Sayangnya di Indonesia kekerasan atas nama agama pun kerap menjadi konflik atau sebuah polemik yang tak kunjung usai, kasus selalu bertambah mulai dari kasus Ahok lalu disusul dengan pelbagai kasus lainnya bahkan hingga penyerangan tempat ibadah seperti pengeboman gereja di Surabaya yang dimana 3 gereja dibom pada hari yang sama, Perusakan Pura di Lumajang dengan mengahancurkan 3 arca, Kasus penyerangan terhadap ulama besar di Lamongan, ancaman bom di Klenteng karawang dan masih banyak pelbagai kasus kekerasan atas nama agama di Indonesia.(TINGGINYA KEKERASAN DI INDONESIA YANG MENGATASNAMAKAN AGAMA DI TINJAU DARI TEORI SOEKARNO, n.d.)
      Angka kekerasan atas nama agama di Indonesia sangatlah tinggi dan tidak pernah berhenti selalu bertambah, faktor besar terjadinya hal ini ialah penyalah tafsiran atas dalil-dalil ataupun surat surat didalam kitab suci sehingga para pelaku bergerak sangat menyimpang dari ajaran agama  yang seharusnya.
      Alangkah baiknya untuk menanamkan rasa skeptism dalam ajaran agama guna menghindari doktrinisasi yang membuat pikiran terkontaminasi hingga merusak atma dalam berkeyakinan beragama sehingga dapat menyebabkan datangnya perilaku perilaku yang berbanding terbalik dari ajaran agama yang seharusnya.
Refrensi.
Isnaeni, A., Raden, I., & Lampung, I. (2014). KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA (Vol. 8, Issue 2).
Kasim, M. (2023). Agama dan Kekerasan Politik di Indonesia (Studi pada Kasus Pemberitaan di Media Internet). Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 3(1), 52–66. https://doi.org/10.15575/jpiu.v3i1.19303
Perdana, A. P. (n.d.). ANALISIS KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA DALAM PERSPEKTIF POLITIK DI INDONESIA.
Stefan Bandar. (2022, February 7). Literalisme, Kekerasan Atas Nama Agama dan Persatuan Bangsa Indonesia. Radarntt.
TINGGINYA KEKERASAN DI INDONESIA YANG MENGATASNAMAKAN AGAMA DI TINJAU DARI TEORI SOEKARNO. (n.d.).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H