Pendidikan di Indonesia menghadapi perubahan besar dalam upaya mengikuti perkembangan ekonomi dan teknologi yang cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam suatu pembelajaran dibutuhkan bantuan teknologi untuk memudahkan siswa memahami konsep. Hal ini juga turut didukung oleh kebijakan yang termuat dalam kurikulum 2013 yang menuntut pendidikan memberikan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minta dan kemampuan peserta didik. Hal inilah yang mendorong dosen Universitas Negeri Malang (UM), yakni Dr. Heny Kusdiyanti mengembangkan Modul berbasis Challenge Based Learning dengan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memudahkan dan mendorong siswa agar dapat belajar mandiri, kreatif dan berjiwa kewirausahaan.
Modul yang dikembangkan oleh Dr. Heny ini untuk pertama kalinya dikenalkan secara langsung kepada Bapak/Ibu guru di SMK Cendikia Bangsa, pada Senin (22/01/2024). "Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah dua dari tiga pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab sivitas akademika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan umum. Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan berbasis Augmented Reality (AR) ini merupakan buah hasil dari penelitian yang telah kami lakukan dan sekarang kami implementasikan sebagai bentuk pengabdian masyarakat di SMK Cendikia Bangsa," tutur direktur kemahasiswaan dan alumni UM ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H