Mohon tunggu...
Luthfi Nur Hakim
Luthfi Nur Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Jurusan Perpustakaan dan Sains Informasi UPI

Seseorang yang tertarik dengan teknologi perpustakaan dan arus perilaku informasi terkini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Literasi Digital bagi Siswa di Masa Pandemi

29 Juli 2021   22:45 Diperbarui: 3 Agustus 2021   20:36 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2020 merupakan tahun dimana Indonesia sedang melaksanakan adaptasi pengintegrasian pembelajaran secara online, dimana siswa maupun guru memanfaatkan media pembelajaran secara online pada pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Namun, semenjak wabah pandemi Covid-19 menyebar pertama kali pada bulan Maret tahun tersebut, Indonesia mau tidak mau perlu mempercepat proses adaptasi pembelajaran tersebut. Secara cepat, pemerintah langsung memberlakukan program pembelajaran jarak jauh atau PJJ pada seluruh tingkat Pendidikan di Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya kontak atau penggunaan teknologi digital oleh siswa dan guru dalam melakukan proses pembelajaran. Meningkatnya frekuensi penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan pula dengan meningkatnya pemahaman terhadap pentingnya terhadap literasi digital. Kenapa bisa begitu?

Sebelum kepada pembahasan mari kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan literasi digital. Dalam KBBI V (dalam Johan, 2019: hlm. 15), literasi merupakan kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktifitas tertentu serta kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Literasi digital sendiri dapat diartikan sebagai satu kesatuan sikap, pemahaman, keterampilan dalam menangani dan mengkomunikasikan informasi dan menggunakan pengetahuan dengan efektif pada berbagai media dan format (Sulianta, 2020: hlm. 3).

Literasi digital sendiri merupakan cabang studi yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap permasalahan dalam masyarakat yang muncul dari penggunaan teknologi digital. Untuk memahami bidang literasi digital, seseorang perlu mengasah pemikiran kritis yang dimiliki dalam memahami, menggunakan hingga memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, literasi digital dapat dianggap sebagai kombinasi dari berpikir kritis, keterlibatan individu dalam komunitas atau masyarakat, dan pengetahuan mengenai berbagai macam alat digital. Cukup menarik bukan?

Lalu, mengapa literasi digital itu pada saat ini dianggap penting? Saat ini, baik itu sebelum dimulainya pandemi Covid-19 atau ketika pandemi merembak, aktivitas masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, sudah mulai bergantung dan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam program kerja yang dimiliki. Pengintegrasian teknologi digital ke dalam berbagai bidang dalam masyarakat ini memperhatikan berbagai hal seperti kemudahan akses terhadap informasi yang dibutuhkan, komunikasi yang menjadi lebih mudah dan cepat, hingga murahnya biaya operasional yang dikeluarkan dibandingkan dengan tanpa mengintegrasikan teknologi digital. Hal ini mengakibatkan pihak-pihak yang terlibat perlu memiliki pengetahuan mengenai teknologi digital pada tingkat tertentu.

Selain pengintegrasian teknologi digital dalam aktivitas manusia, meningkatnya pengguna internet juga mempengaruhi bagaimana literasi digital perlu dipelajari oleh masyarakat. Meningkatnya pengguna internet ini pun tidak hanya membawa dampak positif ke dalam kegiatan yang ada di manusia, dampak negatif yang ada di internet pun dapat menyebar ke dalam lingkungan masyarakat. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi digital dan dampak negatif yang dimilikinya dapat membuat masyarakat mudah sekali terpengaruh oleh pengaruh negatif tersebut, seperti mudahnya terpapar informasi palsu/hoaks, terjebak iklan online yang dapat membawa dan menginfeksi malware ke dalam gadget yang digunakan, hingga penipuan berbasis online. Itulah mengapa literasi digital dianggap penting saat ini oleh masyarakat dunia.

Lalu, bagaimana manfaat literasi digital dalam dunia pendidikan? Dengan berkembangnya teknologi digital saat ini, dunia sudah mulai mengenal konsep mengenai masyarakat digital. Konsep ini pun semakin meluas dan terasa ketika pandemi Covid-19 merembak. Dikarenakan pengimplementasian penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran di sekolah, guru maupun siswa secara tidak sadar maupun tidak sadar mulai mengenal dan memahami bagaimana literasi digital itu berjalan dan dipelajari bersamaan dengan proses pembelajaran. Literasi digital sendiri sangat membantu dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar melalui daring yang dilaksanakan hingga saat ini, dimana guru dan siswa mulai belajar memahami, mendalami, dan menggunakan teknologi digital secara kritis demi keberlangsungan kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti.

Selain itu, literasi digital dapat membantu siswa mengembangkan beberapa kemampuan yang mereka miliki, seperti yang dilansir pada edys.in, antara lain:

  • Karakter: Melalui literasi digital, siswa dapat mengasah sifat-sifat atau kemampuan mental yang mereka miliki. Bersamaan dengan peningkatan ini, siswa dapat mengembangkan dorongan dalam diri sendiri agar menjadikan pembelajaran sebagai bagian dari keseharian yang dimilikinya.
  • Kreativitas: Penggunaan teknologi digital dapat mengasah kreativitas yang dimiliki siswa. Siswa pun dapat membuat sebuah inovasi baru ketika melakukan sesuatu menggunakan teknologi digital.
  • Kerja Sama: Salah satu elemen yang dituntut perlu dimiliki dalam dunia kerja abad ke-21 adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sama dengan orang lain dan kemampuan interpersonal lain yang perlu dimiliki ketika bekerja di dalam sebuah tim atau unit.
  • Berpikir Kritis: Dengan banyaknya informasi yang beredar dalam masyarakat melalui internet membuat siswa perlu memahami apa informasi yang mereka dapatkan dan mengevaluasi informasi tersebut sehingga tidak perlu menerima informasi yang sama untuk kedua atau ketiga kalinya.
  • Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi pada abad 21 ini sangatlah penting ketika terjun ke dalam masyarakat. Komunikasi secara langsung tentu saja berbeda dengan komunikasi melalui media perantara seperti media sosial. Siswa saat ini perlu mempelajari bagaimana komunikasi dapat berjalan secara efektif ketika dilakukan melalui media perantara.
  • Kebangsaan: Literasi digital membantu dalam memahami lebih baik bagaimana  budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan rumit mengenai kebudayaan dan kebangsaan yang muncul di kemudian hari.

Dan yang terakhir, literasi digital dapat membantu siswa dalam menangkal dampak negatif yang dimiliki teknologi digital. Beredar luasnya informasi palsu di dalam masyarakat melalui internet dapat diminimalisir dampaknya dengan memberikan pengertian atau pemahaman kepada masyarakat mengenai bagaimana cara membedakan informasi yang benar dan palsu. Selain mengenai hoaks, literasi digital pun dapat memberikan pemahaman kepada siswa agar mereka dapat menggunakan internet secara efektif, efisien dan etis. Mengapa etis? Karena didalam ruang digital, kita tidak dapat secara pasti mengenal penuh bagaimana sifat seseorang dibalik akun yang mereka gunakan sebagai topeng di dalam dunia digital. Bisa saja dia yang kita piker orang baik, ternyata seseorang yang menyebarkan berita palsu, menghasut seseorang dan tindakan lain yang dapat mengancam kesatuan negara.

Serta, literasi digital dapat membantu kita dalam mempelajari keamanan digital. Ketika kita sedang berada di dalam dunia maya, kita mungkin tidak menyadari bahwa sebenarnya kita tidak sepenuhnya terlindungi dari orang lain yang tindakannya dapat mengancam kehidupan kita. Hacking, pencurian data pribadi, penyebaran informasi pribadi dapat dengan mudah dilakukan seseorang yang memiliki kemampuan dalam melakukan hal tersebut ketika kita sedang berada di ruang digital. Literasi digital sendiri dapat membantu kita dalam melindungi diri ketika berada di dalam ruang digital dengan mempelajari cara melindungi diri sendiri dan mengaplikasikannya di ketika berada dalam dunia maya.

Referensi

Edys. (2018). Importance of Digital Literacy in Education. https://www.edsys.in/importance-digital-literacy-education/

Gerakan Literasi Nasional.  Kemdikbud

Johan, Riche. C. (2019). Literasi Informasi. Bandung: UPI Press.

Sulianta, Feri. (2020). Literasi Digital, Riset dan Perkembangannya dalam Perspektif Social Studies. https://www.google.co.id/books/edition/Literasi_Digital_Riset_dan_Perkembangann/0jPwDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun