Mohon tunggu...
Luthfi Kurniawan
Luthfi Kurniawan Mohon Tunggu... -

Marketing Communication & Advertising Student @UBcampus || ex-Copywriter Intern @REDcomm_ID || Web Designer at http://fussballholic.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kretek Ayah

20 Mei 2014   17:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba sang Ibu menahan Agus di bahunya.

“Gus, sebentar..” sambil mengambil satu bungkus rokok dari dalam kardus.

“Untuk apa, Bu? Untuk kenang-kenangan & disimpan?”

“Bukan, Ibu hendak menghabiskan waktu bersama Ayahmu”

Kemudian ibunya mulai menyulut rokok, mengepulkan asap dari mulut sambil terbatuk-batuk, tapi raut mukanya riang. Semakin banyak asap yang dia dihirup, makin banyak gelak tawa muncul dalam batuk yang mulai menjadi. Itu rokok pertama dalam hidup Ibunya. Benda yang paling dia benci di dunia kini sudah merasuk dalam paru-paru, tinggal di dalam hati bersama kenangannya dengan sang suami.

***

Jakarta, 3 Desember 2013

REDcomm Agency, Jakarta Barat. 02:14 PM

( cerita ini sebelumnya telah terbit di www.inisketsatangan.wordpress.com pada 10 Desember 2013 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun