Mohon tunggu...
Luthfi
Luthfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Margonda

Menulis untuk mengasah pikiran, imajinasi, dan bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film - Venom: Let There be Carnage, Harapan Baru!

23 Januari 2022   11:29 Diperbarui: 26 Januari 2022   17:58 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang pembunuh berantai yang sadis, sudah sepatutnya Cletus Kasady ditempatkan di penjara. Namun masalahnya, ia hanya mau berbicara dengan Eddie Brock. Maka dari itu, FBI lewat agen Patrick Mulligan terpaksa bekerja sama dengan Eddie untuk mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan Cletus. Usaha tersebut pun membuahkan hasil, satu per satu kasus berhasil diungkap, dan Cletus akhirnya diputuskan untuk menjalani hukuman mati.

Sesaat sebelum menjalani hukumannya, Cletus meminta Eddie untuk menemuinya. Saat bertemu, Cletus malah menyinggung kehidupan pribadi Eddie yang membuat Venom marah. Saat terjadi pergumulan inilah, Cletus sempat menggigit Eddie hingga berdarah. Karena Eddie sudah bersimbiosis dengan Venom, maka darahnya juga mengandung sel-sel Venom yang dapat berkembang di inang lain.

Carnage!!!! (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
Carnage!!!! (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
Sel-sel yang berkembang dalam tubuh Cletus ini kemudian memiliki personalitas sendiri yang bernama Carnage. "Anak" dari Venom ini cukup berbeda dengan "ayahnya", ia merupakan symbiote yang lebih ganas dan haus darah. Carnage tidak segan-segan menyantap otak manusia untuk menambah kekuatannya. Karena upgrade ini, Carnage dapat memanipulasi tubuhnya lebih leluasa dan memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang Venom.   

Storytelling? Tidak Penting!

Sama seperti film sebelumnya, film Venom: Let There be Carnage tetap tidak memberikan perhatian khusus pada pengembangan cerita dan karakter (kecuali pada Eddie dan Venom). Ada banyak hal dapat digali lebih dalam di semesta Venom milik Sony ini. Misalnya karakter Shriek yang hanya dijadikan sebagai love interest bagi Cletus, namun tidak banyak hal yang diketahui tentang latar belakangnya. Bahkan karakter Patrick Mulligan yang di dalam komiknya menjadi "anak" dari Carnage--yaitu Toxin--terkesan menjadi pemain sampingan, ketimbang calon villain di masa depan. Hal-hal tersebut, ditambah durasi yang hanya satu setengah jam ini menjadikan aspek penceritaan di film ini terkesan terburu-buru dan sekedar formalitas.

Untungnya, saat menonton film ini anda tetap akan disajikan adegan adu jotos antar symbiote yang seru. Dengan demikian, saat menonton film ini, jangan berharap sebuah cerita yang apik layaknya film-film MCU. Anda harus menyikapi film ini seperti Monsterverse Godzilla, dimana pertarungan epik antar Kaiju menjadi fokus utamanya.

dua slime adu jotos! (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
dua slime adu jotos! (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
Selain aspek pertarungan, kepribadian Venom yang polos dan humoris juga menjadi nilai tambah tersendiri. Ada banyak momen-momen humor yang disampaikan dengan tepat dan tidak dipaksakan. Saya pribadi lebih peduli saat Venom muncul dan menunggu humor apa yang akan dilontarkan, ketimbang menikmati penceritaannya.

Venom 3 atau Venom MCU?

Pada bagian akhir Venom: Let There be Carnage, tentunya menjadi kejutan tersendiri bagi fans Venom secara khusus dan MCU secara umum. Pada akhir film kita melihat Patrick Mulligan yang ternyata masih hidup dengan mata menyala. Ini adalah awal mula dari karakter symbiote lain, yaitu Toxin. Tentunya ini menjadi pertanda bahwa di film selanjutnya kita akan menyaksikan kemunculan Toxin.

Kemudian berlanjut pada bagian post-credit, kita melihat bahwa Eddie tiba-tiba berpindah tempat dan melihat Spiderman di dalam berita. Eddie tidak mengetahui itu siapa, tetapi Venom mengenalnya. Hal ini cukup mengejutkan, padahal di semesta Venom milik Sony tidak ada Spiderman--namun Venom tetap mengenali Peter Parker.

nomnom Peter (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
nomnom Peter (https://www.harianmerapi.com/seni-hiburan/pr-401366068/sinopsis-film-venom-2-let-there-be-carnage-segera-tayang-di-bioskop)
Tapi kejutan masih belum usai, di bagian post-credit scene di film Spiderman: No Way Home--yang notabene merupakan film MCU di bawah bendera Marvel. Kita menyaksikan Eddie ada di sebuah bar dan sedang mewawancarai bartender tentang superhero dan Thanos. Namun akibat spell dari Dr. Strange, Eddie pun dikembalikan ke semesta asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun