Mohon tunggu...
Luthfi Prosnout
Luthfi Prosnout Mohon Tunggu... Full Time Blogger - luthfi

hidup santai dan nikmati proses itu adalah menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Agama, Budaya, dan Pandemi di Desa

21 November 2020   23:55 Diperbarui: 22 November 2020   01:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama, Budaya, Dan Pandemi Di desa

COVID-19 adalah salah satu virus yang semakin membuat resah masyarakat, bukan hanya sekedar itu aja, Covid di desa dan di kota itu sangat beda, di desa kebanyakan masyarakt tetap aktif mencari ekonomi mereka tidak peduli dengan adanya COVD-19, demi kebutuhan mereka dan mengisi perut dari kekosongan, walaupun ada beberapa bantuan dating dari pemerintah tapi itu tidak mencukupi masyarakat, kebanyakan yang dibagi masker daripada kebutuhan pokok masyarakat yang butuhkan.

Disaat masih dalam keadaan pandemi kehidupan orang banyak yang berubah, dari mereka yang susah terkadang hidupnya akan lebih susah hidupnyaa, karena apabila mereka tidak turun kelapangan, maka ekonomi akan lebh sulit lagi untuk dicari.

Ada Sebagian masyarkat yang patuh ada yang emang tidak peduli, Sebagian desa mash menerapkan budaya yang seperti biasa mereka laksanakan, biasanya mereka membuat acara makan-makan disawah, untuk menerapkan dengan bentuk agar sawah mereka tidak ada hama oleh karena itu kebiasaan mereka membuat kanduri blang, tidak ada penyebab, masalah dengan pandemi.

Berjalan semuanya dengan lancar, Desa sendiri nyaris tidak dibicarakan sebagai sebuah entitas dengan kekayaan sosial, ekonomi, politik dan kultural luar biasa yang melalui UU Desa dijamin hak-hak dan kewenangannya. Pembicaraan tentang desa memang tidak memicu polemik seperti polemik antara budayawan Goenawan Mohamad dan sastrawan AS Laksana baru-baru ini yang sukses memicu reaksi para intelektual, budayawan dan pemikir sains, agama dan filsafat dalam konteks serangan pandemi covid-19. Serangan yang telah memporak-porandakan tatanan kehidupan masyarakat dunia saat ini.

Pembicaraan tentang desa sebenarnya tidak kalah penting dibanding pembicaraan tentang sains, agama dan filsafat karena di dalam kehidupan desa ketiga hal besar itu sudah mewujud sebagai praxis keseharian rakyat desa yang diwariskan nenek-moyang mereka. Contoh, ketika radikalisme tiba-tiba disukai dan menjadi trend di sejumlah masyarakat kota, orang desa tidak terpengaruh dan tetap hidup nyaman dalam perbedaan. Ini berkat praxis tepo seliro atau toleransi yang sudah mengakar dalam kehidupan desa. (katadesa.id)

Inilah kekuatan desa yang bahkan tak disadari oleh orang-orang desa sendiri. Dalam situasi pandemi, kekuatan ini bisa menjadi modal sosial-budaya-ekonomi sekaligus menjadi jawaban saat kita berupaya menata ulang pondasi masyarakat new normal sebagaimana diinginkan KKD.

Agama bukan menjadi penghalang bagi mereka yang menjalankan agama, karena agama-agama dan pandemi tidak berjalan, semuanya berjalan dengan mereka yang tetap menjalakan agama, sholat dan kewajiban lain semuanya berjalan dengan lanjar tidak ada ganguan dari masyarakat sedikitpun.

Semakin banyaknya korban, Sebagian desa tidak takut apabila mereka menjalankan aktivitasnya, ekonomi mereka tercukupi itu sudah menjadi pilihan sendiri dalam masyarakat, apabila pemerintah menerapkan sistem untuk tidak keluar rumah, masyarakat hanya mempatuhi beberapa hari saja, lainnya mereka tetap beraktivitas seperti biasanya.

Penerapan lockdwon di suatu daerah harus dikuti dengan protokol penutupan semua fasilitas publik, seperti sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas. Aktivitas warganya pun dibatasi, semua kegiatan ditutup, warung kopi ditutup tempat yang biasa masyarakat duduk dan ngopi, semuanya ditutupi.

Permasalahan masyarakat tentang virus COVID-19 ini, menjadi hal yang biasa atau sering masyarakat hadapi, karena masyarakat sadar Virus atau bala yang diberikan ini adalah, semua dari ALLAH SWT, karena ALLAH SWT sangat saying kepada umatnya, agar umatnya menjaga kebersihan dan terhindar dari perbuatan-perbuatan keji.

