang akan diperoleh. Investasi saham merupakan instrumen investasi dengan keuntungan terbaik dalam rentang waktu terbaik, yang sudah terbukti di berbagai pasar saham di seluruh dunia. Beberapa manfaat yang dapat didapatkan dari investasi saham diantaranya dengan modal yang kecil tetapi menghasilkan keuntungan yang besar, fleksibilitas investasi, keuntungan yang naik secara signifikan, presentase pajak yang relative kecil, dan insetasi saham itu aman serta transparan. JENIS INVESTASI SAHAM Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia, hingga 11 September 2020 yaitu 711 emiten (perusahaan) yang tergabung dalam total saham. Dimana terbagi menjadi 9 sektor, diantaranya :Â
- Agriculture : mencakup usaha di bidang tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa-jasa yang secara langsung terkait dengan bidang tersebut.Â
- Mining : usaha di bidang pertambangan dan penggalian, seperti pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, biji logam, penggalian batu-batuan, tanah liat, pasir, penambangan dan penggalian garam, pertambangan mineral, bahan kimia, dan bahan pupuk, serta penambangan gips, aspal dan gamping.Â
- Basic industry & chemicals : industri dasar mencakup usaha pengubahan material dasar menjadi barang setengah jadi; atau barang jadi yang masih akan diproses di sektor perekonomian selanjutnya. Industri kimia mencakup usaha pengolahan bahan-bahan terkait kimia dasar yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya dan industri farmasi.Â
- Miscellaneous industry : meliputi usaha pembuatan mesin-mesin berat maupun ringan; termasuk komponen penunjangnya.Â
- Consumer goods industry : usaha pengolahan yang mengubah bahan dasar/setengah jadi menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi pribadi/rumah tangga.Â
- Property, real estate, and building construction : konstruksi meliputi usaha pembuatan, perbaikan, pembongkaran rumah dan berbagai jenis gedung. Real estate mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian berbagai macam bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal.
- Infrastructure, utility, and transportation : usaha yang meliputi penyediaan energi, sarana transportasi dan telekomunikasi, serta bangunan infrasruktur dan jasa-jasa penunjangnya. Bangunan infrastruktur meliputi bangunan non gedung dan rumah.Â
- Finance : usaha terkait sektor keuangan, meliputi perantara keuangan, lembaga pembiayaan, asuransi, perusahaan efek, dan perusahaan investasi.Â
- Trade, service, and investment : mencakup usaha perdagangan partai besar dan kecil/eceran, serta usaha terkait sektor jasa seperti hotel, restoran, komputer dan perangkatnya, periklanan dan media serta industri percetakan.
Â
KEUNTUNGAN INVESTASIÂ
Sebuah perusahaan berdiri karena adanya modal yang cukup besar, di sisi yang lain tentunya kebutuhan perusahaan tersebut semakin bertambah guna berbagai keperluan mulai dari memproduksi barang atau jasa yang lebih baik sehingga lebih diterima konsumen, lalu laku laris manis di pasaran, dan akhirnya akan memberikan keuntungan kembali bagi perusahaan. Oleh karena itu, kebutuhan akan modal perusahaan tersebut nominalnya tidak sedikit, maka perusahaan umumnya membuka kesempatan bagi pemilik modal yang menginginkan dananya bertambah dan terlindung dari inflasi atau penurunan nilai mata uang dengan cara turut membiayai biaya operasi perusahaan. Lalu, sebagai balas jasa dan keuntungan bagi pemilik modal atau investor (dalam lingkup bisnis lebih dikenal dengan sebutan stakeholders), maka perusahaan akan membagikan keuntungan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan modal setiap stakeholders dan dengan persentase keuntungan yang sudah dibuat dan disepakati sebelumnya. Di bawah ini merupakan beberapa keuntungan investasi saham :Â
- Dividen : keuntungan perusahaan yang didapat dan akan dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.Â
- Capital Gain : merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.Â
RISIKO INVESTASI SAHAM Selain memiliki beberapa keuntungan, tetapi investasi saham pun mempunyai beberapa risiko yang dimana seorang investor wajib untuk cermat dan teliti dalam memilih investasi tersebut :Â
- Risiko Tidak Memperoleh Dividen: beberapa perusahaan memiliki kebijakan tidak membagikan keuntungan dalam bentuk pembagian dividen. Maka untuk mendapatkan keuntungan, pemegang saham harus mengandalkan capital gain.Â
- Risiko Capital Loss : Terjadi apabila kinerja perusahaan menurun dan terjadi penurunan harga per lembar saham. Bila pada ilustrasi
sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan harga per lembar saham dan disebut sebagai capital gain, maka hal ini merupakan kebalikannya yakni harga saham per lembar justru jatuh dan menimbulkan kerugian bagi para pemegang modal.Â
- Risiko Likuidasi : Risiko dimana perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Hal ini jelas membuat perusahaan tidak bisa memberikan keuntungan apapun kepada para pemegang sahamnya.Â
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KEUANGAN DENGAN INVESTASI SAHAM
Manajemen keuangan dikategorikan sebagai salah satu ilmu di dalam bidang manajemen yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan, pemeriksaan, pengendalian, pengelolaan, dan penyimpanan dana yang dilakukan individu, organisasi, ataupun perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, tidaklah mungkin akan menjadi maju jika tidak ada pengendalian manajemen keuangan yang baik dan terstruktur. Beberapa fungsi manajemen keuangan seperti :Â
- Menyusun rencana pemasukan dan pengeluaran serta aktivitas-aktivitas lainnya yang berkaitan dalam suatu periode tertentuÂ
- Penyimpanan keuangan perusahaan dan menyimpannya secara aman.Â
- Perusahaan dapat mencari dan mengeksploitasi sumber-sumber dana yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan.Â
- Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Manajemen keuangan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.Â
Dengan beberapa penjelasan diatas, maka dapat dikaitkan betapa eratnya hubungan investasi dengan manajemen keuangan yaitu keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternative investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaanÂ
INVESTASI DI MASA PANDEMIÂ
Di masa pandemic yang sudah menginjak kurang lebih 10 bulan lamanya, dapat dikatakan ada beberapa sektor yang masih memiliki prospek yang cukup baik dan diperkirakan secara bisnis akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Seperti perbankan yang memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi, selain itu industri barang konsumsi atau consumer juga memiliki prospek pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Mengingat, dengan jumlah penduduk yang besar dan terus bertumbuhnya masyarakat kelas menengah, membuat sektor ini akan terus tumbuh. Dari perusahaan lainnya mungkin seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang sebagai Bio Farma, induk KAEF dan INAF tengah melakukan uji coba vaksin Covid-19 bekerjasama dengan perusahaan farmasi Sinovac asal China.Â
Dari beberapa contoh di atas, maka dapat di terapkan beberapa strategi seperti mengetahui tujuannya terlebih dahulu, baru kemudian diimplementasikan dengan menentukan jenis atau instrumen apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kebingungan yang mungkin timbul ketika pasar sedang bergejolak, seperti yang kini terjadi dengan adanya pandemi Covid-19. Keputusan apakah instrumen yang dimiliki harus dijual atau ditahan atau dialihkan harus mengacu pada tujuan awal yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pun investor wajib mengerti tentang instrumen yang akan dipilih berkaitan dengan proses dan risikonya serta memastikan produk investasi dan penyelenggara yang menyediakannya terdaftar dan memiliki izin dari pihak berwenang.
Luthfi Widianto Halim
Universitas Nusa Putra
e-mail : luthfi.widianto_ak19@nusaputra.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H