Rokok, sebuah benda kecil dengan panjang 9 cm yang mengandung 4000 lebih racun dialamnya. Mengapa orang senang sekali menghisap rokok? bahkan bukan hanya orang dewasa saja yang merokok, tetapi para remajapun suka sekali merokok. Karena memang biasanya orang merokok ketika masih muda dan butuh pencitraan. Dan biasanya orang-orang yang merokok dari muda susah berhenti.
Orang-orang merokok karena alasan bermacam-macam, ada yang menggunakan rokok sebagaidukungan ketika mengalami hal tak enak, ada yang merokok untuk aktivitas bersosial, merokok untuk mengatasi kebosanan dan kesepian, merokok karena takut dibilang pengecut oleh teman-temannya, dan masih banyak lagi alasan-alasan para perokok merokok.
Tetapi jika kita berpikir sejenak, alasan-alasan tersebut tidak sebanding dengan akibat yang dapat dihasilkan dengan merokok. Karena sebatang rokok mengandung 4000 racun yang membahayakan kesehatan si perokok. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dangangguan kehamilan dan janin, yang akan sangat banyak jika dijabarkan satu persatu penyakit tersebut. Bahkan penyakit-penyakit tersebutpun ditulis pada bungkus rokok yang dijual oleh para produsen rokok.
Merokokpun tidak hanya membahayakan si perokok, tetapi juga membahayakan lingkungan disekitarnya. Udara menjadi tercemar akibat asap rokok. Orang-orang disekitar mengalami efek negatif dari rokok walaupun tidak menghisap rokok alias passive smoker. Dan masih banyak lagi
Tujuan penulisan ini adalah untuk membantu dan memberikan informasi kepada para smoker dan non-smoker akan bahaya dan ketidak manfaatan merokok. Indonesia merupakan salah satu negara yang membebaskan rakyatnya bebas merokok. Kalau kita melihat ke negara maju seperti Jerman. Mereka melarang rakyatnya merokok, Singapur-pun juga demikian. Secara tidak langsung peraturan penertiban dalam merokok juga mempengaruhi kemajuan bangsa. Oleh karena itu mulailah kita menyadari apa yang kita lakukan dengan kepala dingin, dan menjauhi ketidak manfaatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H