Dari beberapa permasalahan yang terjadi di desa tersebut adalah, masyarakat tidak pernah panik dengan adanya bala ini, berbeda dengan yang lain, masyarakat hanya menerapakan lockdown 1 minggu, karena awalnya masyarakat tidak pernah panik, setelah beberapa hari diterapkan lockdown didesa, masyarakat menerapkan lock down setelah banyak yang panik, karena sadar bahwa masyarakat disitu sangat butuh makanan, walaupun ada bantuan dari pemerintah setempat itu tidak mencukupi, kebanyakan bantuan yang dating hanya masker, dan masyarakat sangat tidak butuh itu, masyarakt butuh makan.

Penerapan lockdown di desa membuat masyarakat risih dikarenakan masyarakat tidak bisa bebas jika mau kegiatan, dan anehnya lagi mereka yang Sebagian tidak mendapatkan bantuan tetap tidak mau dengan adanya kata lockdown, masyarakat didesa tersebut, tetap ingin beraktivitas, ada yang ngopi, ada yang kesawah, ada yang tetap buka usahanya.

Dalam pandangan masyarakat tentang covid ini membuat masyarakat diam dalam kematian, dengan kata lain, mereka disuruh diam dirumah, tetapi bantuan tidak mencukupi, apalagi didesa banyak masyarakat masih butuh makan sehari hari, bagaimana kalau ditetapkan lockdown,"begitulah kata masyarakat setempat.

Dengan adanya COVID ini memberikan beban yang sangat berat bagi masyarakat, tetapi masyarakat melawan karena mereka percaya bahwa dari diam saja dirumah, lebih baik mencari rezeki. Didalm pandangan ini, banyak menimbulkan masalah antara masyarakat, karena ada Sebagian yang patuh dan Sebagian emang tidak peduli.

Banyak masyarakat yang sangat butuh yang Namanya makan, apabila diterapkan lockdown terus-terusan bisa bisa masyarakat mati dalam diam diam, semunya berjalan dengan lancar, masyarkat tidak patuh karena sadar bahwa semua itu mash aman di didesa mereka, karena diterepkan agar orang luar tidak masuk ke desa mereka, dengan itu membuat mereka aman.

Bantuan yang datang dari pemerintah, hanya masker dan sembako pun tidak mencukupi masyarakat, harus mereka turun ke lapangan, apalagi dari desa terkadang ada yang paling miskin, makan sehari aja mereka kadang diberikan tetangga, apalagi diterapkan lockdown membuat pioritas ekonomi menurun.

Masyarakat akan tetap mengutamakan perubahan   sanitasi,   mulai   menjauhi   jabat tangan,   dan   tetap nyaman   menggunakan masker  serta  mulai  sadar  akan  pentingnya vaksinasi untuk beberapa penyakit berbahaya selain  Covid 19  tentunya,  hal  ini  merupakan perubahan  dalam  bidang  kesehatan.Dalam kehidupan  yang terbiasa  melaksanakan agama, mereka tetap patuh dan independent pada diri mereka.

Daya Tarik masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat, membuat masyarakat tidak percaya dengan adanya COVID, ada yang bilang itu hanya politik, ada yang bling ini cara negara luar menindas Indonesia, beberapa opini pun keluar dari mulut masyarakat, karena masyarakat ada Sebagian tetap percaya kepada kepercayaan agama masing-masing.

Masyarakat sebenarnya akan patuh apabila ekonomi mereka semua tercukupi dan juga bantuan dari pemerintah tercukupi semua kalangan, ini karena tidak cukup ada yang terjadi pencurian, perampokan, dan kejadian lainnya.

Semua kebutuhan tercukupi, ekonomi masyarakat berjalan dengan kemaun masyarakat, bandara ditutup, di pusat kota bandara masih dibuka dan aktif kegiatan yang buat masyarakat tidak akan patuh pada lockdown.

Desa adalah tempat yang dimana mereka lebh memetingkan kebutuhan sehari-hari mereka, karena mereka sadar, pekerjaan mereka terkadang hanya mencukupi beberapa hari sajah, olah karena itu dari mereka banyak yang merantau dan bekerja keras untuk mencari sesuap asupan.

Di desa semua orang sebenarnya akan patuh, apabila dengan kata Virus, terkadang terdengr sangat awam bagi mereka yang tidak pernh mengetahui, apakah itu virus, ada juga yang paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun