Sedangkan faktor internasional yang mempengaruhi konstelasi politik di Yaman adalah karena adanya pengaruh Arab Spring oleh negara-negara kawasan Timur Tengah. Selain itu, adanya campur tangan negara lain seperti Amerika Serikat juga turut memegang peran penting. Penandatanganan Gulf Initiative yang diinisiasi oleh GCC (Gulf Cooperation Council) menjadi poin penting bagi tindakan yang diambil oleh presiden Yaman ini.Â
Ditandatanganinya Gulf Initiative ini berdasarkan atas desakan dari negara-negara GCC, termasuk Amerika Serikat, termasuk juga berhasil mempengaruhi parlemen untuk memberikan amnesti bagi mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan keluarganya (Durac, 2012:8). Tindakan campur tangan yang jauh dari negara-negara ini tentu saja bukan tanpa alasan. Masing-masing negara ini memiliki kepentingan tersendiri terhadap stabilitas politik dalam negeri Yaman. Walaupun negara-negara ini telah diuntungkan dengan kepemimpinan rezim Ali Abdullah Saleh, namun stabilitas Yaman tetap menjadi prioritas untuk mempertahankan kepentingan-kepentingan mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa berakhirnya Rezim Ali Abdullah Saleh di Yaman dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor domestik dan faktor internasional seperti pengaruh dari negara lain. Krisis dan kondisi negara yang miskin serta pemerintah yang dinilai korup juga menjadi penyebab utama munculnya Arab Spring di Yaman yang kemudian berdampak pada mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh.Â
Sebagai akibat dari peristiwa ini juga makin besarnya tuntutan penurunan rezim, presiden Saleh memutuskan untuk meninggalkan Yaman dan menetap di Saudi Arabia hingga ditandatanganinya Gulf Initiative. Mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh yang merupakan anomali ditengah resistensi pemimpin Arab yang keukeuh mempertahankan kekuasaannya dipengaruhi oleh dua faktor tersebut. Ketika pemimpin negara lain baru dapat dijatuhkan dengan melalui aksi demonstrasi dan kekerasan yang dilakukan dari rakyat, dimana faktor internal seperti yang terjadi di Mesir dan Tunisia lebih berpengaruh, sedangkan di Libya, campur tangan pihak eksternal harus melalui tindakan militer. Dalam kasus Yaman ini, krisis di Yaman dapat diatasi dengan adanya upaya persuasi dari negara-negara lain. Dapat dikatakan, justru karena desakan dari faktor eksternal inilah yang kemudian membuat Ali Abdullah Saleh mau meletakkan jabatannya.
Referensi:
Durac, Vincent. 2012. Yemen's Arab Spring -- Democratic Opening or Regime Maintenance?. London School of Economics and Political Science : BRISMES Annual Conference 2012.
Encyclopedia Britannica. 2016. Yemen Uprising of 2011-12. Tersedia online dalam : https://www.britannica.com/event/Yemen-Uprising-of-2011-2012. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
-------------------------------, 2017.Yemen. Tersedia online dalam : Â https://www.britannica.com/place/Yemen/History#ref484800. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
Fanack Chronicle of Middle East & North Africa, 2016. Tersedia online dalam : https://chronicle.fanack.com/yemen/geography/. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
Popp, Roland. 2015. War in Yemen: Revolution and Saudi Intervention. CSS Analyses in Security Policy : CSS ETH Zurich