Sebagaimana shalat dapat batal karena tidak adanya thaharah (bersuci), maka ibadah juga bisa batal karena tidak adanya tauhid di dalamnya. seseorang bisa dinyatakan terhapus seluruh amalnya (kafir) bukan hanya semata-mata dengan berpindah agama (murtad). Akan tetapi, seseorang bisa saja kafir dengan berbuat syirik, walaupun dalam kehidupannya dia adalah orang yang rajin melakukan shalat malam. Apabila dia melakukan satu syirik saja, maka dia bisa keluar dari agama ini dan amal-amal kebaikan yang dilakukannya akan terhapus.
Sudah menjadi kewajiban bagi kita kaum Muslimin di Indonesia untuk belajar ilmu tauhid dengan benar, dan mencetak generasi muda yang senantiasa mentauhidkan Allah secara murni karena tauhid tidak bisa diambil dari akal manusia, mimpi, khayalan, pengalaman juga adat turun temurun, tanpa ada dalil dari al-Qur'an dan as-Sunnah yang shahih. Semoga Allh Azza wa Jalla senantiasa membimbing kita semua sampai akhir kehidupan dunia kita.
Referensi :
Syarah Kitab Tauhid: memahami dan merealisasikan tauhid dalam kehidupan, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i. Jakarta, 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H