Rakyat harus belajar dari tindakan perempuan yang kebanyakan berdasarkan rasa, bukankah dalam sebuah hubungan laki-laki selalu kesulitan untuk memahami permpuan?
Oleh karenanya laki-laki tidak seutuhnya mampu memonopoli perempuan, tapi justru dituntut peka dan menghargai.
Jadi dari pada kita menyalahkan elit, yang barang tentu kita tidak mempu menasehati bahkan didengar, lebih baik jangan buat mereka seenaknya mengetahui diri kita. Pilpres 2019 adalah pertaruangan Prabowo Vs Jokowi bukan rakyat vs rakyat.
Jangan-jangan karena objektifitaslah kita bertengkar, alih-alih berharap diskusi dan titik temu, justru saling mencaci maki.
Diagnose awal bahkan mungkin prematur, menurut saya, objektifitaslah justru yang menjadi biang keladi dari intoleransi dan anarkis. Dan jangan-jangan toleransi, persatuan dan kolaborasi akan tumbuh subur di taman subjektifitas. To be continued ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H